Liga Italia: Di Ambang Sanksi FFP, Hukuman Ini yang Akan Menimpa Inter Milan dan AS Roma
INDOSPORT.COM - Dua raksasa Liga Italia (Serie A), AS Roma dan Inter Milan, terancam denda besar usai melanggar peraturan keuangan atau yang biasa disebut sebagai Financial Fair Play (FFP).
Selain harus membayar sejumlah uang pada asosiasi sepak bola Eropa yakni UEFA, kedua klub tersebut masih bisa dijerat dengan hukuman lainnya.
Laporan dari The Times pada Selasa (23/08/22) lalu menunjukkan jika sejumlah klub di Benua Biru tengah dihantui sanksi akibat ketidakpatuhan pada FFP.
Selain AS Roma dan Inter Milan, masih ada Paris Saint-Germain, Barcelona, dan bahkan kesebelasan Liga Italia lain seperti Juventus.
Yang membedakan I Lupi dan La Beneamata dengan tim lainnya adalah ada anggapan jika pelanggaran keduanya jauh lebih berat.
Oleh UEFA, selain denda yang berkisar antara 3 sampai 5 juta Euro (44,5-74,1 miliar Rupiah), masih ada ancaman lain bagi mereka.
AS Roma maupun Inter Milan bisa dilarang untuk mendaftarkan jumlah pemain yang sama dengan para rival mereka di ajang yang digelar oleh UEFA.
Contohnya saja Liga Champions, Liga Europa, atau Liga Konferensi Europa namun itu belum seberapa.
Larangan untuk belanja di bursa transfer selama beberapa periode bisa dijatuhkan juga andai dinilai memang pantas dihukum demikian.
1. Ancaman Berat
Jika sampai disanksi dengan embargo transfer, maka Inter Milan dan AS Roma bisa berada di depan ambang kehancuran.
Pasalnya meski tidak diperbolehkan mendatangkan pemain baru, mereka hanya bisa melihat bintang-bintang yang sudah ada dicaplok klub lain.
Contohnya saja Chelsea pada musim 2019/2020 silam meski alasan serta pemberi hukuman larangan transfer berbeda.
The Blues terpaksa menggunakan pemain-pemain hasil jebolan akademi sendiri setelah bertahun-tahun terbiasa menghamburkan cek tiap kali pasar dibuka.
Akhirnya pada musim yang sama Chelsea 'hanya' bisa finish di urutan ketiga Liga Inggris dan terhenti langkanya pada babak 16 besar Liga Champions.
Denda uang pun sebenarnya sudah cukup memberatkan karena Inter Milan dan AS Roma saat ini tidak berada dalam kondisi keuangan yang sehat.
AS Roma banyak mengandalkan pemain gratisan seperi Nemanja Matic dan Paulo Dybala untuk menyokong manajer Jose Mourinho usai musim lalu gagal menembus empat besar Liga Italia.
Demikian juga Inter Milan yang menggaet Andre Onana dan Henrikh Mkhitaryan dengan status free agent dan memulangkan Romelu Lukaku sebagai pinjaman meski punya target merebut lagi scudetto di 2022/2023.
2. Maksimalkan Bakat Afrika, Mourinho Diklaim Pelatih Terbaik Dunia
Mantan bintang klub Liga Italia (Serie A), Inter Milan, Samuel Eto'o, mengirimkan pesan manis kepada pelatih AS Roma, Jose Mourinho.
Hal tersebut dilakukan oleh mantan pemain Inter Milan, karena Jose Mourinho dianggap sangat mempercayai pemain asal Afrika.
Sehingga, Samuel Eto’o, yang juga menjadi Presiden Federasi Sepak Bola Afrika itu terkesan dan mengirimkan pesan kepada Jose Mourinho.
Selain itu, Jose Mourinho dengan Samuel Eto’o juga bersama-sama mempersembahkan treble winner untuk Inter Milan pada musim 2009/10 silam.
Melansir dari Football Italia, Eto’o menganggap bahwa ‘The Special One’ yang kini melaith rival Inter Milan di Liga Italia, AS Roma, merupakan pelatih terbaik di dunia, karena selalu percaya pada talenta pesepak bola asal Afrika.
Baca selengkapnya: Liga Italia: Percaya Pemain Afrika, Mourinho Dapat Label Pelatih Terbaik Dunia dari Eks Inter Milan