Romelu Lukaku: Fenomenal di Inter Milan, Jadi Duri dalam Daging Chelsea
INDOSPORT.COM – Romelu Lukaku yang pernah dianggap sebagai striker fenomenal di Inter Milan kini justru menjadi mimpi terburuk Chelsea. Mengapa demikian?
Kasak-kusuk soal masa depan Romelu Lukaku di Chelsea tengah panas-panasnya. Padahal dirinya belum genap semusim berseragam Chelsea sejak pindah dari Inter Milan.
Bagaimana tidak, Lukaku mulai merasakan hawa ketidakbahagiaan selama bekerja di bawah besutan Thomas Tuchel. Hal ini menjurus pada melempemnya penampilan Lukaku di musim 2021-2022.
Belum lagi dengan hubungannya yang memburuk dengan pelatih Tuchel sehingga membuat dirinya mulai khawatir dengan masa depannya di London Barat.
Akibatnya, dia lebih banyak turun sebagai pemain pengganti. Teranyar, namanya dicoret dari skuat utama Chelsea saat tersingkir dari Liga Champions 2021-2022 usai kalah dari Real Madrid.
Pria berusia 28 tahun itu baru mencatatkan 12 gol dan 2 assist dalam 34 penampilan untuk Chelsea sejauh musim ini.
Statistik tersebut jauh dari kata lumayan. Apalagi jika menilik pada nilai transfernya ke Stamford Bridge yang menelan biaya tak kurang dari 95,7 juta pound sterling atau sekitar Rp 1,9 triliun.
Transfer tersebut memecahkan rekor transfer klub, melampaui dana yang harus dikeluarkan saat memboyong Kai Havertz musim lalu, 75,8 juta pound sterling.
Melansir dari Football Joe, nilai transfer sebesar itu hampir tak sebanding dengan apa yang sudah dilakukan Lukaku sebagai kontribusinya kepada Chelsea.
Dihitung-hitung, Lukaku sudah mencatatkan 34 pertandingan dan baru mencatatkan 12 gol dan 2 assist untuk Chelsea sejauh musim ini.
1. Statistik Jeblok Lukaku di Chelsea
Selain itu, rata-rata dia hanya mampu mencetak satu gol saat Chelsea menghadapi enam tim papan atas “The Big Six” Liga Inggris di musim ini.
Romelu Lukaku diketahui hanya sekali mencetak gol ke gawang Arsenal, tepatnya pada 22 Agustus 2021 lalu. Sisanya, gol Lukaku didistribusikan ke segelintir klub medioker Liga Inggris.
Rinciannya, Lukaku tiga kali membobol gawang Aston Villa, yakni 2 gol (11 September), 1 gol dan 1 assist (26 Desember). Satu gol lainnya dicetak ke gawang Brighton pada 29 Desember.
Lima golnya tersebut tersebut rupanya hanya menempati urutan ke-55 dari daftar pencetak gol terbanyak di Liga Inggris.
Sementara di kompetisi Liga Champions, Lukaku hanya mampu melesakkan dua gol ketika Chelsea menghadapi Zenit St Petersburg dalam dua pertemuan di fase grup.
Dari torehan golnya secara keseluruhan, Lukaku mengantongi 7 juta pounds atau setara Rp131,3 miliar per gol yang melibatkannya.
Lukaku tercatat juga sudah melewatkan 12 pertandingan Chelsea sejauh musim ini. Selain karena cedera dan terpapar cedera, absennya itu karena dia tidak dimasukkan ke skuat utama oleh Tuchel.
Tentunya, kondisi Lukaku saat ini memang sangat bertolak belakang dengan saat dirinya tampil bersama Inter Milan dan mencatatkan statistik yang luar biasa.
Setelah meninggalkan Manchester United pada musim panas 2019 lalu, Romelu Lukaku bangun dari mati suri di Inter Milan.
Gemblengan khusus eks pelatih Antonio Conte membua didinya tampil gacor dalam dua musim.
Lukaku sukses mengantarkan Inter Milan meraih gelar juara Serie A pertamanya dalam 11 tahun. Kontribusinya sangat terasa karena Lukaku terbilang rajin dalam urusan mencetak gol.
Lukaku berhasil memproduksi 24 gol dalam ajang Serie A saja - total 30 gol. Torehan tersebut menempatkannya persis di belakang Cristiano Ronaldo yang jadi Capocannoniere dengan 29 gol.
Dan pada musim sebelumnya, Lukaku memproduksi sebanyak 34 gol dari 51 penampilannya di semua kompetisi. Jadi kalau soal mencetak gol, pria berkebangsaan Belgia tersebut sudah cukup teruji.
Meski keran golnya sangat lancar, namun Lukaku juga tak bersikap egois kepada rekan-rekannya. Hal ini terbukti dengan dirinya mencetak 11 assist pada musim terakhirnya di Inter Milan, terbanyak di Liga Italia.
Jika melihat torehannya di Chelsea musim ini, Lukaku bisa dianggap sebagai penandatanganan terburuk musim ini, dan salah satu rekrutan terburuk dalam sejarah Chelsea.
2. Lukaku Disarankan Pindah Klub
Terlepas dari buruk atau tidaknya transfer Lukaku ke Chelsea tersebut, sang pemain sebelumnya sempat disarankan untuk pindah ke klub lain demi menyelamatkan karier internasional.
Saran tersebut datang dari pelatih timnas Belgia, Roberto Martinez, yang juga turun prihatin dengan nasib Lukaku yang terlunta-lunta di Stamford Bridge.
Bahkan, gara-gara hal ini, Martinez terpaksa tidak mengikutsertakan Lukaku ke skuadnya selama jeda internasional pada Maret lalu.
Martinez tentunya tidak ingin mencoret Lukaku lagi dari skuad asuhannya. Terlebih, hanya tinggal tujuh bulan lagi persiapan Belgia sebelum bertanding di Piala Dunia 2022 di Qatar.
Maka satu-satunya cara meningkatkan jam bermain dan menjaga kualitas permainan Romelu Lukaku, menurut Martinez adalah dengan mempertimbangkan pergi dari Chelsea pada musim panas nanti.
“Kita berbicara soal pemain, seperti Romelu (Lukaku), yang memiliki lebih dari 100 caps dan bagian dari skuad yang mengenal timnas luar dalam,” ujar Martinez dilansir dari The Sun.
“Saya tidak akan menghakimi atau menilai kondisi pemain mana pun sampai setelah musim panas karena itu bukan situasi yang normal,” sambungnya.
Menurut Roberto Martinez, dengan meninggalkan Chelsea setidaknya pada musim panas nanti, untuk pindah ke klub yang lebih baik bisa membuat dirinya mempertimbangkan Romelu Lukaku memperkuat timnas lagi.