Inter vs Lyon: Gagal Menang Lagi, 3 PR Serius yang Harus Diatasi Nerazzurri Jelang Liga Italia
INDOSPORT.COM – Catatan menarik pasca laga pramusim Inter vs Lyon, kembali gagal menang buat kubu Nerazzurri punya tiga masalah serius yang harus diselesaikan sebelum Liga Italia (Serie A) bergulir.
Pada Minggu (31/07/22) dini hari WIB tadi, duel sengit terjadi antara wakil Liga Italia, Inter Milan, kontra Olympique Lyon dalam ajang pramusim jelang kompetisi 22/23 dimulai bulan Agustus mendatang.
Bertanding di Stadio Dino Manuzzi, tim Inter Milan menurunkan langsung starting XI yang cukup kuat. Lini belakang mereka yang dijaga oleh para pemain utama, hanya minus Milan Skriniar.
Begitu juga barisan tengah dan depan dimana ada Nicolo Barella, Hakan Calhanoglu, Lautaro Martinez, dan Romelu Lukaku.
Di kubu tim tamu, Lyon juga tidak kalah serius. Alexandre Lacazette dan Nicolas Tagliafico yang merupakan rekrutan anyar dipasang sejak awal, begitu pula dengan Houssem Aouar dan eks bintang AC Milan, Lucas Paqueta.
Meski bermain di Italia, namun Lyon bisa lebih dulu pecah telur di menit ke-31 lewat si anak hilang yang baru saja pulang, Lacazette. Gol yang membuktikan jika ketajamannya belum habis.
Setelah kemasukan Inter Milan coba bermain lebih agresif namun Olympique Lyon dapat mempertahankan keunggulan mereka hingga waktunya turun minum.
Pada babak kedua, Lyon secara mengejutkan sukses menggandakan keunggulan lewat aksi Rayan Cherki dan membuat skor 0-2 buat tim tamu.
Inter Milan akhirnya berhasil mengejar lewat sundulan Romelu Lukaku pada menit ke-51’, dan tak berselang lama Nicolò Barella membawa La Beneamata menyamakan kedudukan.
Di sisa pertandingan, Inter Milan yang mampu bangkit coba berikan tekanan ke gawang Lyon. Namun hingga peluit panjang berbunyi, tak ada gol tambahan yang tercipta dan skor 2-2 jadi hasil akhir laga Inter vs Lyon.
Kembali gagal menang di pramusim terutama pasca laga kontra Lyon, kubu Inter Milan tampaknya punya tiga masalah yang harus diselesaikan sebelum Liga Italia 22/23 bergulir.
Lantas apa sajakah masalah tersebut? Berikut INDOSPORT coba merangkum serta mengulas:
1. Kedalaman Sektor Pertahanan
Masalah pertama yang harus dibenahi Inter Milan ada di sektor pertahanan, terutama kedalaman skuat untuk melapisi tiga bek utama La Beneamata.
Sebagai informasi, sepanjang musim lalu Inter Milan sangat bertumpu pada Stefan de Vrij, Milan Skriniar serta Alessandro Bastoni untuk mengawal gawang mereka.
Sementara di sejumlah pertandingan uji coba kali ini, Inter Milan coba merotasi dengan mencadangkan Milan Skriniar ataupun Alessandro Bastoni.
Hasilnya, Inter Milan kerap kesulitan untuk menghadapi gempuran tim lawan terutama tim-tim yang berada di papan atas Liga Eropa sepert Monaco, Lyon bahkan sempat kalah dari Lens.
Fokus lini pertahanan sejatinya sudah dapat sorotan manajemen dan pelatih di bursa transfer musim panas ini. Terbukti, Inter Milan sempat serius mengejar Gleison Bremer sebagai pelapis Milan Skriniar.
Meski gagal dapatkan Bremer, namun manajemen Inter Milan sudah menyiapkan nama lain yakni Nikola Milenkovic sebagai bek tambahan musim depan.
Kekompakan Lini Depan
Tak hanya lini pertahanan, sektor penyerangan juga wajib dibenahi Inter Milan jelang kompetisi Liga Italia musim depan bergulir.
Walau sudah datangkan Romelu Lukaku, namun tampaknya Simone Inzaghi masih belum bisa menemukan gaya main yang sesuai dan dapat memaksimalkan potensi rekrutan anyarnya itu.
Terbukti dari empat pertandingan pramusim terakhir, Romelu Lukaku baru bisa mencetak satu gol buat Inter Milan.
Perbedaan gaya main antara Conte dan Inzaghi, tampaknya jadi salah satu kendala serius Lukaku untuk bisa kembali menemukan ketajamannya.
Meski sama-sama bermain dalam skema dua striker, namun sejauh ini masih belum terlihat jelas pergerakan efektif Lukaku dalam skema Inzaghi.
2. Konsistensi Taktik
Terakhir adalah konsistensi taktik yang dipakai Simone Inzaghi. Seperti diketahui, sepanjang pramusim kali ini Inter Milan sempat bermain dalam skema 3-5-2 serta 3-4-1-2.
Dari dua formasi tersebut, 3-4-1-2 sempat berikan daya serang luar biasa dengan membuat Inter Milan menang 10-0 atas tim lemah FC Milanese, serta pesta gol 1-4 kontra Lugano.
Namun saat kembali bermain dengan 3-5-2, skema permainan Inter Milan terlihat mudah terbaca terutama lini depan mereka yang terlalu gampang untuk dimatikan.
Ditambah hilangnya sosok Ivan Perisic yang biasa jadi motor serangan di sisi kiri, praktis aliran bola Inter Milan dalam skema 3-5-2 lebih sering dimulai dari lini tengah.
Dalam kondisi ini, para gelandang Inter Milan kerap kebingungan saat dua striker mereka mendapat penjagaan ketat dan sulit melepaskan diri.
Andai Simone Inzaghi lebih berani untuk terus memainkan skema 3-4-1-2, mungkin Inter Milan bakal memiliki opsi kedua saat tim sedang dalam deadlock terutama saat laga Inter vs Lyon kemarin.
Kehadiran trequartista di belakang striker, bakal jadi pemecah kebuntuan dan berpotensi membuat Inter Milan lebih leluasa untuk mencetak gol.