Media Vietnam Sebut Shin Tae-yong Tak Akan Bisa Kalahkan 'The Golden Star' Selamanya
INDOSPORT.COM – Media Vietnam, Soha.vn, secara tak langsung mengatakan bahwa Timnas Indonesia besutan Shin Tae-yong tidak bisa mengalahkan skuat The Golden Star selamanya.
Sebelumnya, Shin Tae-yong ditunjuk untuk mengemban tugas memajukan sepak bola Timnas Indonesia. Tampaknya, usaha pelatih asal Korea Selatan ini bisa dibilang berhasil.
Pasalnya, Indonesia perlahan bangkit secara bertahap dari keterpurukan. Meski belum memenangkan trofi bagi Indonesia, usaha Shin Tae-yong tetap layak diapresiasi.
Di bawah Shin Tae-yong, Indonesia mencapai runner-up Piala AFF 2020, memperoleh medali perunggu di SEA Games ke-31, dan mencapai final Piala Asia 2023. Bahkan, ranking FIFA Indonesia naik 20 peringkat sejak diasuh oleh mantan pelatih Timnas Korea Selatan itu.
Shin Tae-yong bahkan mengorbitkan talenta muda dan mengasahnya menjadi pemain yang lebih baik. Namun, masih ada kekurangan Shin Tae-yong yang disebut oleh media Vietnam, Soha.vn.
Kekurangannya adalah sang pelatih tidak bisa membuat Timnas Indonesia menang atas Vietnam dan Thailand. Sebelumnya, Indonesia dibantai 0-4 oleh Vietnam di kualifikasi Piala Dunia 2022.
Timnas Indonesia U-23 kalah 0-3 dari Vietnam di babak penyisihan grup SEA Games. Saat bertemu Thailand, Indonesia juga kalah 0-4 di Piala AFF dan kemudian kalah di semifinal SEA Games.
Terakhir, Garuda meraih hasil imbang dengan skor kacamata saat menjamu Thailand dan Vietnam di Piala AFF U-19. Bahkan, Indonesia dibilang kewalahan dan beruntung tidak kemasukan gol saat melawan dua tim tersebut.
Hasil seri itu akhirnya membuat Indonesia U-19 gagal melaju ke semifinal Piala AFF U-19 usai kalah head-to-head meski Vietnam, Indonesia, dan Thailand memiliki poin yang sama.
Atas hasil itu, Shin Tae-yong berkomentar seusai ditanya mengapa tidak bisa menang dari Vietnam dan Thailand.
1. Timnas Indonesia Kurang Hoki
Shin Tae-yong memberikan komentarnya usai ditanyai mengapa tim asuhannya tidak bisa memenangkan pertandingan kala bersua dengan Vietnam dan Thailand.
“Sebenarnya masalahnya sangat sederhana, karena kita kurang beruntung," kata Shin Tae-yong kepada media Indonesia.
“Kami harus lebih kuat secara mental. Faktanya, saat ini, kami sedang dalam proses untuk memperbaiki diri. Setelah turnamen terakhir, saya yakin para pemain menjadi lebih kuat secara mental."
Namun, Shin Tae-yong juga tidak bisa memungkiri bahwa kekalahan terus-menerus dari dua kekuatan utama sepak bola Asia Tenggara itu menyebabkan pemain Indonesia selalu disandingkan setiap kali bermain melawan dua lawan tersebut.
Oleh sebab itu, menurut pelatih asal Korea tersebut, yang perlu dilakukan adalah menciptakan rasa percaya diri dan keberanian bagi anak asuhnya. Karena itu, mereka bisa bermain fair setiap kali bertemu Vietnam atau Thailand.
“Yang dibutuhkan sekarang adalah menciptakan mentalitas yang baik bagi para pemain sehingga mereka bisa bermain lebih baik melawan Vietnam, Thailand, atau bahkan Malaysia," simpul Shin Tae-young.
Meski belum mendapatkan trofi perdananya, Shin Tae-yong dirasa bisa segera meraihnya. Hanya saja, Shin Tae-yong masih perlu waktu.
Seiring meningkatnya mentalitas pemain didikan pria asal Korea Selatan itu beserta kemampuan para pemain dalam menjalankan instruksinya, Indonesia dirasa bisa segera mengangkat trofi di kancah ASEAN.
2. Shin Tae-yong Ngamuk! Mengapa?
Pelatih kepala Timnas Indonesia yaitu Shin Tae-yong mengaku geram karena banyak pemain andalannya justru menjadi cadangan di klub Liga 1.
Muaranya, tentu saja kompetisi Liga Indonesia yang tidak ramah pemain lokal, karena beberapa posisi strategis dikuasai oleh pemain asing, hampir di setiap klub.
Dua posisi yang selalu dimanfaatkan oleh klub untuk memasang pemain asing adalah bek dan striker. Padahal, tak jarang pelatih menerapkan taktik satu atau dua striker saja.
Maka dari itu, tidak ada peluang bagi striker lokal untuk berkembang, dapat jam terbang, dan berdampak minor di Timnas Indonesia.
Sebagai pelatih level dunia, Shin Tae-yong menawarkan solusi, bahwa sejak di level junior, tim memiliki PR untuk mencetak minimal satu atau dua striker haus gol.
Baca selengkapnya: Shin Tae-yong Geram, Banyak Pemain Timnas Indonesia Hanya Jadi Cadangan di Klub Liga 1