Hadapi Vietnam di Final Piala AFF, Bima Sakti Bicara Kans Gelandang Bertahan Timnas U-16
INDOSPORT.COM - Timnas Indonesia U-16 belum memastikan gelandang bertahan yang akan tampil melawan Vietnam U-16 pada final Piala AFF U-16 2022 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Jumat (12/8/22).
Mokh Hanif Ramadhan kerap menjadi andalan pada partai fase grup. Pemain nomor punggung 6 tersebut selalu tampil dalam tiga partai fase grup A.
Hanif tak hanya kuat sebagai pemutus serangan lawan. Ia juga turut mencetak satu gol saat Timnas U-16 menang atas Singapura 9-0, Rabu (03/08/22).
Namun, kejutan dibuat pelatih Bima Sakti saat babak semifinal melawan Myanmar, Rabu (10/8/22). Tak ada nama Hanif dalam line-up Timnas U-16.
Posisinya sebagai pemain inti digantikan Muhamad Sultan Akbar. Ia bermain selama 63 menit sebelum digantikan Achmad Zidan Arrosyid untuk perubahan strategi lebih menyerang.
Bima Sakti pun membeberkan alasan mengapa ia memainkan Sultan Akbar meski Hanif Ramadahan tampil bagus dalam tiga partai fase grup A.
Ternyata, Hanif Ramadhan sedang dalam kondisi tak fit 100 persen akibat benturan dengan pemain Vietnam pada pertemuan fase grup lalu.
Dalam laga tersebut, Hanif Ramadahan hanya bisa bermain di babak pertama sebelum pada akhirnya digantikan oleh Sultan Akbar.
"Saya tidak ragu menurunkan Sultan Akbar. Sebenarnya masih ada Femas (Femas Afian Crespo) juga.
"Saya tidak ragu dengan pemain-pemain yang ada di gelandang bertahan. Ada banyak pilihan," kata Bima Sakti.
1. Peluang yang Sama
Performa Hanif pada fase grup cukup bagus. Begitu pula dengan Sultan Akbar. Keduanya punya peluang sama untuk main lawan Vietnam pada partai puncak.
Peluang sama juga dimiliki Femas Afian Crespo. Bagi Bima Sakti, skuat Timnas U-16 edisi kali ini sangat merata dan memungkinkan tim pelatih melakukan perubahan di setiap laga.
"Sebelum pertandingan (lawan Myanmar), saya lihat Sutan Akbar lebih siap dibanding Hanif. Semoga pada partai final nanti Hanif bisa lebih fit," tutur Bima Sakti.
Posisi ini menjadi sangat vital pada partai melawan Vietnam nanti. Di pertemuan pertama, lini tengah sempat dibuat kesusahan dengan permainan tenang para pemain Vietnam.
Bima Sakti menyebut para pemain Vietnam memang punya kualitas berbeda bila dibandingkan dengan tiga lawan yang dihadapi, seperti Filipina, Singapura dan Vietnam.
"Dari video yang saya lihat, mereka memang berpengalaman. Apalagi sempat satu bulan di Jerman dengan uji coba melawan tim Bundesliga U-16, seperti Borussia Dortmund. Jadi mereka ini tim bagus, tapi kita tetap optimis bisa memenangkan pertandingan," papar Bima Sakti.
2. Posisi Kiper
Selain pos gelandang bertahan, sektor penjaga gawang juga sangat menentukan. Sosok ini tak boleh hanya menepis sepakan lawan, namun juga membangun koordinasi dengan pemain belakang.
Saat laga melawan Myanmar, kiper Andrika Fathur sempat salah koordinasi dengan Muhammad Iqbal Gwijangge. Kesalahan itu jadi sumber gol buat Myanmar.
Bima Sakti mewanti-wanti agar kesalahan yang sama tak dibuat saat melawan Vietnam. Skuat besutan Nguyen Quoc Tuan memiliki kualitas dalam memanfaatkan peluang.
"Begitu kita menang, Andrika langsung datang ke saya dan meminta maaf atas kesalahan yang menjadi gol ke gawang kita. Dia sudah komunikasi dengan pemain belakang, tapi mungkin kurang keras," jelas Bima Sakti.
"Saat lawan Vietnam tidak boleh lagi ada kesalahan antisipasi, kurang komunikasi dengan pemain belakang yang menyebabkan kerugian, kebobolan gawang kita," imbuhnya.
Pada partai final Piala AFF U-16 2022, PSSI akan mendatangkan orang tua dari para pemain sebagai semangat tambahan. Biaya perjalanan dan menginap selama di Sleman akan ditanggung PSSI.