Ronald Koeman Bongkar Misteri Pemecatannya oleh Barcelona, Ternyata Memalukan
INDOSPORT.COM - Sakit hati yang diderita mantan bos Barcelona, Ronald Koeman, tampaknya membekas hingga hari ini. Tak tanggung-tanggung, dirinya malah curhat di acara televisi.
Ronald Koeman, diketahui hadir di salah satu program TV Belanda, Hoge Bomen, dan mengecam tindakan menyakitkan yang dilakukan oleh Joan Laporta terhadap dirinya.
Ia menilai bahwa pemecatan yang dilakukan sang presiden menimbulkan sakit hati yang berkepanjangan, bahkan sampai sekarang. Pasalnya, ia dipecat saat berada di pesawat.
Yang lebih menyakitkan, Koeman dipecat di dalam pesawat saat ia dan pasukannya menempuh perjalanan dari Madrid ke Barcelona.
Bagaikan jatuh terimpa tangga memang untuk Koeman, kalah dari Rayo Vallecano, dipecat dalam pesawat, dan di depan para pemainnya sendiri.
Koeman awalnya bungkam mengenai masalah ini, tetapi akhir-akhir ini ia sedang dalam mood untuk mecurahkan isi hatinya yang sedang tersakiti.
Pelatih asal Belanda itu memang mulai membuka diri tentang pemecatannya sebagai pelatih Barcelona. Ia mengklaim tak diberi banyak waktu seperti pelatih saat ini, Xavi.
Lalu, hal yang mungkin menambah kemarahan Koeman adalah pernyataan Joan Laporta yang mengatakan bahwa sebenarnya ia bisa memecat pelatih Belanda itu lebih cepat.
Namun meskipun sesak di dada, Koeman tetap mengucapkan perpisahan kepada anak asuhnya dan menghadiri konferensi pers Barcelona.
Setelah itu, Joan Laporta mendatangkan Xavi sebagai pengganti, namun situasi berbeda setelah eks pemain Barcelona itu diberi beberapa pasukan anyar pada Januari lalu.
1. Rentetan Buruk
Ronald Koeman memang dipecat dari Barcelona pada 28 Oktober 2021 sebagai imbas dari rentetan kurang memuaskan yang didapat timnya.
Sebelumnya, manajer asal Belanda itu mengambil kendali Barcelona disaat periode sulit bagi klub. Tim asal Catalan tersebut memang menghadapi krisis keuangan.
Barcelona juga mengalami kemunduran didalam manajemen mereka akibat pengelolaan dari presiden sebelumnya yang dinilai tak becus mengurus klub.
Koeman juga diwarisi pemain yang masih sangat muda ditambah kesulitan klub untuk membeli pemain mahal. Ia juga mengaku tak membutuhkan jasa beberapa pemain senior.
Luis Suarez adalah salah satu korbannya, yang sekaligus menggemparkan public Camp Nou yang dinilai masih sangat layak untuk jadi striker di Barcelona.
Situasi semakin buruk pada musim 2021/2022, setelah Lionel Messi memutuskan hengkang dari Barcelona, klub yang membesarkan dirinya hingga menjadi pemain terbaik dunia.
Puncaknya, ketika kekalahan 1-0 saat menghadapi Rayo Vallecano, Joan Laporta terlihat sudah kehabisan kesabaran dan memecatnya tiga bulan setelah musim baru dimulai.
2. Miskin Taktik
Beberapa orang mengatakan bahwa Ronald Koeman miskin taktik karena mengandalkan 3-5-2 yang mengakibatkan dirinya sempat besebrangan dengan Laporta yang menginginkan filosofi Barcelona kembali.
Selain itu, dirinya juga memasang pemain tak pada posisi aslinya seperti Serginho Dest yang dipaksa jadi sayap kanan, padahal dirinya adalah wing back.
Kemudian, ia juga memaksakan Frenkie de Jong untuk bermain lebih ke depan, bahkan Erik ten Hag turut mengkritisi kebijakan Koeman pada saat itu
Keadaan skuat Barcelona yang minim membuatnya mengubah cara bermain dan melupakan tiki-taka yang selama ini jadi identitas Barcelona.
Namun Barcelona sekarang sudah seperti menemukan cahayanya kembali bersama Xavi Hernadez dan siap meroket kembali musim depan.
Masih ingatkah momen-momen awal Xavi datang menggantikan Koeman?
Baca selengkapnya: Singkirkan Rezim Ronald Koeman, Xavi Bawa Tujuh Asisten ke Barcelona