Selalu Gagal Cetak Gol, Ini 3 Pemain Liverpool yang Paling Apes dengan Bola
INDOSPORT.COM - Liverpool mengalami musim yang luar biasa pada 2021-2022 meski gagal meraih gelar juara Liga Inggris.
Mereka harus menerima kenyataan bahwa pesaing beratnya, Manchester City, memenangkan liga dengan selisih satu angka saja di klasemen.
Sekilas memang terasa menyakitkan, namun di sisi lain merupakan bukti Liverpool adalah kandidat juara yang sangat berat untuk ditaklukkan.
Pasalnya, dalam beberapa waktu belakangan sebelum liga resmi tutup buku, persaingan di peringkat teratas klasemen praktis hanya milik mereka dan Manchester City.
Chelsea, yang berusaha menempel di tempat ketiga bahkan tidak mampu menyaingi dua rivalnya tersebut untuk urusan perolehan poin.
Hanya saja, Liverpool sedikit kurang beruntung karena membuang banyak poin berharga dengan hasil-hasil pertandingan mereka yang berakhir imbang.
Selain itu, Jordan Henderson dkk juga gagal memanfaatkan momentum ketika berhadapan dengan Manchester City secara face to face.
Bukannya saling jegal untuk mencuri angka, duel keduanya malah berakhir imbang sehingga poin harus dibagi rata satu sama lain.
Gagal di Liga Inggris, Liverpool juga mengalami nasib apes di Liga Champions meski tampil gemilang sejak fase penyisihan grup.
Di final Paris 2022, mereka dikandaskan Real Madrid dengan skor tipis 1-0. Misi balas dendam gagal terlaksana, trofi si Kuping Besar pun urung dibawa pulang.
1. Ada 3 Pemain yang Paling Apes dengan Bola
Meski begitu, Jurgen Klopp dan para pemainnya masih bisa tersenyum lantaran berhasil menggondol dua trofi ke Anfield.
Raihan ‘Mickey Mouse Cup’ berupa Piala FA dan Carabao Cup (Piala Liga Inggris) pun jadi pelipur lara Liverpool di tengah kegagalan mereka meraih gelar quadruple musim 2021-2022.
Parade besar-besaran pun tetap digelar Liverpool ketika kembali ke kota, yang mana disambut meriah oleh para suporter dan warga masyarakat.
Gagal mewujudkan quadruple apalagi kehilangan dua trofi besar dan membawa pulang piala ‘Mickey Mouse’ memang kerap menjadi olok-olok para haters Liverpool, namun bukan tidak patut disyukuri.
Bagaimanapun juga, berada di ambang quadruple adalah prestasi luar biasa yang berhasil ditorehkan The Reds musim lalu.
Semua itu tentu tidak lepas dari permainan kolektif tim dipadukan kill individu yang layak diacungi jempol.
Hanya saja, tidak semua pemain Liverpool tampil mentereng selama musim 2021-2022. Beberapa di antaranya memiliki lebih banyak poin evaluasi ketimbang rekan-rekannya yang lain.
Sebut saja James Milner, salah satu pemain veteran dan paling senior di skuat The Reds saat ini, serta figur pemimpin di samping Jordan Henderson.
Namun sayang, penampilannya musim lalu ternyata kurang efektif ketika harus mengonversi peluang menjadi gol.
Salah satu statistik yang dicatat laman Rousing the Kop, James Milner mencoba 10 tembakan dari 24 penampilannya di Liga Inggris.
2. Dari Milner hingga Tsimikas
Akan tetapi, tidak ada satu pun bola yang berhasil ia sarangkan ke gawang lawan. Catatan ini sekaligus menambah panjang rapor merahnya ketika harus mengonversi peluang menjadi gol sejak 2020-2021 lalu.
Pada 2020-2021, ia pun selalu gagal menciptakan gol meski telah mencoba 12 kali dari 26 laga yang dilakoni.
Selain James Milner, ada pula Ibrahima Konate yang tercatat belum lama mendarat di Liverpool dari RB Leipzig.
Masih dalam laporan yang sama, ia adalah satu dari tiga pemain Liverpool yang gagal mencetak gol di Liga Inggris meski telah mencoba setidaknya satu kalo tembakan ke arah gawang.
Namun untungnya, ia masih memiliki hoki di Piala FA. Bahkan golnya ke gawang Manchester City di semifinal memegang peran penting di balik keberhasilan Liverpool meraih tiket ke partai puncak.
Selain itu, Ibrahima Konate juga sempat mencetak dua gol dari delapan penampilannya di ajang Liga Champions.
Sementara itu, Kostas Tsimikas juga tidak kalah malang dari dua rekannya di atas. Dari 13 penampilan, ia juga gagal mencetak gol setelah melakukan delapan kali percobaan.
Masih menunggu pecah telur di Liga Inggris, Kostas Tsimikas tentu berharap Jurgen Klopp mau memberi dirinya lebih banyak menit bermain.
Hanya saja, kesempatan tersebut sebagian besar terganjal eksistensi Andrew Robertson yang sulit dihempas dari posisinya sebagai bek kiri.