3 Biang Keladi saat AC Milan Dibantai Inter Milan 3-0 di Coppa Italia: Giroud Lagi!

INDOSPORT.COM – Berikut tiga pemain AC Milan yang tampil buruk dan jadi biang keladi kekalahan telak atas Inter Milan dalam leg kedua babak semifinal Coppa Italia.

Inter Milan tampil sangat luar biasa saat hadapi AC Milan dalam lanjutan leg kedua babak semifinal Coppa Italia, Rabu (20/04/22) dini hari WIB.

Bertanding di stadion Giuseppe Meazza, Inter Milan sebagai tuan rumah sukses menang besar tiga gol tanpa balas atas sang rival sekota.

Laga baru berjalan empat menit, Inter Milan sudah membuka keunggulan melalui aksi Lautaro Martinez.

Menerima umpan dari Matteo Darmian, penyerang asal Argentina itu melepaskan tembakan voli first time yang tak bisa dibendung. Skor 1-0 buat Nerazzurri.

AC Milan berupaya untuk mengejar ketertinggalan. Sayang, sejumlah peluang emas yang mereka peroleh tak mampu dimanfaatkan dengan baik. 

Apes bagi tim tamu, jelang babak pertama berakhir Inter Milan malah sukses menggandakan keunggulan yang lagi-lagi dicetak oleh Lautaro Martinez.

Selepas jeda, Inter Milan kian berada diatas angin dan memastikan kemenangan 3-0 setelah Robin Gosens yang baru dimainkan di babak kedua, langsung mencetak satu gol untuk memperbesar skor. 

Sepanjang pertandingan, sejatinya AC Milan bermain dominan dan lebih banyak ciptakan peluang ke pertahanan Inter Milan.

Tercatat, skuat arahan Stefano Pioli itu mampu lepaskan 19 tembakan dengan 6 diantaranya mampu mengarah ke sasaran.

AC Milan juga menguasai ball possession sebesar 52 %. Akan tetapi, buruknya penyelesaian akhir membuat Rossoneri gagal raih kemenangan.

Berikut INDOSPORT coba merangkum serta mengulas, tiga pemain AC Milan yang tampil buruk dan jadi biang keladi kekalahan atas Inter Milan di semifinal Coppa Italia:

1. Fikayo Tomori

Nama pertama adalah Fikayo Tomori. Bek Timnas Inggris ini tampil kurang menjanjikan dalam mengawal lini pertahanan AC Milan.

Tidak banyak aksi defensive yang mampu dilakukan Fikayo Tomori sepanjang laga, bahkan kerap jadi penonton saat pemain Inter Milan leluasa melakukan penetrasi ke kotak penalti.

Tercatat, Fikayo Tomori tak mampu lakukan satupun intersep sepanjang 90 menit dan lebih banyak membuat pelanggaran yang cukup krusial di depan gawang.

Total, ada empat pelanggaran yang dilakukan Fikayo Tomori di pertandingan melawan Inter Milan semalam.

Bahkan, dua gol yang dibuat Lautaro Martinez ke gawang AC Milan, merupakan buah kesalahan Tomori yang gagal menjaga pergerakan sang striker hingga akhirnya mendapat ruang untuk menembak.

Kesalahan fatalnya sangat terlihat di gol kedua, Fikayo Tomori yang coba melakukan jebakan offside malah membuat Lautaro Martinez bergerak bebas ke depan gawang dan mencetak gol.

Pierre Kalulu
Berikutnya adalah Pierre Kalulu. Tandem Tomori yang juga tak kalah tampil buruk dalam menjaga pertahanan AC Milan.

Sepanjang laga, Pierre Kalulu juga tak bisa melakukan satupun intersep namun cukup baik dengan sukses ciptakan satu tekel bersih saat Inter Milan lakukan fastbreak.

Akan tetapi, Pierre Kalulu jadi biang keladi kegagalan AC Milan mencetak gol di babak kedua lantaran berada di posisi offside dan membuat wasit menganulir sepakan Ismaël Bennacer.

Andai Pierre Kalulu tidak terlalu jauh berada di depan gawang Inter Milan, mungkin saja gol tersebut bisa disahkan dan membuat AC Milan bisa bersemangat mengejar ketertinggalan.

2. Lagi-lagi Giroud

Sama seperti Fikayo Tomori, buruknya koordinasi Pierre Kalulu jadi penyebab AC Milan bisa kebobolan cepat oleh Inter Milan.

Pergerakannya yang luput mengawasi Lautaro Martinez, membuat striker lawan mudah menyambar bola umpan di depan gawang.

Olivier Giroud
Terakhir adalah Olivier Giroud. Kembali, penyerang gaek asal Prancis ini masih belum bisa mengakhiri paceklik golnya bersama AC Milan.

Tak cuma mandul, statistik Olivier Giroud sebagai seorang striker di pertandingan melawan Inter Milan semalam juga cukup memprihatinkan.

Selama 90 menit, mantan penggawa Arsenal tersebut mampu lepaskan 3 tembakan namun tak satupun yang berhasil mengarah ke gawang.

Rapor penampilan Junior Messias yang baru masuk di babak kedua bahkan lebih baik ketimbang Giroud.

Tercatat, Junior Messias mampu lepaskan tiga tembakan dengan satu diantaranya berhasil mengarah ke gawang.

Itu membuktikan, bahwa akurasi finishing Junior Messias jauh lebih baik dari Olivier Giroud yang dipercaya sebagai starter.