Martin Broughton: Ikut Tawar Chelsea, Dulu Pernah Selamatkan Liverpool dari Kehancuran
INDOSPORT.COM - Klub Liga Inggris, Chelsea, kembali membawa berita terkait para investor yang berminat memilikinya. Yang teranyar ada mantan petinggi Liverpool, Sir Martin Broughton.
Seperti diketahui, sejak kabar pahit yang menimpa pemilik Chelsea imbas konfil Rusia-Ukraina, situasi di klub ini kerap tidak menentu.
Namun untungnya isu tersebut tidak banyak memengaruhi performa tim asuhan Thomas Tuchel yang saat ini bertengger di tiga besar klasemen sementara.
Sampai tulisan ini dibuat, Chelsea berada di peringkat tiga dengan 62 poin. Akan tetapi, kans mereka untuk memenangkan gelar Liga Inggris musim ini nampaknya tidak terlalu besar.
Pasalnya, perburuan untuk menggondol trofi bergengsi tersebut untuk saat ini masih terus didominasi Liverpool dan Manchester City.
Akan tetapi, The Blues masih layak berharap pada ajang Piala FA, di mana mereka berhasil lolos sebagai finalis.
Partai puncak turnamen sepak bola paling uzur tersebut rencananya bakal digelar pada 14 Mei dan akan menyajikan duel sengit antara Chelsea vs Liverpool.
Di tengah prestasi Chelsea yang pada dasarnya tidak buruk-buruk amat ini, apa yang tengah terjadi di kubu para petinggi masih terus jadi perbincangan.
Sederet nama pun sudah mulai bermunculan sebagai calon investor baru, termasuk yang teranyar adalah Sir Martin Broughton.
Konsorsium yang ia komandoi belakangan dikabarkan ingin membeli Chelsea, dengan menggandeng dua atlet papan atas dunia, Lewis Hamilton (F1) dan Serena Williams (tenis).
1. Konsorsium Sir Martin Broughton Minati Chelsea
Sebagai informasi, konsorsium Sir Martin Broughton merupakan satu dari tiga kandidat kuat pemilik Chelsea selanjutnya. Mereka pun harus bersaing dengan kubu Todd Boehly dan Stephen Pagliuca.
Kabar ini pun terbilang cukup mengejutkan, apalagi jika mengingat Lewis Hamilton selama ini dikenal sebagai penggemar Arsenal.
Sementara itu, petenis putri ternama dunia, Serena Williams, dikabarkan memberikan sokongan dana lewat Serena Ventures.
Kehadiran dua tokoh ini pun diharapkan bisa membawa dimensi baru di jajaran manajemen Chelsea nantinya.
Mereka disebut-sebut bakal bergabung dengan anggota dewan Chelsea yang bergerak di bidang sosial seperti kampanye antirasisme, keragaman, serta kesetaraan.
Terlepas dari terlibatnya Lewis Hamilton dan Serena Williams sebagai ‘daya tarik’ di penawaran ini, ada satu nama penting yang tentunya tidak boleh diabaikan.
Ia adalah Sir Martin Broughton, sang pelopor konsorsium yang kabarnya juga didukung oleh sejumlah investor lainnya.
Sebut saja, Keluarga Rogers dari Kanada, John Arnold dari Amerika Serikat, Keluarga Tsai dari Taiwan, dan Alejandro Santo Domingo.
Sir Martin Broughton sendiri bukan nama asing di kancah perbisnisan Inggris, bahkan di dunia sepak bola.
Sebelum ini, ia sempat menjabat sebagai petinggi Liverpool yang bahkan membantu menyelamatkan klub ini dari tangan pemilik mereka sebelumnya, Tom Hicks dan George Gillett.
2. Sir Martin Broughton Sudah Berpengalaman dengan Liverpool
Seperti diketahui, Hicks dan Gillett sempat membawa petaka bagi The Reds ketika memegang kendali yang diestafetkan dari tangan David Moores.
Pada awalnya, duo pengusaha asal Amerika Serikat membuat banyak janji manis untuk Liverpool yang akhirnya hanya berujung bualan belaka.
Bukannya membawa kesuksesan, mereka malah menumpuk utang dengan meminjam dana ke Royal Bank Scotland (RBS) dan memperburuk kondisi Liverpool.
Akhirnya pada Oktober 2010, Hicks dan Gillett bersama dewan direksi klub yakni Martin Broughton, Christian Purslow, dan Ian Ayre menggelar rapat tertutup membahas kelangsungan masa depan klub.
Saat masa-masa genting ini, Sir Martin Broughton pun tampil sebagai chairman yang turut mengawasi perpindahan kepemilikan Liverpool, yang akhirnya jatuh ke tangan Fenway Sports Group (FSG).
Setelah FSG sah menjadi pemilik Liverpool, tugas Sir Martin Broughton digantikan oleh suksesornya yakni Tom Werner.
Meski dulu sempat mengabdi sebagai petinggi Liverpool, Sir Martin Broughton sendiri dikenal sebagai suporter setia Chelsea selama bertahun-tahun.
Kini, terbuka kesempatan baginya untuk menyelamatkan klub kesayangannya itu dari peliknya kasus yang menimpa Roman Abramovich.
Sosok berusia 75 tahun tersebut pun mengaku optimistis walau masih harus bersaing dengan investor maupun konsorsium lainnya.
“Kami sudah mengirim tawaran. Kami optimistis. Secara pribadi, saya sudah pernah mengalami ini di Liverpool, jadi saya tahu apa yang harus dihadapi,” ucapnya kepada talkSPORT.
Tentu patut dinanti bakal seperti apa kiprah konsorsium yang dipimpin Sir Martin Broughton ini. Apa mereka bakal sukses menjadi pemilik Chelsea selanjutnya?