Kisah Kelam Barcelona, Gagal Juara karena Bintangnya Diculik dan Disekap
INDOSPORT.COM – Mengenang kisah kelam Barcelona yang harus gagal menjuarai Liga Spanyol karena bintangnya diculik dan disekap selama tiga minggu.
Dalam perjalanannya, sepak bola banyak menghadirkan kisah yang terbilang tak masuk akal. Baik itu menguntungkan atau merugikan suatu pihak.
Salah satunya adalah kisah penculikan yang dialami bintang Barcelona, Enrique Castro Gonzalez atau yang akrab disapa Quini.
Karena penculikan yang dilakukan oleh sekelompok orang itu, Barcelona pun harus melepaskan gelar juara Liga Spanyol di musim 1980-1981.
Kisah penculikan ini nyatanya sangat termahsyur di kalangan pencinta sepak bola Spanyol. Bagaimana tidak? Ada indikasi campur tangan rival sehingga Quini diculik.
Adanya indikasi campur tangan rival ini tak lepas dari fakta Barcelona harus mengalami kerugian besar, yakni kehilangan momen untuk menjuarai liga.
Maka tak heran kejadian penculikan ini disebut-sebut sebagai tragedi yang berujung pada kian ketatnya pengamanan untuk para pemain dan juga staf di tubuh tim.
Lantas bagaimana kisah lengkap penculikan Quini tersebut? Bagaimana bisa penculikannya berujung pada kegagalan Barcelona menjuarai liga.
Untuk itu, INDOSPORT.com mencoba merangkum kisah kelam di Barcelona ini yang dilansir dari berbagai sumber.
1. Diculik Pendukung Rival
Pada 1 Maret 1981, Barcelona menjamu Hercules di Camp Nou dalam lanjutan liga. Laga ini sendiri pada akhirnya dimenangkan oleh Blaugrana dengan skor 6-0.
Dalam laga tersebut, Quini yang berusia 31 tahun mampu mencetak dua gol dan kian membuat Barcelona dekat dengan gelar juara liga.
Hanya saja, sesaat setelah pertandingan itu dihelat, Quini hilang dan tak terdengar kabarnya ketika dirinya hendak menuju bandara.
Tak disangka ternyata Quini diculik oleh sekelompok orang yang menamakan dirinya Batallon Castalano-Espanyol yang diketahui merupakan pendukung rival sekota Barcelona, Espanyol.
Sehari setelah penculikan, istri Quini mendapat telepon dari sang penculik yang mengatakan bahwa tim separatis (Barcelona) tidak bisa memenangkan liga.
Penculikan yang dialami Quini ini pun membuat Barcelona panik bukan main. Hal ini pun memberikan efek buruk ke performa tim di lapangan.
Hilangnya Quini berimbas pada rentetan hasil buruk yang diterima Barcelona. Tercatat, sejak penculikan itu, Blaugrana hanya meraih satu poin saja dari lima laga selanjutnya.
Minimnya poin yang didapat pun membuat Barcelona yang sebelumnya kandidat juara, malah harus menerima terlempar dari perburuan juara.
Lantas, bagaimana nasib Quini? Apakah ia ditemukan dan berhasil selamat?
2. Quini Selamat dan Bisa Kembali Beraksi
Setelah tiga minggu diculik, kapten Barcelona kala itu, Jose Ramon Alexanko mendapat telepon dari para penculik Quini.
Telepon itu berisikan tuntutan agar Barcelona mau membayar 100 juta peseta atau Rp9,3 miliar untuk menebus Quini.
Sekelompok penculik itu pun meminta pembayaran dilakukan dengan cara transfer ke bank Swiss agar Quini bisa dikembalikan dengan selamat.
Alhasil Barcelona memenuhi permintaan tersebut dan membayarkan uang tebusan ke pemilik, meskipun pada akhirnya Kepolisian menemukan lokasi para penculik dan Quini.
Quini pun berhasil diselamatkan dalam kondisi baik-baik saja di sebuah garasi di Zaragoza bersama tiga penculiknya yang kemudian ditangkap oleh Polisi.
Quini pun berbesar hati dan memilih memaafkan para pelaku penculikan. Pasalnya, ia diperlakukan baik-baik saja selama penyekapan.
Usai beberapa pekan menjalani masa untuk menenangkan diri, Quini pun kembali unjuk gigi di lapangan dan berhasil mencetak gol untuk Barcelona.
Meski sempat hilang hampir sebulan lamanya, di akhir musim Quini tetap menjadi top skor Barcelona di segala ajang.