3 Alasan Persija Jakarta Harus Merekrut Paul Munster sebagai Pelatih Baru
INDOSPORT.COM – Berikut tiga alasan mengapa Persija Jakarta harus merekrut eks juru taktik Bhayangkara FC, Paul Munster sebagai pelatih anyarnya di Liga 1 musim depan.
Nama Paul Munster belakangan dikait-kaitkan dengan Persija Jakarta selepas dirinya pergi dan berpisah dengan Bhayangkara FC.
Pelatih kelahiran Belfast itu mundur dari kursi kepelatihan Bhayangkara FC usai gagal menjadi juara Liga 1 2021-2022.
Paul Munster hanya mampu membawa Bhayangkara FC menempati posisi ketiga, posisi yang tak cukup buruk di tengah kepungan tim-tim papan atas di lima besar akhir Liga 1 2021-2022.
Selain gagal menjadi juara, kontrak pelatih berusia 40 tahun itu bersama Bhayangkara FC juga telah habis terhitung sejak Maret 2022 lalu.
Tak cukup sampai di situ, The Guardian memilih berpisah dengan Paul Munster karena membutuhkan penyegaran di kursi kepelatihan.
Usai lepas dari Bhayangkara FC, Paul Munster pun terus dikaitkan dengan banyak klub. Selain Persija, ada pula PSIS Semarang yang juga dirumorkan akan menjadi pelabuhannya.
Meski begitu, Paul Munster masih ingin menikmati masa liburannya di kampung halamannya sebelum menentukan masa depannya.
Dari kedua tim yang mengincar jasanya itu, ketertarikan Persija mungkin paling minim. Pasalnya, Macan Kemayoran terus dikaitkan dengan pelatih Eropa hingga Korea Selatan.
Hanya saja, nampaknya Persija harus mulai kembali menunjukkan minatnya kepada Paul Munster dan mencoba merekrutnya sebelum PSIS. Terlebih, jika melihat tiga alasan berikut ini.
1. 1. Berpengalaman di Kancah Sepak Bola Indonesia
Persija dilaporkan akan merekrut pelatih asal Eropa yang pernah menukangi tim Italia untuk Liga 1 musim 2022-2023 mendatang.
Tak hanya pelatih yang pernah membesut tim Italia, Macan Kemayoran juga dikaitkan dengan pelatih asal Korea Selatan.
Melihat rumor ini, bukankah lebih baik Persija merekrut Paul Munster? Hal ini tak lepas dari pengalaman yang dimiliki oleh eks pelatih Timnas Vanuatu itu di kancah sepak bola Indonesia.
Berkaca pada kegagalan Angelo Alessio dan Julio Baluenos yang punya reputasi mentereng di Eropa, harusnya Persija mulai menjadikan Paul Munster sebagai target utama, ketimbang opsi cadangan.
Terlebih lagi, rekam jejak Paul Munster tak terbilang buruk. Dalam 57 laga bersama Bhayangkara FC, ia punya catatan 30 kemenangan, 18 imbang dan hanya 9 kekalahan atau 1,89 poin per laga.
Hebatnya lagi, Paul Munster bisa membuat Bhayangkara FC konsisten bersaing di papan atas, yakni di posisi keempat di musim perdananya dan posisi ketiga di musim lalu.
Catatan sementereng itu dan pengalamannya di Indonesia sejatinya sudah cukup untuk membuat Persija tergerak merekrutnya dan menjadikannya pelatih untuk Liga 1 2022-2023.
2. 2. Manajemen Kepelatihan yang Baik
Kehebatan Paul Munster bersama Bhayangkara FC tak lepas dari banyaknya pemain bintang di kubu klub berjuluk The Guardian tersebut.
Memang banyaknya pemain bintang membuat kesempatan suatu tim berbicara banyak terbuka lebar. Namun hal itu bukan jaminan jika tak diiringin dengan manajemen kepelatihan yang baik dari sang pelatih.
Paul Munster memiliki hal tersebut, di mana ia bisa menjaga ego besar para pemain bintang Bhayangkara FC dan membuat timnya solid.
Kemampuan Paul Munster itu akan menjadi sesuatu yang berguna bagi Persija yang dihuni dan mulai ngebet mendatangkan bintang-bintang ternama.
Kehadiran Paul Munster akan membuat ruang ganti Persija sedikit kondusif dan jauh dari berita-berita miring seperti yang lahir sepanjang gelaran Liga 1 musim lalu.
Selain itu, Paul Munster juga paham akan kultur Indonesia yang bisa membuat pendekatannya kepada pemain akan berjalan lebih mudah ketimbang pelatih baru dari Eropa dan Korea Selatan yang belum pernah menjejakkan kaki di Indonesia.
3. 3. Mampu Mengeluarkan Kemampuan Terbaik Pemain
Keunggulan Paul Munster yang membuat Persija harus meliriknya adalah kemampuannya mengeluarkan kemampuan terbaik para pemainnya.
Di Liga 1 2021-2022, beberapa pemain Persija terbilang Underperformed. Sebut saja Osvaldo Haay, Riko Simanjuntak, Marco Motta, Otavio Dutra, dan Marko Simic.
Turunnya performa para pemain kunci ini membuat Persija kesulitan bersaing di papan atas, dan harus rela terjerembab di papan tengah.
Kehadiran Paul Munster pun dirasa bisa mengatasi hal tersebut. Apalagi pelatih berlisensi UEFA Pro ini punya pengalaman apik dalam mengeluarkan kemampuan terbaik pemainnya.
Sebut saja pemain seperti Sani Rizki, lalu Adam Alis, dan bahkan Herman Dzumafo yang telah berusia 42 tahun tetap tampil prima dan rajin mencetak gol.
Dengan kemampuan seperti itu, Persija akan mendapat keuntungan dari kembalinya performa para pemain bintang sehingga bisa bersaing di papan atas musim depan.