Puji Habis Ibrahimovic dan Sindir Mourinho, Zaniolo Sudah Ngebet Gabung AC Milan?

INDOSPORT.COM - Bintang AS Roma, Nicolo Zaniolo, sepertinya tidak bisa menutupi keinginan untuk bermain bersama AC Milan yang sering dihubungkan dengannya pada bursa transfer musim panas 2022.

Selain mengaku mengidolakan Zlatan Ibrahimovic dan puji sukses Il Rossoneri meraih scudetto musim lalu, gelandang serang Italia itu juga memberi indikasi jika taktik di Il Giallorossi buatan Jose Mourinho kurang cocok dengannya.

"Roma memang kalah namun setidaknya salah satu mimpi saya bisa terwujud yakni bermain melawan idola," ujar Zaniolo pada SportWeek ketika ditanyai mengenai Ibrahimovic.

"Saya tidak berani berbicara padanya karena malu untuk sekedar mendekat namun menghadapinya saja sudah sebuah pengalaman indah," 

"Jujur saja saya tidak menyangka AC Milan akan juara liga. Kukira di awal musim Juventus atau Napoli lebih punya peluang namun saya senang karena Ibra memenanginya secara pantas," tambahnya.

Mengenai rumor ketertarikan AC Milan yang berpeluang membuatnya menjadi rekan satu tim Ibrahimovic, Zaniolo memilih untuk merespon dengan santai.

Jebolan akademi Inter Milan dan Fiorentina itu mengaku senang bisa mengundang banyak ketertarikan karena tandanya ia bermain bagus.

Secara khusus Nicolo Zaniolo bahkan menyebut formasi 4-2-3-1 andalan AC Milan lebih ia sukai. AS Roma juga sesekali menggunakan skema yang sama namun Serigala Ibu Kota lebih sering menerapkan 3-5-2.

"Formasi 3-5-2 tidak bisa mengeluarkan potensi terbaik saya. Saya lebih suka 4-3-3 atau 4-2-3-1. Akan tetapi jika pelatih sudah bertitah maka saya hanya harus berusaha sekuat mungkin untuk tim dan kemenangan," sambungnya lagi.

"Rumor bursa transfer? Itu bagus karena artinya saya layak dibeli. Akan saya buktikan jika saya memang pemain yang pantas diperebutkan," pungkasnya kemudian.

1. Zaniolo-Mourinho Pecah Kongsi?

Nicolo Zaniolo sendiri adalah salah satu pemain kunci bagi AS Roma pada musim 2021/2022 lalu. Meski sempat menjalani start yang lambat namun pemilik nomor punggung 22 itu kian panas seiring berjalannya waktu.

Tidak heran oleh Jose Mourinho ia dianggap sebagai anak emas. Kendati skema 3-5-2 tidak cocok untuk sang playmaker namun The Special One tetap memberinya satu tempat di lini depan sebagai tandem Tammy Abraham.

Puncak performa Zaniolo datang saat AS Roma menjalani laga final Liga Konferensi Europa kontra Feyenoord.

Zaniolo keluar sebagai pahlawan Il Lupi dengan menyumbang gol semata wayang yang bebruah trofi perdana klub tersebut dalam 15 tahun terakhir.

Sayangnya kebersamaan Zaniolo dan Mourinho sepertinya tidak bisa berlangsung lebih lama karena sejak musim masih bergulir separuhnya beredar isu ada sedikit konflik yang tercipta akibat perbedaan pendapat soal taktik.

Memang keduanya tidak sampai bermusuhan namun Jose Mourinho enggan lebih sering memainkan formasi 4-2-3-1 dan menjadikan Nicolo Zaniolo seorang gelandang sayap.

Akhirnya Zaniolo enggan untuk memperpanjang kontraknya yang akan habis pada Juni 2024 mendatang dan kebetulan pihak klub butuh dana segar di bursa transfer untuk merenovasi skuat.

AS Roma memasang harga 60 juta Euro untuk si bintang kidal dan sampai saat ini sejumlah raksasa di Italia maupun Eropa kabarnya telah menunjukkan keterkarikan melakukan pendekatan di bursa transfer.

AC Milan kabarnya jadi peminat terkuat dan siap menjadikan Nicolo Zaniolo jenderal lapangan tengah mereka usai tidak puas dengan performa Brahim Diaz.

2. Leonardo Klaim Punya Jasa Besar di AC Milan

Direktur olahraga Paris Saint-Germain (PSG), Leonardo Nascimento de Araújo, atau yang biasa disapa dengan Leonardo ditenggarai punya niatan untuk kembali mengabdi pada AC Milan.

Pasalnya dalam waktu dekat Les Parisiens dikabarkan hendak mendepaknya dan mungkin kepulangan ke Il Rossoneri bisa menyelamatkan kariernya.

Leonardo memang punya ikatan kuat baik bersama PSG maupun AC Milan. Ia berulang kali bolak-balik ke pangkuan dua klub tersebut dengan peran berbeda-beda.

Setelah sempat bertualang sebagai pemain untuk Flamengo, Sao Paulo, Valencia, dan Kashima Antlers, Leonardo menginjakkan kaki ke Paris Saint-Germain pada 1996/1997 silam.

Hanya bertahan di sana selama semusim, sang mantan gelandang serang timnas Brasil tersebut kemudian berlabuh di AC Milan (1997-2001).

Baca selengkapnya: Umbar Jasa Semasa di AC Milan, Sosok di Ambang Pemecatan Ini Ingin Lengserkan Paolo Maldini?