Sudah Sering Buang Uang, Ini Deretan Transfer Gagal Chelsea sebelum Era Todd Boehly
INDOSPORT.COM - Klub Liga Inggris, Chelsea, saat ini sedang move on dari era kepemimpinan Roman Abramovich.
Seperti diketahui, proses akuisisi The Blues setelah huru-hara yang melibatkan Roman Abramovich buntut konflik Rusia-Ukraina beberapa waktu lalu.
Setelah dikaitkan dengan beberapa investor, konsorsium yang dipimpin Todd Boehly-lah yang sukses merebut tongkat estafet dari tangan Roman Abramovich.
“Chelsea Football Club mengonfirmasi bahwa persyaratan telah disetujui untuk grup kepemilikan baru,” ucap Chelsea dalam pernyataan resminya.
“Dipimpin oleh Todd Boehly, Clearlake Capital, Mark Walter dan Hansjoerg Wyss, untuk mengakuisisi klub.”
Todd Boehly merupakan pengusaha asal Amerika Serikat, investor sekaligus seorang dermawan, serta pendiri perusahaan investasi swasta bernama Eldridge Industries.
Tak hanya berstatus pendiri, Todd Boehly merupakan CEO sekaligus ketua Eldridge Industries. Ia juga pernah bekerja di Citibank dan CS First Boston sebelum mendarat di Guggenheim Partners.
Bisnis investasi Todd Boehly pun mulai merambah ke berbagai sektor, mulai dari real estate, asuransi kesehatan, teknologi, hingga olahraga.
Sebagai seorang pengusaha, Todd Boehly tentu berharap investasinya di Chelsea bisa berbuah manis seperti bisnis-bisnisnya yang lain.
Untuk itu, ia kabarnya telah menyiapkan dana fantastis sebesar 200 juta poundsterling Rp3,6 triliun yang dipercayakan ke Thomas Tuchel untuk dibelanjakan.
1. Melihat Kembali History Transfer Chelsea
Semua ini dilakukan sebagai upaya pembenahan skuat Chelsea agar bisa bersaing dengan Liverpool dan Manchester City musim depan.
Seperti klub-klub yang juga berbenah jelang musim baru, Chelsea dengan dompet yang cukup tebal agaknya mampu mendatangkan siapa saja yang mereka inginkan di bursa transfer.
Yang mana sebelum ini, sejatinya sudah sering mereka lakukan sebelum kepemilikian berpindah ke tangan Todd Boehly dan konsorsiumnya.
Jika menarik ke belakang, Chelsea memang sudah sangat sering terlibat dalam aktivitas transfer yang jor-joran.
Bahkan, saat musim panas 2020 mereka sempat mengeluarkan uang Rp4,3 triliun untuk memboyong seabrek pemain baru di bursa transfer.
Kai Havertz (Bayer Leverkusen) pun menjadi rekrutan termahal pada periode tersebut, dengan nilai transfer yang menyentuh angka 75 juta poundsterling.
Akan tetapi, seperti bisnis pada umumnya, strategi transfer sebuah klub sepak bola ada yang sukses, ada juga yang gagal. Begitu pula Chelsea.
Untuk mengingat kembali, berikut deretan transfer Chelsea sebelum era Todd Boehly yang ternyata tidak sesuai ekspektasi klub. Siapa saja?
Fernando Torres
Jangankan karier yang gagal bersama Chelsea, kepindahannya dari Liverpool saja sudah menciptakan huru-hara di kalangan suporter The Reds pada 2011.
Terjadi jelang penutupan bursa transfer Januari, hengkangnya bintang berjuluk El Nino itu membuat Liverpool ‘dirampok’ Newcastle United yang menjual Andy Carroll dengan harga tinggi.
2. Siapa Lagi?
Chris Sutton
Didatangkan dari Blackburn Rovers pada tahun 1999 dengan nilai transfer 10 juta poundsterling, yang mana cukup lumayan pada saat itu.
Sayangnya label 10 juta itu tidak mampu dibuktikannya dengan performa yang sepadan. Di samping itu, ia juga kesulitan beradaptasi dengan gaya permainan Chelsea yang saat itu diasuh Gianluca Vialli.
“Saya membuat Vialli kecewa. Dia adalah pria baik dan menghabiskan 10 juta poundsterling untuk saya tidak membantu karier manajerialnya,” ujar Chris Sutton kepada Planet Football.
Mohamed Salah
Sebelum bersinar di Liverpool, Mohamed Salah sempat menjadi bagian Chelsea selama periode 2014-2016.
Akan tetapi, alih-alih melejitkan kariernya, masa-masanya sebagai pemain di klub London tersebut lebih sering dihabiskan sebagai pinjaman.
Andriy Shevchenko
Disebut-sebut sebagai salah satu pemain idaman Roman Abramovich, yang baru mendarat di Chelsea pada 2006.
Diboyong dengan harga 30 juta poundsterling, penampilannya ternyata tidak maksimal meski pada dasarnya tidak buruk-buruk amat.
Mendarat di kompetisi sekeras Liga Inggris di usia 30 tahun nampaknya cukup berat bagi bintang asal Ukraina ini pada waktu itu.
Juan Cuadrado
Sebelum sukses bersama Juventus, pemain yang satu ini mengalami masa-masa sulit saat berseragam Chelsea.
Tidak banyak yang bisa dilakukan Jose Mourinho untuk Juan Cuadrado, hingga akhirnya ia mengirim sang pemain sebagai pinjaman ke Juvntus yang akhirnya mempermanenkannya.