Juara Liga Europa, Eintracht Frankfurt Terbukti Berjodoh dengan Pemain Asia

INDOSPORT.COM – Eintracht Frankfurt baru saja merengkuh gelar juara Liga Europa. Hasil ini juga menjadi bukti bahwa klub Bundesliga Jerman tersebut berjodoh dengan pemain Asia.

Eintracht Frankfurt memastikan juara Liga Europa 2021-2022 setelah memenangkan adu penalti 5-4 melawan Rangers FC di partai final yang berlangsung Kamis (18/05/22) malam WIB.

Dalam laga tersebut, skor 1-1 bertahan sampai extra time usai. Sayangnya, skor 1-1 pun bertahan hingga 2x15 menit berakhir dan laga dilanjutkan ke adu penalti.

Di babak tos-tosan, 3 penendang pertama kedua kesebelasan sukses menjalankan tugasnya.

Namun, Rangers gagal unggul ketika penendang keempat mereka, Aaron Ramsey gagal menuntaskan tugas setelah sepakannya bisa digagalkan Kevin Trapp.

Filip Kostic kemudian membawa Frankfurt unggul, sebelum penendang kelima Rangers, Kemar Roofe menyamakan skor.

Eintracht Frankfurt kemudian memastikan diri membawa pulang trofi Liga Europa, setelah penendang kelima dan terakhir, Rafael Borre, sukses menjebol gawang McGregor.

Dengan hasil ini, Eintracht Frankfurt jadi juara Liga Europa untuk pertama kalinya dalam 42 tahun, sejak kemenangan mereka atas Borussia Moenchengladbach di final 1980 silam.

Frankfurt sendiri memulai kompetisi Liga Europa dari fase grup dan berhasil mempertahankan status tak terkalahkan hingga menjadi juara. Mereka mengikuti jejak Villarreal (2020/2021) dan Chelsea (2018/2019) yang lebih dulu berhasil menorehkan catatan tersebut.

Dengan kemenangan ini, Eintracht Frankfurt berhak tampil di Liga Champions musim depan tanpa kualifikasi. Selain itu, mereka bakal tampil di Piala Super Eropa. Kini mereka tinggal menanti pemenang Liverpool vs Real Madrid di final Liga Champions.

Menariknya, dalam dua kali final Liga Europa yang dimainkan Eintracht Frankfurt, terdapat dua pemain Asia yang juga ikut andil membawa tim meraih gelar juara di kasta kedua kompetisi Eropa ini.

1. Peran Cha Bum-kun dan Daichi Kamada

Kembali di akhir era 1970-an Eintracht Frankfurt memiliki pemain asal Korea Selatan yang bernama Cha Bum-kun. Hingga saat ini, Cha Bum-kun masih menyandang status pesepak bola Asia terbaik di Eropa.

Pria yang kini terlibat aktif dalam pembinaan usia dini di Korea Selatan tersebut pernah dua kali menggenggam trofi Piala UEFA pada edisi 1979-1980 dan 1987-1988.

Hebatnya lagi, Cha memegang peranan krusial di dua partai final bersama Eintracht Frankfurt dan Bayer Leverkusen, bukan sekadar pelapis atau cadangan.

Edisi 1979-1980 terbilang lebih istimewa lantaran menandai cengkramannya di Benua Biru. Cha tampil sejak menit pertama dalam dua pertemuan (final Piala UEFA memakai sistem kandang-tandang hingga 1989) menghadapi sesama wakil Jerman, Borussia Monchengladbach.

Final pertama berakhir dengan kekalahan 2-3 di markas Monchengladbach. Hingga di leg kedua, Cha memenuhi target Eintracht raih kemenangan tipis 1-0 untuk memastikan titel juara Piala UEFA 1979-1980.

Dia bermain apik dan merepotkan barisan pertahanan Monchengladbach sepanjang laga sekaligus terlibat dalam proses gol tunggal Frankfurt yang lahir pada menit ke-81 via sepakan jarak dekat Fred Schaub. 

42 tahun kemudian, Eintracht Frankfurt kembali berjodoh dengan pemain Asia. Keberhasilan mereka meraih gelar trofi Liga Europa yang kedua kali dalam sejarah tak lepas dari andil Daichi Kamada.

Gelandang serang berpaspor Jepang ini menjelma sebagai mesin gol yang diandalkan Eintracht Frankfurt sejak didatangkan dari Sint-Truidin pada 2017 silam.

Pemain berusia 25 tahun tersebut sejauh musim ini telah mengemas empat gol dari 32 penampilannya di Bundesliga Jerman dan lima gol di 13 penampilan di kancah Liga Europa.

Daichi Kamada juga memiliki andil besar saat menyingkirkan raksasa Spanyol, Barcelona, di babak perempat final kompetisi Liga Europa.

Dia menyuplai satu assist pada leg kedua di Camp Nou, di mana Eintracht Frankfurt secara mengejutkan menang 3-2 dan memastikan lolos ke semifinal dengan agregat 4-3.

Pada musim 2019-2020, Dacihi Kamada mengoleksi enam gol, namun langkah Eintracht Frankfurt terhenti di babak 16 besar.  Artinya, dia sudah mengemas 11 gol selama berkompetisi di Liga Europa.

2. Daichi Kamada Bawa Eintracht Frankfurt Raih Gelar Juara

Sementara di partai final melawan Glasgow Rangers tadi malam, Daichi Kamada menjadi salah satu andalan Eintracht Franfurt yang mencetak gol di adu tos-tosan.

Kamada mencetak gol penalti untuk menyamakan kedudukan menjadi 3-3, sebelum penendang keempat Rangers, Aaron Ramsey gagal menuntaskan tugas setelah sepakannya bisa digagalkan Kevin Trapp.

Berkat penampilannya yang apik, Daichi Kamada sukses menyusul jejak Cha Bum-kun di dalam menaklukkan sengitnya kompetisi Eropa bersama tim kuda hitam Eintracht Frankfurt. 

Bukan itu saja, dia mampu melampui deretan pemain Asia yang membela klub papan atas Eropa tapi masih nihil juara. Di antaranya, Ali Daei (Bayern Munchen), Hidetoshi Nakata (AS Roma), Park Ji-sung (Manchester United), dan Son Heung-min (Tottenham)

Selain Daichi Kamada, ada juga pemain Jepang lainnya yang ikut menjuarai Liga Europa musim ini bersama Eintrach Frankfurt. Dia adalah Makoto Hasebe. 

Makoto Hasebee merupakan pemain berusia 38 tahun yang berposisi sebagai gelandang sekaligus kapten bagi Eintracht Frankfurt. 

Hasebei sendiri dimainkan pada menit ke-58’ oleh pelatih Frankfurt. Dia menggantikan posisi Tuta yang terjatuh dan tidak bisa melanjutkan laga. 

Makoto Hasebee bergabung ke Eintracht sejak Juli 2014. Kala itu, Hasebee didatangkan dari 1.FC Nuremberg dengan status bebas transfer. 

Pada 2021-2022 ini, Hasebe sudah memainkan 24 laga bersama Eintracht Frankfurt di semua kompetisi. Hasebe memiliki kontrak bersama Eintracht Frankfurt hingga Juni 2023.