Bedah Formasi Manchester United dengan Kedatangan Ismael Bennacer dan Duo Inter Milan
INDOSPORT.COM – Manchester United membidik Ismael Bennacer dari AC Milan dan duo pemain Inter Milan. Bakal seperti apa formasi Setan Merah jika kepindahan itu terwujud?
Musim 2021/2022 lalu menjadi musim yang mengecewakan bagi Manchester United. Tak hanya nirgelar, mereka juga gagal merebut tiket ke Liga Champions musim depan dengan hanya finis di posisi 6 klasemen Liga Inggris.
Imbasnya, Setan Merah pun melakukan perombakan. Erik ten Hag yang menyuguhkan performa apik bersama Ajax, diboyong untuk menjadi juru taktik anyar menggantikan Ralf Rangnick.
Namun, dalam hal mendatangkan pemain baru Manchester United masih kesulitan. Sejumlah incaran terbilang sulit didapatkan, dan bahkan ada yang bergabung ke klub lain seperti Darwin Nunez yang diboyong Liverpool.
Meski demikian, kabar menarik kini datang dari Setan Merah. Pasalnya, mereka disebut membidik 3 pemain sekaligus dari Liga Italia, yakni satu dari AC Milan dan dua dari Inter Milan.
Satu nama dari Rossoneri yang masuk dalam incaran Manchester United adalah Ismael Bennacer. Pemain Aljazair ini menjadi diplot untuk mengisi lini tengah seiring kepergian Nemanja Matic dan Paul Pogba.
Di sisi lain, Bennacer sendiri diketahui menolak perpanjangan kontrak baru, karena kecewa kerap dicadangkan di akhir musim setelah Stefano Pioli lebih memilih Franck Kessie dan Sandro Tonali.
Manchester United pun diklaim siap menawarkan gaji yang lebih besar kepada Ismael Bennacer, dibanding 3,5 juta euro per musim yang ia terima dari AC Milan saat ini.
Sementara itu, dua nama dari Inter Milan yang menjadi bidikan adalah Denzel Dumfries dan Stefan de Vrij. Seperti diketahui, keduanya memang masuk dalam daftar jual Nerazzurri yang memang perlu melepas sejumlah pemainnya demi memperbaiki keuangan klub.
Lantas, bakal seperti apa formasi Manchester United jika sukses mendatangkan Bennacer, Dumfries, dan de Vrij dari AC Milan dan Inter Milan? Berikut ulasannya:
1. Lini Belakang
Meski Erik ten Hag kerap menggunakan pola 4-3-3 di Ajax, ia juga sering memakai pola 4-2-3-1. Pola kedua itulah yang kemungkinan besar akan ia terapkan di MU, mengingat para pemain Setan Merah sudah lebih terbiasa.
Di pos penjaga gawang, David de Gea hampir bisa dipastikan terus menjadi pilihan utama. Bintang Spanyol itu menjadi salah satu pemain terbaik MU musim lalu berkat ketangguhannya di bawah mistar.
Apalagi, pesaing de Gea untuk pos penjaga gawang nomor 1 yakni Dean Henderson makin dekat dengan kepindahan ke Nottingham Forest sebagai pemain pinjaman.
Maju ke pos full back kanan, Denzel Dumfries akan menjadi pilihan utama menggusur Aaron Wan-Bissaka dan Diogo Dalot yang tampil mengecewakan musim lalu.
Dumfries sendiri memiliki gaya bermain yang lebih ofensif sehingga sesuai dengan sistem permainan ten Hag. Musim lalu, pemain Belanda ini mencetak 5 gol dan 7 assist dari 45 penampilan untuk Inter.
Ten Hag sendiri sudah cukup mengenal permainan Dumfries karena pernah berhadapan di Belanda, ketika ia membesut Ajax dan sang bek masih bermain untuk PSV.
Sementara itu, di pos bek kiri, Luke Shaw yang juga kemampuan bagus dalam membantu serangan akan menjadi pilihan utama dengan Ales Telles sebagai pelapis. Ten Hag sendiri diharapkan bisa mengembalikan performa Shaw yang sedikit menurun musim lalu.
Perubahan kembali terjadi di bek tengah dengan masuknya Stefan de Vrij. Pemain Belanda itu akan menggantikan posisi Harry Maguire di starting line up, seiring buruknya kinerja Maguire musim lalu.
De Vrij sendiri tampil konsisten dan selalu menjadi pilihan utama di lini belakang Nerazzurri dalam 4 musim terakhir sejak didatangkan dari Lazio.
Sementara itu, pos sebagai rekan duet de Vrij akan diberikan kepada Raphael Varane yang meski tampil tak sebaik saat di Real Madrid, masih menyuguhkan performa yang cukup baik.
2. Lini Tengah dan Depan
Bergerak ke lini tengah, perubahan akan terjadi dengan masuknya Ismael Bennacer dari AC Milan. Pemain Aljazair itu diproyeksikan mengisi satu tempat seiring aksi apiknya bersama Rossoneri.
Musim lalu, Bennacer mencatatkan 40 penampilan di semua kompetisi dan mencetak 2 gol serta 1 assist, meski 19 di antaranya dilakukan sebagai pemain pengganti.
Sementara itu, posisi sebagai partner Bennacer kemungkinan akan diisi bergantian oleh Fred dan Scott McTominay tergantung pada kebutuhan strategi, kecuali ten Hag bisa memboyong 1 lagi nama baru.
Bergerak di sektor sayap, pos winger kiri kemungkinan akan menjadi milik Jadon Sancho. Sancho sendiri awalnya memang kesulitan menunjukkan performa apik, namun di akhir musim kinerjanya membaik.
Secara total ia mencetak 5 gol dan 3 assist dari 38 penampilan. Kehadiran ten Hag yang gemar menerapkan permainan menyerang pun diharapkan bisa membantu Sancho tampil lebih baik lagi musim depan.
Di pos winger kanan, Setan Merah kemungkinan besar akan mendatangkan nama baru dengan anak buah ten Hag di Ajax, Antony, menjadi nama yang paling santer disebut-sebut.
Pemain 22 tahun itu tampil gemilang bersama Ajax musim lalu dengan 12 gol dan 10 assist dari 32 laga sehingga diharapkan bisa menjadi senjata baru MU di kanan. Sementara itu, Anthony Elanga akan berperan sebagai pelapis.
Beralih ke pos gelandang serang, Bruno Fernandes jelas akan kembali menjadi pilihan utama. Fernandes memang sedikit menurun musim lalu, namun tak bisa dimungkiri ia tampil apik sejak didatangkan dari Sporting CP di mana ia sudah mencetak 50 gol dan 39 assist dari 126 penampilan.
Sementara itu jika tak bisa mendatangkan penyerang tengah baru, maka pos tersebut akan menjadi milik Cristiano Ronaldo. Meski sudah berusia 37 tahun, musim lalu Ronaldo masih jadi pemain tertajam dengan 24 gol.
Manchester United XI: De Gea; Dumfries, Varane, de Vrij, Shaw; Bennacer, Matic/Fred; Antony, Fernandes, Sancho; Ronaldo.