Ada Pertandingan Sebelum Peresmian, FIFA Ubah Jadwal Piala Dunia 2022
INDOSPORT.COM – Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) dikabarkan akan mengubah tanggal pelaksanaan Piala Dunia 2022 yang akan dilaksanakan di Qatar.
Piala Dunia 2022 tinggal tiga bulan lagi dan FIFA tampaknya terus membenahi persiapan mereka secara detail agar pelaksanaannya mampu berjalan dengan lancar.
Dilansir dari Marca, FIFA sedang memikirkan dan mempertimbangkan dengan matang untuk memindahkan pembukaan tanggal Piala Dunia 2022 Qatar.
Piala Dunia 2022 yang sebelumnya dipastikan akan bergulir tanggal 21 November 2022 akan mengalami perubahan tanggal.
Perubahan tersebut didasari atas adanya tradisi yang sudah berlangsung sejak Piala Dunia di Jerman tahun 2006.
Dilansir dari Marca, tradisi tersebut berupa laga peresmian dan pembukaan yang seharusnya dimainkan pertama kali oleh tim tuan rumah.
Jadwal saat ini, sebelum tuan rumah Qatar bertanding, laga Belanda vs Senegal dan Inggris vs Iran akan terlebih dahulu dilaksanakan.
Atas pertimbangan tradisi yang telah ada di Piala Dunia, akhirnya pertandingan yang sebelumnya serentak dimulai pada tanggal 21 November akan digeser pada 20 November.
Pada tanggal 20 November nanti, sesuai tradisi Piala Dunia, tuan rumah Qatar akan memulai pertandingan petama mereka sekaligus menjadi pembukaan dan peresmian turnamen.
Sedangkan, pertandingan antara Belanda vs Senegal akan tetap dilaksanakan di tanggal 21 November 2022 disusul Inggris vs Iran.
1. Qatar Atur Fans Homoseksual di Piala Dunia 2022
Setelah gonjang-ganjing mengenai fans homoseksual, tuan Rumah Piala Dunia 2022, Qatar akhirnya memberikan syarat khusus untuk fans LGBT jika ingin menonton langsung pagelaran tersebut.
Negara Qatar sendiri aslinya sempat diprotes karena terkenal sebagai negara yang banyak anti-nya, sebut saja dari anti alkohol, anti LGBT, anti kumpul kebo dan mungkin masih banyak lagi.
Kendati seperti itu, para fans LGBT tampaknya kini sudah mendapat angin segar terkait keinginan mereka untuk melihat jagoan mereka di Piala Dunia 2022 Qatar.
Namun, dilansir dari SBS News panitia acara Piala Dunia Qatar 2022 mengatakan bahwa fans LBTIQ+ tidak akan mendapatkan diskriminasi selama turnamen berlangsung.
Fatma Al-Nuaimi selaku Executive Director of Communications for the Supreme Committee for Delivery & Legacy mengklaim bahwa tak ada insiden diskriminasi yang terjadi selama Qatar menjadi tuan rumah untuk acara internasional.
“Kami senantiasa meyakinkan semua orang bahwa mereka disambut,” kata Al-Nuaimi.
“Semua orang bisa kemari, menikmati pertandingan, dan mendukung tim terlepas apa pun latar belakang, agama, dan gender mereka.”
Hal senada juga dilontarkan oleh Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani, ketika ditanyai mengenai hak-hak penggemar bola dari komunitas LGBTIQ+.
“Kami menyambut semua orang, tetapi kami juga mengharapkan dan ingin orang-orang menghormati budaya kami.”
Hal ini mengisyaratkan bahwa para penggemar yang menganut LGBTIQ+ boleh saja ke Qatar, tetapi ada syarat khusus, yaitu menghormati budaya setempat.
2. UEFA Bela Hak-hak LGBT dan Pekerja
Jelang bergulirnya event sepak bola akbar Piala Dunia 2022, UEFA menyempatkan diri untuk mengunjungi Qatar untuk yang ketiga kalinya, guna menjamin hak-hak LGBT dan pekerja di sana.
Dalam kunjungan tersebut, pihak UEFA menemui Asosiasi Sepak Bola Qatar, Organisasi Buruh Internasional (ILO), Kementerian Ketenagakerjaan Qatar, Komite Tinggi untuk Pengiriman dan Warisan, dan beberapa pihak lainnya.
Pertemuan ini dilakukan dengan tujuan agar sepak bola menjadi sarana positif untuk perubahan yang lebih baik lagi.
Dalam pertemuan tersebut, UEFA membahas tentang hak-hak LGBT. UEFA meminta agar adanya jaminan yang diberikan kepada para penggemar yang membawa bendera pelangi.
UEFA menjamin bahwa hak-hak LGBT akan terjamin, tanpa mengurangi rasa hormat terhadap kebudayaan lokal yang ada di Qatar.
Baca Selengkapnya: Piala Dunia 2022: 'Menyatroni' Qatar, UEFA Bela Hak-hak LGBT dan Pekerja