Termasuk Sang Kapten, Ini 3 Pemain Muslim yang Jadi Tumpuan di Timnas Israel
INDOSPORT.COM - Meski minoritas, para pemain beragama Islam berikut berhasil bersinar dan menjadi kekuatan utama Timnas Israel. Siapakah mereka?
Israel sendiri merupakan negara dengan mayoritas pemeluk Yahudi, bahkan laman World Population Review menyatakan bahwa 75 persen penduduk Israel adalah Yahudi, 21 persen adalah Arab, dan 4 persen lainnya.
Namun, meski Islam adalah agama minoritas di Israel, sejumlah besar Muslim bersinar dan bahkan bisa menjadi andalan di berbagai disiplin ilmu, termasuk sepak bola.
Di level internasional, kekuatan sepak bola Israel sejatinya tidak terlalu diperhitungkan bahkan sangat jarang melihat skuat The Blue and Whites tampil di ajang major.
Satu-satunya prestasi gemilang sepak bola Israel adalah gelar juara AFC Asian Cup tahun 1964.
Sebagai informasi, Israel sempat masuk dalam konfederasi Asia sebelum akhirnya bergabung dengan zona Eropa pada 1991.
Meski kekuatan sepak bolanya tidak terlalu tangguh, namun Israel dalam beberapa musim terakhir sempat alami perkembangan bahkan sejumlah pemainnya sukses menembus klub top Eropa.
Salah satunya adalah Mu'nas Dabbur, striker muslim kelahiran Nazareth tersebut jadi tumpuan Timnas Israel dengan catatan 15 gol dari total 37 pertandingan.
Selain Mu'nas Dabbur, ada tiga pemain muslim lain yang berhasil jadi bintang dan bersinar di Timnas Israel, bahkan ada yang mampu menjabat sebagai kapten tim.
Lantas siapa sajakah pemain ini? Berikut INDOSPORT.COM coba mengulas dan merangkum para pemain muslim yang sukses di Timnas Israel.
1. 1. Beram Kayal
Beram Kayal adalah pemain sepak bola profesional Israel. Ia lahir di kota Jadedi Makr, di wilayah utara, di mana hampir semua penduduknya, termasuk keluarga Beram Kayal, adalah keturunan Arab, Muslim yang taat.
Beram Kayal terus aktif membela Timnas Israel. Namanya terungkap di babak kualifikasi Euro 2012 dan Khyal mencetak gol tim negaranya melawan Latvia.
Di pertandingan tersebut, Beram Kayal berhasil membantu Israel memenangkan pertandingan dengan skor tipis 2-1.
2. Walid Badir
Badir lahir di kota Kafr Qasim, di perbatasan barat Sungai Yordan antara Israel dan Palestina. Daerah ini juga didominasi oleh suku Arab dan Islam.
Meski pensiun, Badir sempat bermain sebanyak 74 pertandingan bersama Timnas Israel dan mencetak 12 gol. Pada tahun 2006, dia juga bisa bermain melawan Prancis di kualifikasi Piala Dunia 2006.
2. 3. Bibars Natcho
Terakhir adalah Bibras Natcho. Ia adalah salah satu pemain Muslim terbaik di tim nasional Israel, dan bahkan gelandang klub partisan itu menjadi kapten Muslim pertama yang berdarah Circassian di skuat The Blue and White.
Bibars Natcho adalah seorang Muslim yang lahir di kota Kfar Kama, sebuah kelompok usia Israel (Circassia).
Kelompok etnis ini hidup terutama di Rusia dan Turki, hanya 5.000 dari 8 juta penduduk Israel. Etnis Suku Circassians merupakan kelompok etnis yang mayoritas Muslim Sunni.
Pada usia 12 tahun, Bibras meninggalkan kampung halamannya untuk bergabung dengan Hapoel Tel Aviv, salah satu akademi sepak bola terbesar di Israel.
Bakatnya berhasil menarik perhatian Hapoel Tel Aviv, hingga akhirnya pada usia 18 tahun dirinya berhasil menembus skuat senior Hapoel.
Selama memperkuat tim nasional Israel, mantan gelandang CSKA Moscow itu berhasil mencetak 3 gol dan memberikan 16 assists dari total 85 pertandingan.