Rekam Jejak Wakil Liga 1 di Semifinal Piala AFC Zona ASEAN, Apes Terus
INDOSPORT.COM - Klub Liga 1 Indonesia selalu bernasib apes setiap kali menjejakkan kaki di semifinal Piala AFC Zona ASEAN. Catatan ini bisa menjadi alarm bagi PSM Makassar pada edisi Piala AFC tahun ini.
Sebagaimana diketahui, tim Liga 1, PSM Makassar akan berlaga melawan Kedah Darul Aman di semifinal Piala AFC zona ASEAN pada Selasa (09/08/22).
Lawan mereka dari Malaysia ini terbilang cukup berat karena berstatus juara Grup G sekaligus pernah mempermalukan jawara Liga 1 musim 2021-2022, Bali United.
PSM Makassar yang mulanya diragukan bisa tampil bagus di Piala AFC justru mampu bermain dengan baik dan menjadi juara Grup H.
Pasukan Bernardo Tavares ini mampu mengalahkan klub asal Singapura, Tampines Rovers, dan bermain imbang kontrak tim asal Malaysia, Kuala Lumpur FC.
Menatap pertandingan kontra Kedah FC, PSM Makassar jelas mengantongi modal apik dalam tiga pertandingan perdana mereka di Liga 1 musim 2022-2023.
Dari tiga pertandingan awal, PSM Makassar mampu meraih dua kemenangan dan satu kali imbang. Menang atas PSS Sleman 2-1, menang 2-0 atas Bali United dan ditahan imbang 1-1 oleh Persija.
Hasil tersebut membuat PSM Makassar kini bertengger di papan atas klasemen Liga 1 dengan torehan 7 poin, menempati peringkat ke-3.
Publik sepak bola Indonesia tentu berharap performa positif PSM Makassar itu bisa berlanjut ke level Asia, dengan mengalahkan Kedah FC demi tiket final Piala AFC Zona ASEAN.
Apalagi PSM Makassar menjadi satu-satunya wakil Merah Putih di ajang ini, setelah Bali United harus tumbang di babak penyisihan grup.
Meski demikian, PSM Makassar perlu mewaspadai catatan buruk wakil Liga 1 tiap kali berlaga di babak empat besar Piala AFC dalam dua edisi 2018 dan 2019.
1. Catatan Buruk Wakil Liga 1 di Piala AFC Zona ASEAN
Pada edisi 2018, Indonesia diwakili oleh Persija Jakarta. Kala itu, Macan Kemayoran mampu melaju hingga babak semifinal dan berhadapan dengan Lion City Sailors FC.
Kala itu Persija Jakarta tak bisa berbuat banyak menghadapi klub asal Singapura yang kini berganti nama Home United. Mereka kalah telak 3-6 secara agregat.
Persija takluk 1-3 dari lawannya pada leg kedua semifinal zona ASEAN Piala AFC 2018 yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta.
Sebelumnya, Persija yang saat itu dilatih Stefano “Teco” Cuggura, juga kalah di leg pertama dengan skor 2-3 dari lawannya tersebut.
Hasil ini membuat Home United berhak ke final zona ASEAN Piala AFC 2018 sebelum kemudian memastikan juara usai mengalahkan Ceres Negros dengan skor 3-1 di babak final.
Pada edisi 2019, PSM Makassar berkesempatan jadi wakil Indonesia yang mampu lolos ke babak semifinal Piala AFC zona ASEAN. Sayangnya, PSM mengalami nasib tragis saat itu.
Menghadapi tim asal Vietnam, Becamex Binh Duong, Tim Juku Eja gagal melaju ke final karena kalah aturan gol tandang, meski pertandingan melawan Becamex berakhir dengan agregat 2-2.
PSM mengawali laga dengan ketertinggalan satu gol dari Becamex Binh Duong. Hal itu terjadi setelah mereka takluk 0-1 pada leg pertama yang berlangsung di Vietnam.
Giliran menjamu Becamex di Stadion Pakansari, PSM harus menyema kenyataan kebobolan lebih dulu pada menit ke-45+3 melalui gol Wander Luiz. Gol itu, PSM secara matematis membutuhkan tiga gol karena sudah tertinggal dua gol secara agregat.
PSM bangkit dan mencetak dua gol ke gawang Becamex. Gol tim asal Sulawesi ini dicetak Ho Tan Tai (75’/gol bunuh diri) dan Aaron Evans (78’). Namun, setelah itu, tidak ada gol lagi dalam laga tersebut.
2. PSM Makassar Wajib Waspadai Kedah FC
Berkaca pada catatan ini, PSM Makassar wajib waspada jika tidak ingin tergelincir untuk kedua kalinya di ajang Piala AFC Zona ASEAN 2022.
PSM Makassar sendiri berada di atas angin, karena sang lawan Kedah FC tak dalam performa terbaiknya.
Di empat pertandingan terakhir, tim berjuluk Sang Kenari itu sudah menelan tiga kekalahan di semua laga tandang di Liga Super Malaysia musim ini.
Akan tetapi PSM Makassar tak boleh meremehkan Kedah FC. Mampu lolos ke semifinal Piala AFC zona ASEAN dengan status juara grup G, termasuk mengalahkan Bali United adalah bukti nyata mereka berbahaya.