Terungkap! Alasan Pratama Arhan Belum Nyetel di Tokyo Verdy Walau Gacor di Timnas Indonesia
INDOSPORT.COM - Pratama Arhan memiliki harapan besar untuk menjadi pemain reguler di Jepang kala menerima pinangan Tokyo Verdy di musim 2022 ini namun keinginannya itu belum kesampaian.
Penggawa timnas Indonesia tersebut rupanya sempat alami kesulitan beradaptasi dengan cuaca dan suhu Negeri Sakura sehingga menghambat proses peleburan dengan rekan-rekan barunya.
Hal itu terungkap dalam video unggahan Verdy terbaru di Youtube berjudul 'Diari Arhan episode 1'. Rekaman tersebut berisi kegiatan sang pemain di awal kedatangannya ke klub.
Kala menjalani latihan perdana, Arhan berkomentar bagaimana ia sulit bernafas seperti biasa dan bahkan merasakan sesak di dadanya.
Fullback kidal berusia 20 tahun tersebut merasa jika faktor udara dingin adalah alasan ia merasakan hambatan tersebut.
Kota Tokyo tempat Tokyo Verdy bermarkas memang cukup tinggi elevasinya yakni sekitar 40 meter di atas permukaan laut.
Sangat jauh berbeda dengan Kota Semarang dimana PSIS Semarang tempat Pratama Arhan merumput sebelumnya yang sepuluh kali lebih rendah.
Dataran tinggi memang cenderung memiliki kadar oksigen yang lebih sedikit ketimbang dataran rendah sehingga perpindahan lokasi bagi seorang individu kadang menjadi sulit.
Beruntung masalah tersebut bukan sesuatu yang perlu dikhawatirkan. Dengan tinggal lebih lama di Tokyo maka Arhan dengan sendirinya akan terbiasa.
Tubuhnya akan terpacu memproduksi sel darah merah yang lebih banyak agar bisa menangkap udara dengan lebih baik lagi.
1. 'Dipaksa' Bermain Beda Posisi dan Diganggu Cedera
Masih dari video 'Diari Arhan episode 1' yang diunggah pada Jumat (15/07/22) lalu, para petinggi Tokyo Verdy sebenarnya sangat kagum pada bakat Pratama Arhan.
Hanya ada satu pertandingan yang dilakukannya sejauh ini bukan pertanda jika pihak klub menyia-yiakan potensinya namun justru sangat terbalik.
Verdy sedang mengeksplorasi apa saja yang bisa dilakukan oleh Arhan seperti kemungkinan posisi baru ataupun tipe permainan.
Maka dari itu tidak heran jika pada debutnya melawan Toshigi FC awal bulan ini Arhan dipasang sebagai penyerang sayap kanan oleh pelatih Hiroshi Fuku.
Meski hanya berlangsung selama 45 menit, Pratama Arhan menunjukkan sedikit kemampuan hebat yang membuat Tokyo Verdy tertarik padanya dan ke depannya bukan tidka mungkin menit bermain tambahan akan segera datang.
"Arhan memang direkrut kemari utamanya untuk dipasang pada posisi bek kiri, namun saya melihat dari cara bermainnya ia seperti memiliki banyak posibilitas lain," beber direktur tekhnik Atsuhiko Ejiri.
"Ternyata pandangan ini juga dirasakan ole pelatih kepala juga. Saya ingin mengembangkan semua potensi yang Arhan punya. Saya paham jika pemain asing selalu dituntut untuk segera menjadi pemain inti namun sudah saya sarankan untuk pelan-pelan saja,"
"Tokyo Verdy mendatangkan pemain dengan tujuan untuk mengembangkannya. (Dimainkan di banyak posisi) adalah cara kami untuk melatih pola pikir pemain di lapangan," tambahnya lagi.
Fans timnas Indonesia diharapkan mulai paham kenapa Tokyo Verdy tidak terburu-buru dalam memasang Pratama Arhan dalam pertandingan resmi meski dirasa memang sudah pantas untuk level J2.League.
Belum lagi ternyata pemain muda kelahiran Blora tersebut sempat mengalami cedera ringan yang didapat saat menjalani uji coba tak resmi bersama tim cadangan klubnya.
2. Jepang Ragu untuk Ajukan Diri jadi Tuan Rumah Piala Asia 2023, Timnas Indonesia Semringah
Niatan bagi timnas Indonesia untuk menjadi tuan rumah Piala Asia 2023 mendatang mendapat sedikit angin segar.
Pasalnya Jepang yang diangap sebagai salah satu pesaing terberat untuk status spesial tersebut mengisyaratkan jika mereka tidak sepenuhnya merasa siap.
Kabar tersebut datang dari federasi sepak bola Negeri Sakura sendiri yakni JFA. Entah karena alasan apa mereka sepertinya tidak yakin akan mengirimkan berkas pengajuan diri pada AFC.
Padahal batas pengumpulan proposal lamaran sebagai tuan rumah Piala Asia 2023 akan jatuh pada Jumat 15 Juli 2022. Tenggat tersebut sudah AFC perpanjang sebelumnya.
Pada awalnya asosiasi tertinggi sepak bola benua Asia tersebut berniat menutup pendaftaran dua pekan lebih awal.
Baca selengkapnya: Kabar Gembira untuk Timnas Indonesia! Jepang Akui Tidak Pede untuk Jadi Tuan Rumah Piala Asia 2023