3 Alasan Aubameyang Langsung Nyetel Bareng Barcelona
INDOSPORT.COM – Berikut tiga alasan mengapa Pierre-Emerick Aubameyang langsung nyetel dan menggila bersama Barcelona usai melempem bersama Arsenal.
Pierre-Emerick Aubameyang tengah menjalani bulan madu bersama Barcelona sejak bergabung pada Deadline Day bursa transfer musim dingin 2022 lalu dari Arsenal.
Sejak bergabung dengan Barcelona, penyerang berkebangsaan Gabon itu telah tampil 10 kali di berbagai ajang. Ia pun berhasil melesakkan tujuh gol dalam jumlah penampilan tersebut.
Adapun gol terakhirnya dicetak ke gawang Galatasaray di leg kedua 16 besar Liga Europa 2021/22 yang meloloskan Barcelona ke babak perempat final, Jumat (18/03/22).
Di laga kontra Galatasaray tersebut, Barcelona harus tertinggal tertinggal terlebih dahulu dari tuan rumah lewat gol Marcao di menit ke-28.
Namun keunggulan itu tak berselang lama usai Barcelona menyamakan kedudukan lewat gol yang dicetak Pedri di menit ke-37.
Barulah di baba kedua, tepatnya di menit ke-49, Aubameyang berhasil menjadi penentu kemenangan Barcelona lewat satu golnya.
Apa yang dicapai Aubameyang sendiri menjadi sebuah catatan manis baginya dan Barcelona, yang memang tengah mengalami krisis penyerang sepeninggal Sergio Aguero.
Namun, tak ada yang menyangka bahwa pemain berusia 32 tahun itu akan langsung nyetel dan menggila bersama Barcelona.
Lantas, apa saja yang membuat Aubameyang bisa tampil apik dalam waktu cepat bersama Barcelona?
1. 1. Adaptasi Cepat
Aubameyang merupakan pemain yang sangat dihormati di kamar ganti. Wataknya yang ceria dan ramah membuat dirinya mudah membaur dengan rekan setimnya.
Hal ini membuat Aubameyang begitu cepat beradaptasi dengan lingkungan baru. Tak percaya? Saat pertama kali hijrah ke Arsenal, eks bomber Borussia Dortmund ini langsung menjadi andalan dan rajin mencetak gol.
Padahal dirinya belum pernah sama sekali bermain di Inggris. Bahkan, banyak pemain jebolan Bundesliga gagal di musim pertamanya di Inggris.
Aubameyang berhasil menaklukan proses adaptasi dengan mudah. Karena wataknya yang ceria dan ramah tersebut, dirinya bahkan sempat ditunjuk menjadi kapten di Arsenal.
Hal serupa berlaku di Barcelona. Kendati belum pernah bermain di Spanyol, Aubameyang bisa langsung beradaptasi dengan cepat karena sifatnya, terlepas dari darah Spanyol yang ia miliki.
Pengalaman Aubameyang yang kerap bergonta-ganti tim dan berpindah-pindah negara juga menjadi salah satu faktor mengapa dirinya bisa beradaptasi dengan cepat di lingkungan baru.
Selain itu, ada sosok Ousmane Dembele yang tak lain tandemnya di Dortmund membuat dirinya pun bisa nyetel dengan suasana baru di Barcelona.
2. 2. Gaya Bermain Barcelona Cocok dengan Aubameyang
Pengalaman membuktikan bahwa Aubameyang sangat cocok bermain di tim yang memiliki permainan berbasis penguasaan bola atau Ball Possesion.
Saat pertama tiba di Arsenal, Aubameyang mampu menggila di 2,5 musim pertamanya bersama The Gunners, yakni sejak Januari 2018 hingga 2019/20.
Dalam kurun waktu tersebut, Arsenal dilatih oleh tiga pelatih, yakni Arsene Wenger, Unai Emery, dan Mikel Arteta (separuh musim). Uniknya, hanya bersama nama terakhir saja keran gol Aubameyang menurun drastis.
Hal ini terbilang wajar mengingat Arteta memainkan sepak bola pragmatis, yakni mengandalkan pertahanan solid dan serangan balik cepat bahkan hingga musim ini.
Skema tersebut dirasa tak cocok dengan Aubameyang yang gemar memainkan penguasaan bola, seperti di bawah Wenger dan Emery serta saat berseragam Dortmund.
Di Barcelona, Aubameyang menemukan gaya permainan yang cocok dengannya bersama Xavi Hernandez. Hal ini pun lantas berimbas ke torehan golnya.
3. 3. Mendapat Kepercayaan dari Pelatih
Hal paling utama sebagai pemain profesional adalah kepercayaan diri. Di Barcelona, Aubameyang mendapatkan kembali kepercayaan tersebut.
Sosok Xavi menjadi yang paling berjasa bagi Aubameyang sejauh ini, baik di dalam maupun di luar lapangan. Pasalnya, pelatih berusia 42 tahun ini berhasil memberikan atau mengembalikan kepercayaan dirinya.
Di Barcelona saat ini, stok penyerang terbilang menumpuk. Sebut saja Memphis Depay, Luuk de Jong, Ferran Torres dan Aubameyang. Keempat pemain ini saling sikut berebut satu tempat di posisi nomor 9 di starting line up.
Dari keempat pemain ini, hanya Aubameyang dan Ferran Torres yang selalu mendapat kepercayaan lebih dari Xavi. Itu pun Ferran Torres terkadang di pasang sebagai winger dan bukan pemain nomor 9 yang lebih diprioritaskan untuk Aubameyang.
Apa yang dilakukan Xavi ini berbeda dengan Arteta. Di musim terakhirnya bersama Arsenal, Aubameyang lebih banyak dipasang sebagai winger dalam skema 4-2-3-1.
Padahal posisi winger kiri dalam skema itu bukanlah posisi favoritnya. Hal tersebut pun berimbas pada torehan golnya yang menurun drastis dan menjadi tujuh gol saja di musim terakhirnya bersama Arsenal.
Karena kerap dipasang di posisi tersebut, Aubameyang nampak kehilangan kepercayaan diri yang kemudian mempengaruhi performanya di atas lapangan.