Cesc Fabregas: Bocah La Masia, Didikan Arsene Wenger, hingga Tak Disangka ke Como 1907
INDOSPORT.COM - Mantan pemain Barcelona dan Arsenal, Cesc Fabregas, saat ini sedang jadi topik hangat usai dikaitkan dengan klub Italia, Como 1907, yang dimiliki orang Indonesia.
Sempat berpetualang di Spanyol, Inggris, kembali lagi ke pelukan Barcelona, lalu yang terkini di Liga Prancis bersama AS Monaco, Cesc Fabregas kini dikabarkan bakal hengkang ke Italia.
Namun bukan Inter, AC Milan, Juventus, tau klub papan atas lainnya, gelandang berusia 35 tahun itu justru merapat ke Como 1907 yang berlaga di kasta kedua Liga Italia, Serie B.
Bahkan, kedatangannya ke sana juga bertatus bebas transfer, yang tentu akan menguntungkan klub milik Djarum Group tersebut.
Memasuki usia yang sudah tidak muda lagi, nampaknya bukan hal buruk bagi Cesc Fabregas untuk berlaga di Serie B Liga Italia. Ia akan jadi tambahan amunisi berharga bagi Como 1907.
Panasnya pemberitaan terkait Cesc Fabregas merapat ke Como 1907 juga turut digaungkan jurnali sekaligus pakar transfer asal Italia, Fabrizio Romano.
“Cesc Fabregas akan bergabung dengan klub divisi dua Italia Como secara gratis,” tulisnya di platform media sosial Twitter.
Masih dalam cuitan yang sama, Fabrizio Romano juga menyebut sang pemain bakal diikat kontrak berdurasi dua tahun.
Kontrak tersebut akan otomatis mengikatnya hingga 2024 mendatang. Selain itu, detail terkait kabar transfer ini masih berada di tahap penyelesaian.
Kini publik pun tinggal menanti perkembangan selanjutnya, apakah Cesc Fabregas akan bergabung dengan dengan Como 1907, klub milik Djarum Group asal Indonesia.
1. Salah Satu Produk Terbaik La Masia dan Arsenal
Sebagai salah satu pemain senior dan veteran, bak pepatah, Cesc Fabregas tentu sudah makan banyak garam sepanjang kariernya.
Siapa sangka, bocah berbakat jebolan La Masia ini akhirnya bisa merapat ke Como 1907, yang salah satu staf pelatihnya beranggotakan legenda sepak bola Indonesia, Kurniawan Dwi Yulianto.
Bocah La Masia
Darah Barcelona memang mengalir deras dalam tubuh Cesc Fabregas. Sempat menimba ilmu dengan Lionel Messi dan Gerard Pique, ia menjadi salah satu jebolan La Masia yang paling populer sepanjang masa.
La Masia 2003 bahkan disebut-sebut sebagai angkatan gemilang akademi Barcelona karena memiliki trio tersebut di atas dalam skuat mereka kala itu.
Mulai masuk saat usia 10 tahun, Cesc Fabregas mengenyam pendidikan di La Masia hingga ia beranjak remaja.
Meski terbilang eksplosif untuk urusan mencetak gol, pemain kelahiran 4 Mei 1987 tersebut ternyata tidak berkesempatan mencicipi rasanya bermain di tim utama asuhan Pep Guardiola.
Namun beruntung, Arsenal dan Arsene Wenger ‘menyelamatkan’ kariernya dengan memboyongnya ke Liga Inggris pada akhir tahun 2003.
Didikan Arsene Wenger
Arsene Wenger, sudah tidak perlu dipertanyakan lagi hobi serta kecenderungannya merekrut para pemain muda untuk dipoles di Arsenal.
Mereka-mereka ini, diboyong ke London dan tidak jarang menjelma sebagai bintang besar bernilai jual tinggi. Cesc Fabregas salah satunya.
Namun tentu saja, perjalanannya sebagai pemain muda di negeri orang tidak berjalan mulus begitu saja. Sulit beradaptasi di London adalah salah satu kesulitan Cesc Fabregas saat pertama kali berbaju Arsenal.
2. Kini Tak Disangka Merapat ke Como 1907
Akan tetapi, ia beruntung memiliki Philippe Senderos, rekan setim yang membantunya beradaptasi di tempat baru.
Di Arsenal pula, Cesc Fabregas memanjat naik tangga kariernya sebagai pesepak bola. Ia menjelma dari bocah Spanyol yang sulit beradaptasi saat merantau, menjadi kapten masa depan The Gunners.
Menggantikan William Gallas sebagai pemimpin rekan-rekannya, tugas besar tersebut diamanatkan padanya pada tahun 2008 lalu.
Hanya saja, para suporter setia Arsenal harus gigit jari karena sang idola ternyata memilih kembali ke pelukan Barcelona pada 2011.
Kembali ke Barcelona dan Hengkang ke Chelsea
Rumor pulangnya Cesc Fabregas ke Barcelona memang sempat membuat heboh Liga Inggris dan para penggemar Arsenal.
Bahkan, saat perayaan kemenangan Piala Dunia 2010, Gerard Pique sempat iseng memakaikan baju Barcelona ke sang sahabat hingga membuatnya tersipu.
Setelah menikmati tiga musim yang tidak terlalu buruk bersama Blaugrana, Cesc Fabregas kembali membuat para penggemar Arsenal patah hati, untuk kedua kalinya, karena merapat ke Chelsea.
Meski begitu, karier tetaplah karier. Terlepas dari sisi emosional, Cesc Fabregas menuai kesuksesan ketika berseragam The Blues, termasuk dua kali menjuarai Liga Inggris (Premier League).
AS Monaco Lalu Como 1907
Setelah Chelsea, eksistensi Cesc Fabregas nampak mulai pudar setelah bergabung dengan klub Liga Prancis, AS Monaco, pada 2019 dengan durasi kontrak yang berakhir pada Juni 2022.
Kini, dari bocah La Masia yang juga dididik apik oleh Arsene Wenger, bahkan sukses bersama rival Arsenal, Chelsea, Cesc Fabregas yang sempat merantau ke Prancis siap melanjutkan perjalanan ke Italia bersama Como 1907.