Tak Hanya Hazard, 3 Bintang Chelsea yang Gagal Bersinar Usai Pindah ke Real Madrid
INDOSPORT.COM – Eden Hazard jadi sorotan jelang duel Chelsea vs Real Madrid di Liga Champions. Namun, ada 3 eks The Blues lainnya yang gagal bersinar bersama Los Blancos.
Tengah pekan ini, kompetisi Liga Champions 2021/2022 akhirnya berlanjut. Kasta tertinggi ajang antarklub Eropa itu bakal memasuki leg pertama babak perempat final.
Salah satu duel seru yang tersaji adalah duel antara Chelsea vs Real Madrid, Kamis (07/04/22) pukul 02.00 WIB.
The Blues lolos ke babak gugur sebagai runner up Grup H di bawah Juventus. Mereka kemudian menyingkirkan wakil Prancis, Lille di 16 besar.
Sementara itu Real Madrid adalah juara grup D yang kemudian mengandaskan perjalanan Paris Saint-Germain di 16 besar.
Jelang laga ini, sorotan pun tertuju kepada Eden Hazard. Pasalnya, laga ini berpeluang menjadi ajang reuni Hazard dengan Chelsea, mantan klubnya sebelum gabung Real Madrid.
Seperti diketahui, Hazard memang meninggalkan Chelsea pada bursa transfer musim panas 2019 untuk pindah ke Madrid.
Kedua tim sejatinya sempat bertemu di semifinal musim lalu yang dimenangi Chelsea dengan agregat 3-1. Namun, ketika itu Hazard hanya turun di leg pertama, itu pun sebagai pemain pengganti.
Di sisi lain, peluang Eden Hazard menjadi starter menghadapi Chelsea di Liga Champions musim ini pun terbilang tipis. Pasalnya, sejauh ini performanya terbilang jeblok.
Musim ini, Hazard lagi-lagi hanya menjadi pelapis di Real Madrid. Meski tampil 22 kali, 13 di antaranya dilakukan sebagai pemain pengganto. Kontribusinya pun minim yakni hanya 1 gol dan 2 assist.
1. Ada yang Tergusur Ronaldo
Tiga tahun bermain di Real Madrid, Eden Hazard memang gagal mereplikasi permainan apiknya semasa Chelsea. Sejauh ini, ia catatan gol terbaiknya dalam semusim bersama Madrid hanyalah 4 gol.
Situasi ini pun membuat Hazard santer bakal didepak Real Madrid pada bursa transfer musim panas nanti, baik secara pinjaman maupun permanen.
Dua klub pun disebut-sebut menjadi peminat kuat bintang Belgia tersebut yakni AC Milan dan klub kaya baru Liga Inggris, Manchester United.
Di sisi lain, Hazard sejatinya bukan satu-satunya bintang Chelsea yang gagal bersinar usai pindah ke Real Madrid. Ada setidaknya 3 nama lain yang memiliki nasib yang cukup serupa.
Siapa saja para pemain yang dimaksud? Berikut ulasannya:
Arjen Robben
Usai 3 musim membela Chelsea dan menghadirkan 2 gelar Liga Inggris, Arjen Robben hengkang ke Real Madrid pada bursa transfer musim panas 2007 dengan biaya sekitar 35 juta euro.
Pada musim pertamanya, pemain Belanda itu langsung jadi andalan di sektor dengan catatan 28 penampilan di semua kompetisi dan mencetak 5 gol serta 5 assist, dan menghadirkan trofi Liga Champions.
Namun, pada akhirnya pemain yang dikenal rentan cedera ini hanya bertahan di Santiago Bernabeu selama 2 musim.
Kedatangan Cristiano Ronaldo dan Kaka pada musim panas 2009 membuat Robben kemudian dijual ke Bayern Munchen dengan biaya 25 juta euro.
Namun, justru bersama Munchen-lah Robben menikmati puncak kariernya. Sepuluh musim bersama Die Roten, ia mencetak 144 gol dan 101 assist dari 309 laga dan bergelimang gelar termasuk 8 trofi Liga Jerman dan 1 Liga Champions.
2. Ada yang Cuma Bertahan Semusim di Madrid
Ricardo Carvalho
Diboyong dari Porto pada musim panas 2004, Ricardo Carvalho langsung menjadi pilihan utama Chelsea di pos bek tengah.
Selama 6 musim, ia mencatatkan lebih dari 200 penampilan dan berhasil mendatangkan sejumlah gelar termasuk 3 trofi Liga Inggris.
Ketangguhannya mengawal pertahanan membuat pelatih Jose Mourinho kemudian membawanya ke Real Madrid pada bursa transfer 2010.
Carvalho pun kemudian menjadi andalan Madrid pada musim pertamanya membela Los Blancos, dengan 48 penampilan di semua kompetisi.
Namun, di musim kedua ia tergusur dan menit bermainya turun drastis menjadi hanya 13 kaga. Pada awal musim 2012/2013, Mourinho mengaku tak lagi membutuhkan jasa Carvalho. Namun, pada akhirnya ia bertahan hingga akhir musim sebagai pelapis dan pergi secara gratis saat kontraknya habis.
Michael Essien
Sejak didatangkan dari Lyon pada musim panas 2005, Michael Essien yang jadi sosok tak tergantikan di lini tengah The Blues.
Dalam 6 musim pertamanya, Essien mencatatkan 228 penampilan dan membantu Chelsea meraih sejumlah gelar di antaranya 2 trofi Liga Inggris. Namun, pada musim 2011/2012 ia tergusur ke bangku cadangan seiring kehadiran manajer baru dalam diri Andre Villas-Boas.
Essien kembali ke tempat utama ketika Roberto di Matteo datang menggantikan Villas-Boas di paruh musim. Namun, musim berikutnya ia dilepas ke Real Madrid dengan status pinjaman.
Meski menjadi pilihan utama di Madrid dengan total 35 penampilan, kinerja Essien tak terlalu istimewa sehingga Los Blancos tak mempermanenkannya dan memulangkannya ke London di akhir musim.
Namun, ia sudah tak lagi mendapatkan tempat utama di Chelsea sehingga dilepas ke AC Milan pada Januari 2014.