3 Alasan Proses Naturalisasi Jordi Amat Harus Dilanjutkan Meski Putuskan Gabung Klub Malaysia
INDOSPORT.COM - Calon pemain naturalisasi Timnas Indonesia yakni Jordi Amat baru saja membuat heboh setelah memutuskan bergabung ke klub Malaysia, Johor Darul Ta'zim.
Kabar resminya Jordi Amat gabung Johor Darul Ta'zim (JDT) diumumkan oleh klub raksasa Liga Super Malaysia itu pada Rabu (29/06/2022) lalu. Hal ini sontak langsung membuat heboh fans Timnas Indonesia.
Banyak fans Timnas Indonesia yang marah besar dengan keputusan calon bek naturalisasi tersebut. Namun ada juga yang mendukung langkahnya berkarier di Liga Super Malaysia.
Kolom komentar di Instagram pribadi Jordi Amat benar-benar ramai perdebatan netizen. Bagi yang kecewa, mereka berharap agar sang bek tetap berkarier di Eropa, apalagi ia sedang dikaitkan dengan raksasa Yunani, Panathinaikos.
Bila ingin lebih dekat dengan Indonesia dan mempelajari sepak bola Asia, netizen berharap bek berusia 30 tahun tersebut memilih kompetisi Liga Jepang atau Korea.
Tidak berhenti sampai di situ, Anggota DPR Komisi X, Syaiful Huda juga ikut bersuara soal keputusan Jordi Amat. Ia bahkan menyarankan agar PSSI menghentikan proses naturalisasi yang hampir rampung.
Namun Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri, menuturkan kalau semua keputusan soal lanjut atau tidaknya proses naturalisasi ada di tangan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong.
Sebagai pelatih cerdas dan punya jam terbang tinggi, Shin Tae-yong dipastikan tidak akan menuruti saran Syaiful Huda. INDOSPORT juga telah merangkum adanya tiga alasan kuat mengapa naturalisasi Jordi Amat wajib dilanjutkan.
1. JDT Bukan Tim Kaleng-kaleng
Tampaknya masih banyak fans Garuda yang belum mengetahui bagaimana kekuatan Johor Darul Takzim (JDT). Tim ini berbeda dari klub Liga Super Malaysia pada umumnya.
Bagaimana tidak, JDT sukses meraih gelar juara Liga Super Malaysia selama delapan musim terakhir yakni pada 2014 hingga 2021.
Tidak hanya apik di Liga domestik saja, JDT juga tampil mengejutkan di Liga Champions Asia 2022. Mereka mampu lolos ke 16 besar setelah finis sebagai juara Grup I unggul dari Kawasaki Frontale (Jepang), Ulsan Hyundai (Korea Selatan) dan Guangzhou (China).
Berkat JDT, peringkat Liga Malaysia mampu unggul jauh dari Liga Indonesia. Saat ini peringkat kompetisi di Negeri Jiran ini mampu menembus posisi sembilan terbaik di Asia.
Berbeda dengan Indonesia, kompetisi Liga 1 kalah jauh karena saat ini tercatat menempati posisi ke-27 di Benua Asia. Hal ini tentu harus diketahui oleh fans Garuda yang sebagian besar tidak setuju Jordi Amat gabung kompetisi Malaysia.
Jordi Amat Memiliki Pengalaman Hebat saat Main di Eropa
Meski sudah turun kasta dengan meninggalkan Eropa dan memutuskan berkarier di Malaysia, Jordi Amat tetap wajib menjadi bagian Timnas Indonesia.
Shin Tae-yong bisa memanfaatkan pengalaman Jordi Amat saat pernah mentas di kompetisi Eropa. Pemain berdarah Spanyol ini pernah memperkuat Espanyol, Real Betis, Rayo Vallecano, Swansea City dan terakhir KAS Eupen.
Jordi Amat yang berposisi sebagai bek tengah juga sudah merasakan bagaimana sulitnya menghadang dua mega bintang dunia yakni Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi.
2. Jordi Amat Bisa Lebih Mudah Penuhi Panggilan Timnas Indonesia
Bergabungnya Jordi Amat di JDT membuatnya bisa lebih mudah terbang ke Jakarta untuk memenuhi panggilan ke Timnas Indonesia senior. Ia juga bisa mendapatkan izin bermain di Piala AFF karena Malaysia juga ikut serta di ajang tersebut.
Berbeda bila Jordi Amat masih berkarier di Eropa. Ia tidak akan mungkin mendapat izin memperkuat Timnas Indonesia karena Piala AFF tidak masuk ke dalam kalender FIFA.
Selain itu, kompetisi Liga Super Malaysia terbilang singkat yakni setiap peserta hanya melakoni 22 pertandingan saja. Hal ini membuat Jordi Amat memiliki waktu untuk memulihkan tenaga di usia yang sudah memasuki kepala tiga.