Mengenal Hamed Traore, Kakak Wonderkid Man United dan Calon 'Nomor 10' Baru AC Milan
INDOSPORT.COM – Gemilang bersama Sassuolo, Hamed Traore masuk dalam radar AC Milan di bursa transfer musim panas sebagai gelandang serang pengganti Brahim Diaz.
Kesuksesan mengakhiri puasa 11 tahun dengan memenangi Liga Italia musim 2021/2022 rupanya tak memuaskan AC Milan.
Manajemen klub bahkan sudah mulai bergerak jelang dibukanya bursa transfer musim panas, dengan membidik sejumlah nama untuk diboyong ke San Siro.
Pasalnya, meski sukses merebut scudetto, AC Milan masih menunjukkan kelemahan. Mereka perlu meningkatkan kualitas untuk mempertahankan gelar itu musim depan, sekaligus berprestas lebih baik di Liga Champions setelah musim lalu tersingkir di fase grup.
Lini serang menjadi salah satu fokus perhatian Milan di bursa transfer, salah satunya di sektor gelandang serang alias pemain nomor 10.
Musim 2021/2022 lalu, di pos tersebut Rossoneri mengandalkan Brahim Diaz yang dipinjam dari Real Madrid. Diaz sejatinya sudah lebih dulu dipinjam pada 2020/2021 dan menyuguhkan performa apik, sehingga Milan kembali meminjamnya untuk musim 2021/2022 dan 2022/2023.
Sayangnya, performa Brahim Diaz justru menurun dengan hanya mencetak 4 gol dan 4 assist dari 40 laga. Buruknya kinerja Diaz bahkan sempat membuat Stefano Pioli menempatkan Franck Kessie dan Rade Krunic sebagai gelandang serang.
Sejumlah nama pun masuk dalam radar Milan, di antaranya wonderkid Belgia, Charles de Ketelaere, yang tampil memukau bersama Club Brugge.
Namun, kabar dari Sempre Milan menyebut AC Milan juga tertarik pada bintang klub Liga Italia, Sassuolo, yakni Hamed Traore.
Milan sendiri sebelumnya sudah lebih dulu dikaitkan dengan rekan Traore di Sassuolo yakni Domenico Berardi yang diproyeksikan mengisi pos winger kanan.
1. Si Serbabisa
Hamed Junior Traore atau Hamed Traore memang menyuguhkan performa apik bersama Sassuolo musim lalu. Pemain berusia 22 tahun itu sukses mencetak 7 gol dan 4 assist dari 31 penampilan di Liga Italia.
Meski musim lalu lebih kerap dipasang sebagai sayap kiri, di AC Milan ia diproyeksikan mengisi pos gelandang serang seiring moncernya Leao di kiri.
Pos gelandang serang pun bukan hal asing bagi Traore, mengingat pada 2 musim pertamanya bersama Neroverdi, ia lebih kerap dimainkan di sektor tersebut.
Traore sendiri dikenal sebagai pemain yang lincah dengan penguasaan bola yang mumpuni. Ia juga memiliki kemampuan dribel yang bagus sehingga piawai melewati penjagaan lawan.
Statistik whoscored mencatat ia menorehkan 2 dribel sukses per laga di Liga Italia, tertinggi kedua di skuat Sassuolo, hanya kalah dari Jeremie Boga yang cuma tampil 12 kali.
Sementara itu dalam hal membuka peluang bagi rekan setim, Traore juga cukup baik dengan 1,2 umpan kunci per laga, hanya kalah dari Domenico Berardi dan Maxime Lopez. Ia pun juga bertugas sebagai eksekutor bola mati.
Di sisi lain, Traore juga dikenal rajin menerobos kotak penalti. Statistik menunjukkan per laga Liga Italia ia melepaskan 1,2 tembakan dari kotak penalti, hanya kalah dari Berardi yang menjadi top skor tim. Angka 1,2 itu pun jauh lebih baik dari Brahim Diaz yang hanya mencatatkan 0,6.
Dengan demikian, Traore tak hanya bisa berperan sebagai pembagi bola bagi rekan-rekannya, tapi juga bisa menjadi penuntas serangan di kotak penalti.
Dengan usianya yang baru 22 tahun, kakak bintang MU yakni Amad Diallo Traore ini diharapkan bisa mudah beradaptasi di Milan seiring banyaknya pemain seusia dengannya seperti Rafael Leao, Sandro Tonali, hingga Pierre Kalulu.
Kehadiran Hamed Traore yang memiliki gaya bermain berbeda dengan Brahim Diaz pun diharapkan menghadirkan warna baru bagi lini serang AC Milan musim depan.
2. Sempat Kena Kasus Bersama sang Adik
Meski kini bersinar bersama Sassuolo, tim berjuluk Neroverdi itu bukanlah klub pertama Hamed Traore di Italia.
Ia lebih dulu bermain bersama Empoli selama 2 musim, sebelum kemudian dipinjam Sassuolo pada bursa transfer musim panas 2019 lalu dipermanenkan setahun kemudian.
Meski demikian, upaya AC Milan mendatangkan Hamed Traore masih terhalang masalah harga, di mana Sassuolo memasang banderol minimal 30 juta euro.
Perjalanan karier Hamed Traore sendiri sempat diwarnai kasus pemalsuan identitas yang juga menyeret sang adik, Amad Diallo Traore.
Keduanya ditengarai menggunakan identitas palsu untuk masuk ke Italia dari negera asal mereka, Pantai Gading.
Pada Februari 2021, Hamed Traore dan Amad Diallo Traore diputus bersalah. Namun keduanya mengajukan banding dan dikenai denda 48.000 euro.
Meski demikian, kasus tersebut pada akhirnya tak menghambat karier kedua bersaudara tersebut di mana Hamed bersinar bersama Sassuolo, sedangkan sang adik kini membela Manchester United usai diboyong dari Atalanta.
Namun, berbeda dengan Hamed yang menjadi pilihan utama di Sassuolo, Amad Diallo Traore masih kesulitan menembus tim utama MU.
Sejak didatangkan dari Atalanta pada musim panas 2020, Amad Diallo tercatat baru 9 kali membela Setan Merah di laga resmi dengan torehan 1 gol.
Pada musim 2021/2022, ia bahkan kemudian dipinjamkan ke klub raksasa Skotlandia, Glasgow Rangers. Bersama Rangers, kinerja membaik dengan 3 gol dari 13 laga sehingga diharapkan bisa mendapat tempat di Manchester United musim depan bersama Erik ten Hag.