Profil RedBird, Perusahaan Raksasa Amerika Serikat yang Jadi Pemilik Baru AC Milan
INDOSPORT.COM – Mengenal profil singkat serta rekam jejak RedBird, perusahaan raksasa asal Amerika Serikat yang selangkah lagi resmi jadi pemilik baru klub Liga Italia, AC Milan.
Seperti diketahui, sang juara bertahan Liga Italia musim lalu, AC Milan selangkah lagi bakal berpindah tangan dari Elliott Management ke RedBird Capital.
Melansir dari laman DAZN, Bos RedBird Capital, Gerry Cardinale, telah meneken dokumen awal untuk mengakuisisi I Rossoneri.
Dalam beberapa pekan terakhir, rumor kepemilikan baru raksasa AC Milan memang tengah panas-panasnya.
Paolo Scaroni selaku presiden klub pun mengkonfirmasi langsung jika ada dua tawaran yang ingin mengambil alih Tim Merah Hitam.
Meski Investcorp lebih dulu melakukan negosiasi dengan Elliott Management namun perusahaan asal Bahrain tersebut dibuat gigit jari setelah Elliott Management memilih menjual AC Milan ke pihak RedBird Capital.
Masih dari DAZN, kabarnya Gerry Cardinale telah menandatangani dokumen awal yang memungkinkan dia untuk membeli AC Milan seharga €1,3 miliar.
Saat ini, kedua belah pihak sudah melakukan pertemuan intens. Diharapkan pengumuman akuisisi I Rossoneri terjadi dalam beberapa jam mendatang dan tak harus menunggu esok hari.
Selanjutnya, Cardinale harus bertemu Paolo Maldini selama beberapa hari ke depan untuk membahas perpanjangan kontraknya dan strategi transfer klub.
Dalam dunia olahraga, nama RedBird yang bakal jadi pemilik baru AC Milan sejatinya bukan sosok baru dan belum berpengalaman terutama dalam bidang sepak bola.
Sebelum AC Milan, ada sejumlah klub olahraga lain termasuk Liverpool yang pernah diakuisisi RedBird dan masih bertahan sampai saat ini.
Untuk mengetahui lebih lanjut soal sepak terjang pemilik baru AC Milan, berikut INDOSPORT coba merangkum serta mengulas profil singkat dari RedBird Capital Partners:
1. Profil RedBird
Melansir dari laman resmi klub, diketahui bahwa RedBird Capital Partners adalah sebuah perusahaan investasi swasta yang berfokus pada pembangunan usaha lewat modal jangka panjang yang fleksibel.
Perusahaan yang bertempat di New York, Amerika Serikat tersebut memiliki fokus investasi terutama pada bidang olahraga, TMT (teknologi, media, dan telekomunikasi) serta jasa keuangan.
RedBird Capital Partners yang mengelola dana $6 miliar ini, juga berinvestasi di industri film, musik, dan hiburan—termasuk Wasserman Media, SpringHill, dan Skydance.
Di dunia olahraga, RedBird Capital Partners diketahui memiliki sejumlah saham di beberapa klub terutama sepak bola.
RedBird Capital Partner merupakan investor di Fenway Sports Group, yang tak lain adalah salah satu pemilik saham di klub Liga Premier Inggris, Liverpool.
Memang bukan mayoritas, tercatat RedBird Capital Partners punya saham 10 persen di FSG. Artinya, RedBird hanya punya 10 persen saham di Liverpool.
Walau sedikit, namun suntikan dana dari RedBird terbukti mampu membantu Liverpool rajai Liga Inggris bahkan sempat sukses amankan gelar Liga Champions.
Selain Liverpool, RedBird juga menanamkan sahamnya untuk tim bisbol Amerika Serikat, Boston Red Sox serta salah klub bola Prancis, Toulouse.
Di bawah pimpinan RedBird Capital Partner, Toulouse FC alami perkembangan cukup besar. Terbukti sejak diakuisisi pada 2020 lalu, Toulouse FC langsung bisa promosi ke Ligue 1 dua musim berselang.
Melansir dari laman Transfermakt, diketahui bahwa RedBird merupakan pemilik yang cukup royal dan berani menggelontorkan dana besar untuk timnya.
Terbukti sepanjang musim 21/22 kemarin, Toulouse FC jadi tim Ligue 2 yang paling banyak mengeluarkan dana untuk memboyong pemain anyar.
Tak tanggung-tanggung, dana mencapai 5.89 juta euro berani diberikan RedBird untuk pembelian bintang-bintang seperti Brecht Dejaegere, Rafael Ratao serta Ado Onaiwu.
2. Hubungan Liverpool dan AC Milan Usai Akuisisi RedBird
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, RedBird Capital sebagai calon pemilik baru AC Milan merupakan salah satu pemegang saham di Liverpool.
Dengan kondisi ini, sempat timbul pertanyaan terkait hubungan Liverpool dan AC Milan yang bakal punya pemilik saham sama.
Namun seperti diwartakan laman Liverpool Echo, keberhasilan mengakuisisi AC Milan nantinya tidak akan berpengaruh banyak terhadap posisi RedBird Capital sebagai pemilik saham FSG.
AC Milan dan Liverpool pun masih bisa berkompetisi ‘bersama’ di Liga Champions karena tidak ada jerat larangan dari UEFA selaku badan penyelenggara turnamen.
Terpisahnya investasi RedBird Capital di FSG dengan kepemilikan Liverpool secara langsung, diyakini tidak akan jadi masalah.
Pasalnya, mereka juga tidak memiliki satupun perwakilan di jajaran petinggi/manajemen Liverpool saat ini, maupun punya andil dalam hal-hal yang berkaitan dengan operasional klub.