Eksklusif: Cerita Miljan Radovic Sukses Latih Klub Eropa usai Berpisah dengan Persib
INDOSPORT.COM – Mendengar kisah Miljan Radovic yang sukses melatih tim Eropa setelah sebelumnya sempat gagal bersama Persib Bandung di Liga Indonesia.
Sebelum era Liga 1 bergulir, nama Miljan Radovic sempat jadi perbincangan para pecinta sepak bola Tanah Air terutama buat fans Persib Bandung yang pernah rasakan service luar biasanya.
Saat masih aktif bermain, Miljan Radovic pernah bergabung dengan Persib pada tahun 2011 dan langsung menjelma sebagai jenderal lapangan tengah paling menonjol di ajang Liga Super.
Bahkan berkat kemampuan membaca permain yang sangat cerdas, Miljan Radovic sampai dijuluki dengan sebutan The Professor.
Total dua tahun bersama Persib Bandung, Miljan Radovic berhasil tampil sebanyak 47 kali dan mencetak 17 gol.
Meski hanya memiliki kebersamaan yang singkat bersama Persib sebagai pemain, namun Miljan Radovic sempat mendapat kepercayaan manajemen untuk memimpin skuat Pangeran Biru di posisi pelatih.
Tepatnya di tahun 2018 silam, di mana Miljan Radovic dipercaya untuk memimpin Persib setelah ditinggal pelatih sebelumnya, Mario Gómez.
Akan tetapi, masa bakti Miljan Radovic di kursi kepelatihan Persib tak semulus kiprahnya saat aktif sebagai pemain.
Pasalnya, usai resmi menggantikan Mario Gomez pada 9 Januari lalu, Radovic mencatatkan statistik yang kurang apik dalam 8 pertandingan Maung Bandung.
Tercatat, Persib Bandung hanya mampu dua kali menang, tiga kali imbang, dan tiga kali kalah.
Kondisi ini pun diperparah dengan berbagai kritik yang dilayangkan para Bobotoh yang tidak puas oleh kepelatihannya.
Hal ini membuat Persib Bandung mendepaknya dari kursi kepelatihan dengan alasan Radovic harus menyelesaikan pendidikan untuk mendapatkan lisensi UEFA Pro.
1. Malah Sukses di Eropa
Menariknya, usai dilepas Persib karier kepelatihan Miljan Radovic malah kian gemilang dan terbilang sukses di kampung halamanya yakni di Montenegro.
Kepada INDOSPORT, pelatih berusia 46 tahun tersebut pun membagikan cerita mulai dari kiprah buruknya di Persib hingga akhirnya mendapat kesempatan mentas di Eropa.
Miljan Radovic bercerita bahwa dirinya tidak memimpin Persib di laga resmi, melainkan hanya di turnamen pramusim dan itupun cuma sampai leg pertama perempat final.
“Ketika saya di Persib, saya tidak melatih tim untuk turnamen, tetapi saya sedang mempersiapkan tim untuk Piala (Presiden dan Piala Indonesia),”
“Kami mengalahkan Arema di kompetisi Piala Indonesia dan maju ke babak berikutnya. Di leg pertama kami kalah 2-1 (di menit terakhir), tapi saya meninggalkan Persib sebelum leg kedua. Saya pikir kami bisa memenangkan leg kedua saat itu,”
“Saya ingin menjelaskan, bahwa saya tidak memimpin Persib dalam pertandingan kompetisi,” ucap Miljan Radovic.
Selain itu, Miljan Radovic juga menjelaskan perbedaan kompetisi di Liga Indonesia dan Eropa. Menurutnya, atmosfer liga benua Biru lebih mempercayai proses dan banyak tim mau bersabar saat mendatangkan pelatih baru.
“Di Eropa, turnamen tidak begitu penting. Butuh kesabaran untuk hasilnya. Terbukti, saya bisa mendapatkan hasil yang bagus bersama FK Sutjeska dengan membawa tim lolos UEFA Conference League”, tambahnya.
“Sekarang saya memimpin FK Decic dan mereka saat ini berada di posisi ke-4 (lolos UEFA Conference League dan melangkah ke Semifinal Piala Liga),"
"Saya memutuskan kontrak dan meninggalkan tim dalam posisi yang bagus,” tutup sang pelatih.
2. Cerita Kelam
Meski kini punya prestasi gemilang di Eropa, namun Miljan Radovic sempat mendapat momen kelam hingga sempat kena bogem mentah oknum suporter kala berkarier di Liga 1.
Kejadian tak mengenakkan tersebut ia terima saat saat ia gagal membawa timnya, Persib Bandung, meraih kemenangan di dua pertandingan awal Piala Indonesia 2019 silam.
Saat timnya tumbang 3-2 oleh Persebaya Surabaya, oknum suporter masuk ke bench pemain dan memukul Miljan Radovic.
Beruntung aksi kurang terpuji tersebut dapat dilerai oleh orang-orang disekitar Radovic. Pelatih asal Montenegro itu pun langsung diamankan oleh petugas keamanan.
Serangan tak hanya sampai disitu saja, ketika Radovic hendak masuk ke dalam lorong stadion, tiba-tiba saja ada suporter yang menabrak dan hendak memukul Radovic lagi.
Suporter tersebut langsung diamankan kembali oleh petugas keamanan stadion.