Termasuk Rekor Mentereng Tuchel, Ini 3 Alasan Mengapa Chelsea Bisa Kangkangi Real Madrid
INDOSPORT.COM – Berikut tiga alasan mengapa Chelsea bisa saja mengangkangi Real Madrid di leg pertama perempat final Liga Champions 2021/22.
Duel klasik antara Chelsea vs Real Madrid akan kembali tersaji di pentas Eropa, tepatnya di leg pertama perempat final Liga Champions 2021/22 di Stamford Bridge, Kamis (07/04/22).
Laga ini sendiri akan menjadi ajang balas dendam bagi Real Madrid, yang di musim lalu disingkirkan oleh Chelsea di semifinal Liga Champions 2020/21.
Selain mengusung misi balas dendam, Real Madrid juga ingin meruntuhkan catatan tak pernah menang atas Chelsea di kompetisi Eropa.
Sejak pertemuan pertamanya di tahun 1971 hingga tahun 2021 lalu, Real Madrid tak pernah mengantongi kemenangan satu pun atas Chelsea.
Ambisi Real Madrid ini pun bisa saja terwujud. Terlebih, kondisi Los Blancos tengah berada di atas awan, menyusul kemenangan bersejarah di babak 16 besar dari PSG dan juga kemenangan terakhirnya di kancah liga.
Di sisi lain, Chelsea justru tengah terluka karena baru saja dipecundangi tim promosi, Brentford dengan skor 1-4 di lanjutan Liga Inggris 2021/22.
Maka, Real Madrid pun akan memanfaatkan momentum ini untuk mengakhiri catatan buruknya atas Chelsea sekaligus memberikan balas dendam atas kekalahan musim lalu.
Meski di atas kertas Real Madrid diunggulkan, Chelsea nyatanya bisa saja mengangkangi Los Blancos di laga leg pertama nanti.
Apalagi jika melihat tiga alasan mengapa Chelsea yang tak diunggulkan, bisa mengalahkan Real Madrid seperti berikut ini.
1. 1. Absennya Carlo Ancelotti
Sebagaimana diketahui, Carlo Ancelotti berpotensi absen dari leg pertama antara Chelsea vs Real Madrid di Stamford Bridge.
Pria berjuluk Don Carlo itu harus absen dikarenakan masih positif Covid-19 di tes terakhirnya. Ia pun tinggal menunggu hasil tes lanjutan agar bisa tahu akankah bisa hadir di Stamford Bridge atau tidak.
Karena berpotensi besar absen, Real Madrid pun diprediksi akan kesulitan dalam menerapkan permainan tanpa arahan dari pelatih utamanya itu.
Hal itu diakui oleh Thomas Tuchel, pelatih Chelsea, yang pernah merasakan absen dari pertandingan karena Covid-19 pada ajang semifinal Piala Dunia Antarklub.
Saat itu, Tuchel tak bisa memberikan instruksi yang tepat karena tayangan di televisi dan di pertandingan langsung berbeda beberapa detik.
Dengan kondisi seperti itu, seorang pelatih tak akan bisa memberikan instruksi yang tepat karena adanya perbedaan waktu tersebut.
Karenanya, Tuchel yakin bahwa absennya Ancelotti akan menjadi keuntungan bagi Chelsea, karena permainan Real Madrid akan terpengaruh.
2. 2. Rekor Apik Thomas Tuchel
Thomas Tuchel memiliki catatan apik kala melawan Real Madrid. Sama seperti Chelsea, pelatih asal Jerman itu tak pernah kalah melawan Los Blancos.
Dalam enam pertandingan melawan Real Madrid, Thomas Tuchel mampu meraih dua kemenangan dan empat hasil imbang.
Dua kemenangan dan dua hasil imbang itu masing-masing didapat bersama Chelsea dan Paris Saint-Germain. Sedangkan saat menukangi Borussia Dortmund, Tuchel mampu mengimbang El Real sebanyak dua kali.
Tak cukup sampai di situ saja, Tuchel juga punya rekor mentereng kala beradu taktik melawan Carlo Ancelotti, pelatih Real Madrid saat ini.
Dalam tujuh pertemuan, Tuchel mampu menang tiga kali atas Ancelotti, imbang sebanyak dua kali, dan kalah dua kali saja.
Tiga kemenangan ini didapat saat Tuchel menukangi Dortmund dengan dua kemenangan, dan satu kemenangan saat menukangi Chelsea.
Sedangkan dua hasil imbang di saat Tuchel yang membela PSG melawan Napoli arahan Ancelotti di babak grup Liga Champions 2018/19.
3. 3. Lini Tengah Chelsea yang Solid
Memang belum lama ini Chelsea tumbang dengan skor 1-4 dari Brentford. Dalam kekalahan itu, disebutkan bahwa Tuchel sengaja menyimpan kekuatan.
Tuchel menyimpan kekuatan di sektor lini tengah, menyusul starternya N’Golo Kante dan Ruben Loftus-Cheek. Kombinasi keduanya nyatanya tak berbuah manis di laga itu.
Jika berpatokan pada laga Brentford saja, maka Real Madrid salah kaprah. Sebab, Chelsea masih punya kombinasi Jorginho dan Mateo Kovacic atau Jorginho dan Kante.
Kombinasi Jorginho dan Kante mampu membuat lini tengah yang jadi motor serangan Real Madrid kacau balau dalam dua pertemuan terakhir musim lalu.
Kini Tuchel pun diprediksi akan menurunkan skema yang sama, di mana posisi Kante bisa saja digantikan Kovacic dan memanfaatkan Jorgingo sebagai pengatur ritme.
Kebetulan lini tengah Real Madrid saat ini dalam keadaan tidak baik-baik saja, menyusul buruknya rencana Ancelotti dalam memainkan trio Luka Modric, Toni Kroos dan Casemiro.
Bahkan dalam beberapa laga, lini tengah Real Madrid terekspos oleh lawan yang bisa saja membuat Chelsea mengambil kendali di laga nanti.