Kondisi Ukraina Kian Mencekam, Andriy Shevchenko: Keluarga Saya Masih Terjebak
INDOSPORT.COM - Andriy Shevchenko baru-baru ini telah mengkonfirmasi bahwa beberapa anggota keluarganya masih terjebak di Ukraina.
Shevchenko adalah sosok penting bagi Ukraina. Bukan hanya sebagai pesepak bola, melainkan juga pelatih. Di bawah kendalinya, Ukraina punya prestasi yang cukup bagus di Euro 2020.
Selain dunia olahraga, Shevchenko juga pernah merambah dunia politik. Tapi, karier politiknya tak bertahan cukup lama, setelah itu dia memutuskan kembali menjadi pelatih sepak bola.
Saat ini Shevchenko lebih sering tampil dari satu media ke media lainnya, berkomentar soal perang yang terjadi di Ukraina. Dia juga berkali-kali menyatakan kesedihan atas nasib negaranya.
Paling dirasakan Andriy Shevchenko tentu saja imbas invasi Rusia yang menyebabkan keluarganya terjebak di Ukraina sampai sekarang.
Shevchenko termasuk yang terdampak langsung oleh peperangan ini. Keluarga eks pelatih timnas Ukraina tersebut saat ini terjebak di kota Bucha.
Sekitar 40 km di barat Kiev, Rusia membombardir kota tersebut, memaksa ibu dan saudara perempuannya tinggal di bungker bersama sejumlah teman yang datang mengungsi.
Serangan Rusia membuat mereka tak bisa ke mana-mana, apalagi setelah jalur kemanusiaan juga diserang.
Kabar mengejutkan ini diumumkan langsung oleh sang legenda kepada Sky Sports, Shevchenko menceritakan soal kehancuran negaranya dan kesulitan keluarganya di Ukraina.
“Ada banyak pertempuran. Ibu dan saudara perempuan saya bahkan menerima beberapa teman untuk tinggal bersama, karena kondisi di sana (Bucha) benar-benar kacau,” ungkap Shevchenko.
“Di Bucha tidak ada makanan, tidak ada listrik. Kota dimana teman saudara perempuan saya bertahan, mereka tinggal di bunker bawah tanah selama lima hari terkahir,” tambah Shevchenko.
Kemudian sang legenda AC Milan ini juga menggambarkan sebuah kejadian mengerikan yang terjadi di Bucha dan kota-kota dekat Irphin hingga Hostomel.
“Ada ledakan bom yang menakutkan di daerah itu. Bucha, Irpin dan Hostomel, saya tau kota-kota ini dengan baik dan saat ini ketiganya telah hancur.
Tidak ada bangunan yang tersisa. Saya dulu pergi ke Bucha untuk berlatih saat saya masih muda. Ini mengerikan,” Sambungnya .
"Koridor kemanusiaan telah diserang olah pasukan Rusia. Kalau ibu dan adik saya mencoba pergi, saya rasa itu akan lebih berbahaya buat mereka," pungkasnya.
Shevchenko yang berusia 45 tahun ini kali terakhir menjadi pelatih kepala Genoa, melewati 11 pertandingan di ibu kota Liguria sebelum dipecat pada bulan Januari kemarin.
Terbaru, AC Milan baru saja merilis jersey edisi spesial “Manchester 2003 untuk Ukraina” hasil penjualan jersey ini akan disumbangkan untuk korban invasi Rusia ke Ukriana.
1. Dukungan AC Milan kepada Shevchenko
Andry Shevchenko tak diragukan lagi adalah salah satu legenda paling ikonik untuk AC Milan. Bersama Rossoner ia membuat sejarah dengan mencetak 173 gol dalam 296 penampilan.
Selama berkostum AC Milan, Sheva juga berhasil meraih penghargaan Ballon D'or pada tahun 2004 silam dan memimpin klub ke gelar Liga Italia, Coppa Italia dan Liga Champions.
Kini saat sang legenda tengah kalut memikirkan situasi negaranya yang tengah porak-poranda, AC Milan menunjukan sikap hormat dengan berdiri menunjukan dukungan penuh kepada Sheva.
Perang di Ukraina telah memasuki hari ke-16, di mana Rusia dan Vladimir Putin secara luas dikecam karena membom sebuah fasilitas umum seperti rumah sakit anak-anak dan bersalin minggu ini.
2. Rilis Jersey Edisi Khusus Ukraina
Dengan dukungan Andriy Shevchenko, AC Milan akan merilis jersey spesial untuk membantu mereka yang terdampak invasi Rusia ke Ukraina.
Jersey edisi spesial ini terinspirasi dari final Liga Champions 2002-2003, ketika I Rossoneri kalahkan Juventus di Old Trafford, ini menjadi salah satu musim terbaik Shevchenko bersama Rossoneri.
Pada Jersey ini juga akan tertulis ‘Shevchenko 7’ di bagian belakang. Desain ekslusif ini juga memiliki warna bendera Ukriana di bagian punggung dan dada.
Seluruh hasil penjualan jersey ini, nantinya akan didonasikan untuk seluruh korban perang invasi Rusia. Adapun, pihak Milan telah menujuk Italian Red Cross sebagai pihak penyalur hasil penjualan seluruh jersey edisi spesial ini.