x

Gara-gara Peduli Ukraina, China Hentikan Siaran Liga Inggris

Senin, 7 Maret 2022 12:12 WIB
Penulis: Dwiana Restu Beniartha | Editor: Deodatus Kresna Murti Bayu Aji
Nasib siaran Liga Inggris atau Premier League di China terancam setelah kompetisi sepak bola terbaik di dunia itu menunjukkan dukungan kepada Ukraina.

INDOSPORT.COM - Nasib siaran Liga Inggris atau Premier League di China terancam setelah kompetisi sepak bola terbaik di dunia itu menunjukkan dukungan kepada Ukraina. 

Perang Rusia - Ukraina mendapat perhatian dari Liga Inggris. Operator liga sepak bola Negeri Elizabeth memutuskan untuk melakukan kampanye dukungan kepada Ukraina.

Hal itu terpampang jelas dari akun sosial media klub dan Premier League sendiri. Di Instagram misalnya, akun resmi Premier League menjadikan bendera Ukraina sebagai background mereka.

Baca Juga
Baca Juga

Operator Liga Inggris juga mewajibkan penggunaan ban kapten dengan warna bendera Ukraina yakni biru dan kuning. Kemudian slogan “Football Stand Together” juga akan sering dikampanyekan.

Rupanya, keputusan dari Liga Inggris ini tidak berkenan bagi China. The Guardian hingga BBC melaporkan jika China berencana tidak menayangkan alias memboikot seluruh pertandingan Liga Inggris. 

Baca Juga
Baca Juga

Banyaknya tim Premier League yang mengampanyekan dukungannya terhadap Ukraina, memaksa China melakukan langkah tegas ini.


1. Alasan China Hentikan Siaran Liga Inggris

Alasan China Hentikan Siaran Liga Inggris.

Hal tersebut bukan tanpa alasan, sebab sudah rahasia umum jika Rusia dan China merupakan 'kawan'. Ketika ditanya mengenai penolakan China untuk menyiarkan pertandingan Liga Inggris, pihak Premier League memilih untuk bungkam. 

Baca Juga
Baca Juga

Hak siar Liga Inggris di China dipegang oleh iQiyi Sports sejak awal musim 2021-2022 lalu, setelah gagalnya kesepakatan dengan PPTV.

Meski begitu, kepala Eksekutif Premier League, Richard Masters, tidak menampik pihaknya mengawasi ketat soal kontrak dengan pemilik hak siar di China terkait potensi penangguhan atau pemutusan kerja sama di tengah masalah ini.

Baca Juga
Baca Juga

Pada 2019 silam, saluran milik pemerintah China, CCTV, pernah menghapus pertandingan Arsenal vs Manchester City dari jadwalnya karena adanya komentar dari gelandang The Gunners saat itu, Mesut Ozil.

Mesut Ozil sempat mengunggah di media sosial pribadinya tentang perlakuan terhadap Muslim Uighur di China. Hal itu memicu sentimen dari pemerintahan China terhadap Liga Inggris, khususnya Mesut Ozil, 


2. Beberapa Klub Liga Inggris Lakukan Aksi Peduli Ukraina

Beberapa Klub Liga Inggris Lakukan Aksi Peduli Ukraina.

Dilansir dari Dailymail ada beberapa klub Liga Inggris yang sudah memberikan aksi nyata dan berkontribusi langsung untuk Ukraina.

Yang pertama ada Leicester City saat bertemu Leeds, seluruh isi stadion melakukan tepuk tangan beberapa menit sebelum kic- off. Spanduk besar berbendera Ukraina juga dikibarkan.

Baca Juga
Baca Juga

The Foxes juga melakukan aksi nyata, dengan menggalang dana bersama Palang Merah Inggris dan Ukraina. Mereka menyalurkan pasokan yang dibutuhkan masyarakat di Kyiev yang terisolasi saat perang.

Tim kedua adalah Burnley yang mereka tunjukan saat menyambut Chelsea di Turf Moor sabtu kemarin. Chairman mereka Alan Pace menyampaikan pesan moral kepada warga Ukraina sebelum kick-off dimulai.

Selain itu The Clarets juga mengenakan kaos pemanasan dengan tulisan “Football Stands United - No War”.

Baca Juga
Baca Juga

Liverpool juga terlibat dalam kampanye ini di mana fans The Reds membawa bendera ke dalam stadion saat laga melawan West Ham United sabtu kemarin dengan tulisan "You'll Never Walk Alone” ke dalam bendera Ukraina.

Tim Liga Inggris lain seperti Norwich dan Southampton juga melakukan hal yang sama. Mulai dari melakukan tepuk tangan  sebelum kick-off, membenyangkan spanduk anti perang, dan juga memasang bendera Ukraina sebagai bentuk dukungan mereka. Dengan rentetan kampanye ini, maka tak heran jika kuping pemegang siaran di China panas. 

Premier LeagueRusiaChinaUkrainaLiga InggrisBerita Liga Inggris

Berita Terkini