5 Pelatih Pendongkrak Ranking FIFA Timnas Indonesia: Ada Luis Milla, Shin Tae-yong Kalah Jauh
INDOSPORT.COM - Berikut lima pelatih terbaik yang pernah mendongkrak posisi Timnas Indonesia di ranking FIFA, termasuk ada nama Luis Milla, sedangkan Shin Tae-yong masih kalah.
Sebagaimana diketahui, fans Garuda baru-baru ini tengah bangga dengan prestasi Shin Tae-yong yang telah berhasil membuat Timnas Indonesia naik 20 tangga di ranking FIFA.
Hal ini setelah Timnas Indonesia hanya mengalami lima kali kekalahan dari 21 pertandingan (dua tak masuh hitungan FIFA) sejak dilatih Shin Tae-yong pada Desember 2019 lalu.
Skuat Garuda kini bertengger di urutan ke-155 dunia, setelah sebelumnya sempat terjebak di posisi ke-175. Meski begitu, rupanya prestasi Shiin Tae-yong ini belum ada apa-apanya.
Pelatih asal Korea Selatan tersebut masih kalah dari tujuh nama mantan juru taktik Timnas Indonesia lainnya dalam hal mendongkrak ranking FIFA.
Berikut INDOSPORT telah merangkum lima mantan pelatih Timnas Indonesia pendongkrak ranking FIFA:
1. Rusdy Bahalwan 120-76 (1997-1998): Naik 44 Peringkat
Saat masih aktif menjadi pemain, Rusdy membawa Persebaya Surabaya menjadi juara perserikatan era 1977-1978 dan sebagai pelatih menjuarai Liga Indonesia musim 1996-1997.
Selain Persebaya, Rusdy juga sempat membesut Timnas Indonesia di tahun 1998 dan membawa skuat Garuda menempati peringkat ketiga Piala Tiger (sekarang Piala AFF) 1998.
Ia menjadi pelatih pertama mampu membawa Timnas Indonesia melesat 44 tangga di ranking FIFA. Peningkatan ini terjadi pada periode 2 September 1997 (120) hingga 10 September 1998 (76).
Bisa berada di posisi ke-76 dunia menjadi pencapaian terbaik Timnas Indonesia, meski saat itu situasi ekonomi dan politik dalam negeri sedang panas.
Pada Agustus 2011 silam, Rusdy Bahalwan dinyatakan meninggal dunia di usia 64 tahun karena penyakit degeneratif dan stroke yang dideritanya sejak 2004.
1. 2. Henk Wullems 152-109 (1995-1996): Naik 43 Peringkat
Henk Wullems merupakan pelatih asal Belanda yang sangat berjasa untuk perkembangan sepak bola Indonesia.
Ia menjadi juru taktik asing pertama di kompetisi tanah air dan membawa Bandung Raya juara Liga Indonesia II, tepatnya musim 1995-1996 silam.
Henk Wullems kemudian ditunjuk untuk menangani Timnas Indonesia yang tampil di SEA Games 1997 dengan raihan prestasi medali perak.
Tidak hanya itu, ia juga menahkodai Fachri Husaini dkk di pertandingan Pra Piala Dunia 1998, menggantikan Danurwindo yang dicopot dari jabatannya.
Kini Henk Wullems diketahui sudah wafat. Ia meninggal dunia pada Sabtu (15/8/2020) lalu di usia 84 tahun.
3. Luis Milla 191-154 (2016-2017): Naik 37 Peringkat
Di urutan ketiga ada nama pelatih asal Spanyol bernama Luis Milla. Ia direkrut oleh PSSI untuk menangani Timnas Indonesia setelah federasi terbebas dari sanksi FIFA.
Sejak datang ke Indonesia, Luis Milla langsung menjadi idola baru para fans Garuda. Ia mampu membawa Timnas Indonesia melesat di rangking FIFA, dari posisi ke-191 (April 2016) menjadi 154 (November 2017).
Namun sayang, Luis Milla akhirnya harus dipecat oleh PSSI karena gagal membawa Timnas Indonesia U-23 juara SEA Gams 2017 dan menembus semifinal Asian Games 2018 yang digelar di Jakarta.
2. 4. Ivan Kolev
Pelatih yang memliki nama lengkap Ivan Venkov Kolev ini lahir di Sofia pada 14 Juli 1957 silam. Ia memiliki reputasi sangat baik bagi perkembangan sepak bola Indonesia.
Awal mula, Ivan Kolev datang ke Indonesia untuk menahkodai Persija Jakarta pada 1999 silam. Kemudian Ivan Kolev sempat pulang untuk melatih Bulgaria U-21. Pada 2002, ia kembali ke tanah air karena PSSI menunjuknya menjadi pelatih kepala Timnas Indonesia.
Ia sempat membawa Garuda meraih runner up Piala AFF 2002. Karena performa apik Bambang Pamungkas dkk di Piala AFF, ia masih dipertahankan untuk mengikuti ajang Kualifikasi Piala Asia 2004.
Ivan Kolev kemudian kembali membuat para fans bangga. Ia sukses membawa Timnas Indonesia lolos ke Piala Asia 2004 karena finis di posisi runner up Grup C babak kualifikasi.
Saat Piala Asia 2004, Timnas Indonesia di bawah besutan Ivan Kolev tampil apik. Bepe dkk sempat mengalahkan Qatar, meski akhirnya dikalahkan Bahrain dan tuan rumah China.
Setelah Piala Asia, Kolev meninggalkan Indonesia untuk memimpin Myanmar di Piala AFF 2004. Kemudian pada 2007, PSSI kembali menunjuk Kolev sebagai pelatih untuk ajang Piala Asia yang digelar di Jakarta.
Timnas Indonesia tercatat hanya meraih satu kemenangan, yaitu saat melawan Bahrain. Tapi, tim Garuda gagal ke fase gugur setelah dikalahkan Korea Selatan serta Arab Saudi.
Selama melatih Timnas Indonesia, Ivan Kolev mampu membawa Garuda naik 29 peringkat di era 2002-2003. Kemudian 28 peringkat pada 2006-2007 silam.
5. Benny Dollo: 147-120 (2008-2009) = Naik 27 Peringkat
Benny Dollo terkenal akan piawai dalam menahkodai klub-klub di Indonesia. Pria yang lahir di Manado, Sulawesi Utara ini kerap mengorbitkan pemain muda.
Selain itu tangan dingin Benny Dollo juga mampu membuat beberapa klub besar Indonesia selalu meraih gelar juara bahkan berkiprah di level internasional.
Prestasi pria yang akrab disapa Bendol ini yaitu membawa Pelita Jaya juara di Galatama (1988-1989, 1990, 1993-1994), Arema Malang (Divisi Utama 2004, Copa Dji Sam Soe 2005 dan 2006), dan Timnas Indonesia (Indonesia Independece Cup 2008).