Chelsea vs Real Madrid: Dua Klub Raksasa yang Pernah Berebut Kai Havertz
INDOSPORT.COM – Jelang pertandingan Chelsea vs Real Madrid di perempat final Liga Champions, terselip kisah Kai Havertz, yang dimenangi The Blues dari Los Blancos di bursa transfer 2020.
Raksasa Liga Inggris, Chelsea, akan mendapat lawan berat di perempat final Liga Champions 2022 saat kedatangan raksasa Liga Spanyol, Real Madrid.
Pertandingan antara Chelsea vs Real Madrid sendiri akan dihelat di Stadion Stamford Bridge pada Kamis (07/04/22).
Selain mengenai Chelsea dan Real Madrid yang berseteru untuk mendapatkan trofi Liga Champions musim 2021/2022, terselip satu kisah persaingan dua klub di bursa transfer musim panas 2020.
Saat itu, The Blues dan El Real tengah bersaing untuk mendatangkan satu bakat muda, yang belakangan mengisi lini depan Chelsea sebagai penyerang utama, yaitu Kai Havertz.
Kai Havertz memang sejak lama diketahui menjadi bakat muda Jerman dan diperebutkan banyak klub di bursa transfer musim panas 2020.
Real Madrid memang saat itu menjadi yang terdepan untuk mendapatkan Kai Havertz, diikuti oleh Barcelona, Bayern Munchen, dan Manchester United.
Chelsea yang datang belakangan justru menjadi tim yang mampu mengamankan Kai Havertz yang justru pindah keluar Jerman saat pandemi Covid-19 tengah melanda dunia.
Dilansir dari Mirror, Kai Havertz sebenarnya sudah memberikan tanda untuk mencoba peruntungan di klub baru selepas bermain beberapa tahun bersama Bayer Leverkusen dengan raihan 36 gol di Bundesliga 2019/2020.
Selepas pertanda itu diungkap oleh Havertz, Real Madrid menjadi tim yang paling getol untuk mendapatkan tanda tangan Havertz dan berulang kali melakukan pembicaraan.
1. Chelsea Tikung Real Madrid Dapatkan Kai Havertz
Hal ini dilakukan supaya Kai Havertz bisa diyakinkan untuk bergabung ke Spanyol bersama Real Madrid.
Pandemi Covid-19 kemudian membuat Real Madrid sedikit kesulitan untuk menyelesaikan transfer Kai Havertz yang bernilai selangit.
Akan tetapi, Chelsea yang kala itu masih dipimpin oleh Roman Abramovich bergerak cepat untuk mencairkan hasil penjualan dua pemain, yaitu Alvaro Morata dan Eden Hazard pada 2019.
Selepas pertarungan tawar-menawar, Real Madrid akhirnya menyerah karena Bayer Leverkusen tak juga menurunkan harga Kai Havertz.
Chelsea melalui sang direktur, Marina Granovskaia, kemudian melakukan negosiasi dan Havertz sepakat untuk hengkang ke London.
Untuk Chelsea, tentu transfer Kai Havertz sangat menguntungkan, meskipun harus mengeluarkan dana besar untuk pemain 20 tahun yang belum terbukti kemampuannya.
Saat pertama bergabung ke Chelsea, pelatih saat itu, Frank Lampard kesulitan untuk memaksimalkan kemampuan Havertz, di samping sang pemain yang juga kesulitan beradaptasi dengan kondisi fisik pemain Liga Inggris.
Havertz mulai merasakan angin segar ketika Thomas Tuchel datang menggantikan Frank Lampard pada 2021.
Dia mampu beradaptasi dengan formasi 3-4-3 arahan Tuchel dan menjadi pahlawan di laga final Liga Champions 2020/2021 dengan mengalahkan Manchester City.
Masa depan Havertz sekali lagi terancam ketika Thomas Tuchel memutuskan untuk mendatangkan Romelu Lukaku dari Inter Milan pada bursa transfer musim panas 2021 silam.
2. Havertz Jadi Andalan Thomas Tuchel di Chelsea
Seiring dengan seretnya gol Lukaku untuk Chelsea, Havertz malah menjadi opsi sebagai penyerang bayangan dan berhasil mengemas banyak gol.
Kini, Kai Havertz menjadi andalan Thomas Tuchel di lini depan Chelsea dan siap untuk mengalahkan Real Madrid pada pertemuan esok hari.
Jelang Chelsea vs Real Madrid di Liga Champions
Pertemuan Chelsea vs Real Madrid sendiri pastinya sudah sangat ditungu oleh para suporter maupun publik sepak bola di seluruh dunia.
Sejarah mencatat, kedua tim ini telah berjumpa sebanyak enam kali di level Eropa.
Menariknya, The Blues jadi pihak yang lebih unggul meski Los Blancos berstatus perengkuh trofi terbanyak di Liga Champions.
Baca Selengkapnya: 3 Pemain yang Bakal Jadi Pusat Perhatian di Laga Liga Champions Chelsea vs Real Madrid