x

PSSI-nya Italia Selidiki Kasus Dugaan Rasisme di Laga Cagliari vs AC Milan

Senin, 21 Maret 2022 21:45 WIB
Penulis: Dwiana Restu Beniartha | Editor: Nugrahenny Putri Untari
Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) dilaporkan telah memulai penyelidikan terhadap nyanyian berbau rasisme di akhir pertandingan Cagliari vs AC Milan. FOTO: REUTERS/Daniele Mascolo.

INDOSPORT.COM - Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) dilaporkan telah memulai penyelidikan terhadap nyanyian berbau rasisme di akhir pertandingan Cagliari vs AC Milan, pada Sabtu (19/03/22) kemarin.

Fikayomo Tomori dan Mike Maignan menjadi korban dalam insiden tak terpuji itu. Kabarnya, suporter Cagliari menyanyikan nyanyian bernada rasis kepada keduanya.

Baca Juga

Kejadian itu pun diungkapkan oleh Stefano Pioli dalam wawancara setelah pertandingan. Hal itu ia ungkapkan setelah Mike Maignan bercerita kepadanya setelah laga.

Sang pelatih pun mengaku kecewa atas insiden itu. Ia menilai bahwa tindakan seperti itu tak layak untuk dilakukan oleh pihak manapun termasuk suporter.

Mike Maignan sebagai korban juga merasa terganggu dengan chants para supporter Cagliari. Ia mengaku baru pertama kali mendapatkan pelecehan seperti itu.

Baca Juga

Sebelumnya, Maignan sempat membalas aksi rasisme itu sehingga memicu amarah pemain Cagliari. Alhasil, keadaan sempat tak terkendali dan terjadilah adu mulut antara kedua tim.

Namun, Maignan sendiri mendapatkan dukungan dari netizen. Beberapa pemain juga mengecam tindakan rasisme di sepak bola Italia.

Kejadian berbau rasisme seperti ini bukanlah hal baru di Italia. Sebelumnya ada Blaise Matuidi dan Moise Kean yang menjadi sasaran suporter Cagliari.

Baca Juga

Pada hari Minggu (20/03/22), media Italia Sempre Milan melaporkan bahwa Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) sudah mulai bergerak untuk menyelidiki insiden tersebut. Hal tersebut disambut positif oleh berbagai pihak.

Pada pertandingan itu, AC Milan tampil sebagai pemenang dengan skor 0-1 atas Cagliari dan membuat I Rossoneri bertengger sebagai pemimpin klasemen Liga Italia.


1. Kasus Rasisme yang Masih Marak di Italia

Kasus rasisme masih terus terjadi di Liga Italia. FOTO: REUTERS/Daniele Mascolo.

Suporter Cagliari memang beberapa kali tersandung kasus serupa. Sebelum ini, Romelu Lukaku pernah menjadi korban saat ia masih berseragam Inter Milan.

Pada saat pertandingan menghadapi Inter Milan, suporter Cagliari berulah dengan menyanyikan lagu berbau rasisme, dan hal itu membuat Lukaku tertegun saat mendengarnya.

Baca Juga

Yang mengherankan, kelompok suporter Inter Milan yang bernama Curva Nord malah mendukung aksi suporter Cagliari. Mereka berdalih bahwa pelecehan verbal merupakan salah satu bagian dari pertandingan.

Suporter Inter Milan bahkan mengirim surat kepada Lukaku dan menyatakan bahwa seluruh suporter Liga Italia tidaklah rasis dan malah meminta striker Belgia itu untuk mengerti.

Lalu kasus rasisme yang viral, terjadi saat Sulley Muntari keluar lapangan karena ejekan bernada rasisme yang dilontarkan oleh suporter Cagliari pada 2017 silam.

Baca Juga

Selanjutnya, pada 2018, Moise Kean dan Blaise Matuidi juga pernah menjadi korban tindakan tak terpuji yang lagi-lagi ditunjukkan oleh suporter Cagliari.

Sementara, pihak otoritas Liga Italia sama sekali tak memberikan sanksi apapun terhadap klub maupun suporter Cagliari. Pihak berwenang hanya menyebutnya sebagai tindakan tercela.

Dengan tidak adanya sanksi atau teguran, membuat pihak Cagliari juga tak membuat aturan baru, untuk mencegah insiden serupa terjadi lagi.

Baca Juga

Saking “seramnya” Liga Italia, Demba Ba pernah mengungkapkan bahwa dirinya tak mau untuk bermain di Liga Italia dan meilih berkarier di tempat lain.

Rasisme memang tak dibenarkan dalam sepak bola, namun memang kedua hal tersebut seakan sulit untuk dipisahkan, terlebih jika tensi pertandingan sedang tinggi.


2. Kericuhan Menodai Pesta AC Milan

Suasana laga Liga Italia Cagliari vs AC Milan. Foto: REUTERS/Alberto Lingria.

Kemenangan AC Milan atas tuan rumah Cagliari pada pekan ke-30 Liga Italia 2021/22 diwarnai kericuhan antarpemain di akhir pertandingan.

Kejadian ini berawal ketika kiper AC Milan, Mike Maignan, mendapatkan ujaran rasisme dari para pendukung Cagliari di belakang gawang AC Milan.

Mike Maignan yang akan meninggalkan lapangan diteriaki oleh suporter dan bahkan ada yang melempar botol ke arahnya.

Mantan kiper Lille itu lalu menempelkan jari ke telinganya dan mengarahkan ke arah tribun. Hal ini membuat suporter Cagliari makin panas dan agresif.

Ricuh terjadi setelah Mike Maignan dan Fikayo Tomori adu argumen dengan pemain-pemain Cagliari termasuk kapten mereka Joao Pedro.

Baca selengkapnya: Kemenangan Milan Diwarnai Ricuh Ibrahimovic dengan Joao Pedro, Paolo Maldini Sampai Berkorban

AC MilanCagliariFIGCFikayo TomoriLiga ItaliaRasismeBerita Liga ItaliaMike Maignan