Persipura Degradasi, Liga 1 Kehilangan Salah Satu dari Empat Dinasti
INDOSPORT.COM - Persipura Jayapura harus menelan pil pahit usai resmi terdegradasi dari Liga 1 pada Kamis (31/03/22) lalu.
Di pekan pamungkas musim 2021/2022, Persipura sebenarnya meraih kemenangan brilian 3-0 melawan Persita Tangerang namun itu saja tidak cukup.
Jumlah poin mereka memang sama dengan milik Barito Putera yakni 36 namun sayangnya bagi Mutiara Hitam mereka kalah dalam head-to-head dengan Laskar Antasari.
Ini adalah kali pertama Persipura finis di zona merah kompetisi kasta teratas Indonesia sejak PSSI membuat liga hasil gabungan Galatama dan Perserikatan pada 1994 silam.
Sebelumnya The Black Pearl paling buruk mengakhiri musim di peringkat 13 pada musim 2004 dimana saat itu mereka diarsiteki oleh almarhum Suharno.
Persipura Jayapura makin menderita karena harusnya bisa bertahan dalam 'dinasti elite' bersama Persib Bandung, Persija Jakarta, dan PSM Makassar sebagai tim yang belum pernah turun kasta.
Keempat raksasa tersebut memang konsisten mewarnai dinamika kasta teratas liga Indonesia selama nyaris tiga dekade namun harus pecah menjadi 'Big Three' saja.
PSM sebenarnya sempat memisahkan diri juga dari Persipura, Persib, dan Persija pada 2011 dan 2012 namun bukan karena relegasi.
Juku Eja memilih untuk ikut serta di Liga Primer Indonesia saat terjadi dualisme kompetisi dan federasi sementara ketiga rivalnya tetap bertahan di Indonesia Super League.
Yang jelas degradasi Persipura Jayapura adalah hal patut disayangkan. Pasalnya mereka adalah representasi wilayah timur dari Indonesia untuk melawan hegemoni kesebelasan-kesebelasan dari Pulau Sumatera maupun Jawa.
1. Sesali Pengurangan Poin
Menanggapi terdegradasinya Persipura Jayapura, Angel Alfredo Vera selaku pelatih kepala tim tidak sanggup bicara banyak.
Juru taktik asal Argentina itu masih menyesali hukuman pengurangan tiga poin yang dijatuhkan pada timnya menyusul kegagalan datang dalam pertandingan kontra Madura United medio Februari lalu.
Persipura beralasan jika saat itu mereka terpaksa batal datang ke stadion usai sembilan awak mereka yang terdiri dari pemain dan staf menunjukkan hasil tes positif Covid-19.
Hanya saja mereka tidak melapor lebih cepat sehingga pada akhirnya Komikte Disiplin dari PSSI menetapkan jika Persipura harus dianggap kalah tiga gol tanpa balas plus dijatuhi denda dan pemangkasan nilai.
Andai bisa menang atau bahkan menahan imbang Madura di laga itu, maka mungkin saat ini Persipura justru merayakan sukses bertahan di Liga 1 dan bukannya menangisi relegasi.
Vera sadar betul Persipura harus menderita karena kesalahan mereka sendiri namun baginya nasi sudah menjadi bubur.
"Saya tidak bisa bicara apa2. Yang pasti saya tahu tim ini tim terbaik," ungkap Vera saat ditemui usai pertandingan Persita vs Persipura.
"Bila berkaca tiga poin yang hilang mungkin kita sudah aman, tapi kita tidak bisa kembali ke masa itu," tambah juru taktik berpaspor Argentina tersebut.
Pemain-pemain berbakat tidak akan pernah sulit dicari oleh Persipura Jayapura namun satu hal yang tidak mereka punya musim ini seperti Persija Jakarta, Persib Bandung, dan PSM Makassar adalah manajemen yang dapat diandalkan.
Jika bisa berbenah di sektor tersebut, maka tidak ada yang menyanggah jika Mutiara Hitam bisa kembali ke Liga 1 dalam waktu singkat.
2. Boaz Tangisi Degradasi Persipura
Legenda Persipura Jayapura, Boaz Solossa remuk dan kecewa berat melihat mantan timnya terdegradasi dari Liga 1. Persipura Jayapura menjadi tim terakhir yang dinyatakan harus degradasi dari Liga 1. Sebelumnya Persiraja Banda Aceh dan Persela Lamongan sudah menelan pil pahit itu terlebih dahulu.
Pedihnya, kepastian degradasi didapatkan Persipura Jayapura setelah tim tersebut menang telak dengan skor 3-0 atas Persita Tangerang, Kamis (31/03/22).
Sayangnya kemenangan itu tidak cukup untuk mengamankan tiket bertahan di Liga 1 musim depan. Pasalnya di saat yang sama, pesaing terdekat Persipura Jayapura yakni Barito Putera menuai hasil imbang 1-1 atas Persib Bandung.
"Sioo sayang aahhh. Kitong susah niii," tulis Boaz Solossa lewat Instagram dengan membubuhkan emoji menangis.
"Habis kata-kata, terima kasih seluruh pemain. Kalian sudah berjuang untuk keluarga dan masyarakat Papua. Tuhan Yesus akan perhitungkan jeripayah dan keringat kalian. Kakak sayang dan cinta kalian semua sampai mati," sambungnya lagi.
Baca selengkapnya: Boaz Solossa Remuk dan Kecewa Berat Lihat Persipura Terdegradasi dari Liga 1