Sandy Walsh Dukung Pemain ke Luar Negeri: Tidak Wajib, Tapi Bagus buat Timnas Indonesia
INDOSPORT.COM - Pemain naturalisasi, Sandy Walsh mendukung pemain lokal untuk berkarir di luar negeri, karena akan berdampak pada kualitas Timnas Indonesia.
Sebagaimana diketahui, Sandy Walsh sempat bergabung dalam pemusatan latihan Timnas Indonesia, saat Kualifikasi Piala Asia 2023 di Jawa Barat dan Kuwait.
Kala itu, Sandy berjumpa dengan sejumlah pemain Indonesia yang kini berkarir di luar negeri, lalu dipanggil ke Timnas Indonesia.
Sebut saja Egy Maulana Vikri dan Witan Sulaeman di Slovakia, lalu Pratama Arhan di Jepang, dan Asnawi Mangkualam di Korea.
Ada pula Saddil Ramdani yang bermain di Malaysia, dan Elkan Baggott yang saat ini masih melanjutkan karirnya di Inggris.
Saat menjadi bintang tamu di Youtube Chandra Margatama, Sandy Walsh turut mengatakan bahwa main di luar negeri sebetulnya bukan sebuah keharusan.
"Saya rasa itu bukan kewajiban dalam karir seseorang (main di luar negeri). Saya saja sepuluh tahun main di Belgia, apakah saya harus main di Indonesia?" ungkap Sandy.
"Itu bukan kewajiban, itu hanya pilihan. Kalau kamu memiliki (tawaran), kamu bisa memikirkannya," ucap pemain 27 tahun itu.
Usut punya usut, sejatinya Sandy Walsh juga sempat mendapat tawaran untuk main di Irlandia dan naturalisasi, tetapi ia dengan mantap menolak tawaran menggiurkan itu.
Sandy Walsh mengaku lebih tertarik untuk naturalisasi jadi Warga Negara Indonesia, agar bisa bermain di Timnas Indonesia.
1. Sandy Walsh Beri 'Spoiler' Main di Luar Negeri
Sandy Walsh menyadari jika banyak pemain lokal yang berada di zona nyaman dan main di Liga 1. Sulit bagi beberapa pemain untuk melanjutkan karirnya di klub luar negeri.
"Saya tahu budaya sepak bola di Indonesia, saya tahu pemain juga harus memerhatikan keluarganya, mereka juga suka budaya di Indonesia, makanannya, orang-orangnya."
"Kalau harus pergi ke Eropa, Jepang atau Korea, tentu sulit bagi mereka, itu langkah yang besar," ungkap Sandy Walsh lagi.
Namun, Sandy Walsh memberi 'spoiler' jika profesionalitas klub Eropa sangat berbeda dengan Indonesia, sehingga bisa menjadi pengalaman baru bagi para pemain lokal.
"Jadi kalau ada pemain yang benar-benar ingin pergi, bisa aja, tapi bukan kewajiban. Jika kamu senang di Liga Indonesia dan bisa main di Timnas Indonesia, itu bagus."
"Tapi kalau kamu main di luar negeri, kamu akan memiliki pengalaman budaya yang berbeda, dan bawa pengalaman itu ke Timnas Indonesia atau Liga Indonesia."
Saat bergabung dalam pemusatan latihan Timnas Indonesia di Jawa Barat, Sandy Walsh menyempatkan untuk sharing pengalamannya bermain di Belgia.
Ia melihat ada beberapa pemain yang tertarik dan merasakan perbedaan main di Indonesia dan di luar negeri.
"Saat di pemusatan latihan Timnas, saya kasih tahu mereka jadwal latihan setiap minggu, bagaimana kami makan, tidur."
"Beberapa pemain kaget, wow itu sangat profesional, kami tidak pernah merasakan seperti itu. Kamu bisa ambil tantangan itu, dan bisa kembali kapan saja," tuntasnya.
2. Tolak Irlandia Demi Timnas Indonesia
Sejak beberapa waktu lalu, Sandy Walsh menjadi sorotan karena masuk dalam salah satu proyeksi PSSI untuk mengikuti program naturalisasi dan membela Timnas Indonesia.
Rupanya, tak hanya PSSI yang berminat mendatangkan bek andalan KV Mechelen itu, bahkan Republik Irlandia juga sempat menawari Sandy Walsh untuk bergabung.
Pasalnya, ayah dari Sandy Walsh, Gary Walsh, memiliki darah Irlandia dan Swiss. Maka, peluang untuk merumput di Eropa terbuka lebar untuk bek 26 tahun tersebut.
Namun, kepada sebuah media besar di Irlandia, Irish Sun, Sandy Walsh mengaku jika ia memilih untuk menjadi warga negara Indonesia, mengikuti mandat sang kakek.
"Sebut saja Irlandia itu di Eropa, mungkin lebih baik dari Timnas Indonesia, tapi hati saya memilih Timnas Indonesia, itu pilihan saya yang benar," pungkas Sandy Walsh.