Total Rp400 Juta Denda di Liga 1 Akibat Flare, Bos Persib: Kalau Tidak Ada Kesadaran Susah
INDOSPORT.COM - Manajemen Persib Bandung, memberikan tanggapan mengenai denda dengan total Rp400 juta yang dijatuhkan kepada skuad Maung Bandung di kompetisi Liga 1 2022-2023.
Sebagai informasi, memasuki pekan ketujuh kompetisi Liga 1 2022/23, Persib Bandung sudah mendapatkan denda total sebesar Rp400 juta dari Komite Disiplin (Komdis) PSSI.
Hukuman tersebut, diberikan kepada skuad Maung Bandung akibat ulah oknum Bobotoh yang menyalakan flare pada pertandingan tandang kompetisi Liga 1 2022-2023.
Hukuman pertama bagi skuad Maung Bandung, yakni denda Rp200 juta akibat oknum Bobotoh menyalakan flare.
Yakni saat pertandingan tandang kompetisi Liga 1 musim 2022/23 melawan Bhayangkara FC di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Kabupaten Bekasi, 24 Juli 2022 lalu.
Kemudian, hukum serupa yakni denda Rp200 juta, lantaran pada pekan kelima kompetisi Liga 1 2022-2023 menghadapi PSS Sleman di Stadion Maguwoharjo, Sleman, 19 Agustus 2022, oknum Bobotoh kembali menyalakan flare.
Dalam rilis yang diterima INDOSPORT, salinan keputusan tersebut disebutkan denda sebesar Rp 200 juta merujuk kepada Pasal 70 Ayat 1, Ayat 4 dan lampiran 1 Nomor 5 Kode Disiplin PSSI Tahun 2018.
Menurut Direktur PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Teddy Tjahjono, pihak sudah melakukan edukasi dan sosialisasi.
Hal ini terkait larangan membawa dan menyalakan flare di Stadion. Dengan harapan, saat pertandingan tidak ada lagi suporter yang menyalakan flare.
"Kita berharap penonton lebih dewasa, bahwa kita memang sudah tahu, sudah menerapkan edukasi untuk tidak menyalakan flare, tapi pada kenyataannya masih kejadian," kata Teddy Tjahjono kepada wartawan, Senin (29/08/22).
1. Sosialisasi
Meski manajemen sudah melakukan sosialisasi dan edukasi terkait larangan membawa dan menyalakan flare, tetapi semuanya kembali lagi kepada kesadaran dari suporternya.
Karena, jika tidak sadar dengan dampak yang terjadinya akibat menyalakan flare, maka kejadian serupa akan terus terulang lagi.
"Makanya kita selalu edukasi, tapi tetap harus ada kesadaran dari masing-masing, kalau tidak ada kesadaran susah. Itu yang sering kita edukasikan dan informasikan," ucapnya.
Pada pertandingan kandang maupun tandang, Panpel dan pihak keamanan pasti sudah menerapkan sistem pengamanan dan pemeriksaan yang ketat, salah satunya di pintu masuk stadion.
Namun, pengamanan ketat tersebut masih bisa dilewati oleh oknum suporter yang membawa flare, karena mereka pasti melakukan berbagai cara agar flare tersebut bisa dibawa ke dalam stadion.
Sehingga, dalam hal ini perlu adanya kesadaran dari suporter, karena dengan memaksakan diri membawa dan menyalakan flare hal itu bakal merugikan banyak pihak, di antaranya klub.
Jika pelanggaran serupa terus terulang, maka bukan tidak mungkin skuad Maung Bandung bakal mendapat hukuman yang lebih berat lagi.
"Yang di pertandingan terakhir (pekan keenam) sudah tidak ada. Pastinya mau seketat apapun keamanannya, kalau emang sudah ada niatan untuk menyelundupkan, pasti bisa saja dengan cara apapun bisa. Makannya tadi yang saya tekankan perlu kesadaran diri," jelas Teddy.
2. Sanksi untuk Suporter
Persib Bandung sendiri menurut Teddy, akan terus melakukan sosialisasi dan edukasi terkait larangan membawa dan menyalakan flare di stadion.
Bahkan, tidak menutup kemungkinan bakal memberikan sanksi kepada suporter yang nekat menyalakan flare. "Kalau sampai bisa ketangkap pasti ada sanksilah," tegasnya.
Sementara itu, Persib sudah melakoni tujuh pertandingan di kompetisi Liga 1 musim 2022-2023, dari tujuh laga tim kebanggaan Bobotoh baru mengoleksi 7 poin.
Poin tersebut didapat tim kebanggaan Bobotoh, hasil dari dua kemenangan atas PSIS Semarang dan PSS Sleman, serta satu kali imbang dengan Bhayangkara FC. Sedangkan empat laga lainnnya berakhir dengan kekalahan.
Sejauh ini, hingga memasuki pekan ketujuh kompetisi Liga 1, skuat Persib Bandung masih berada di papan bawah klasemen Liga 1 yakni peringkat 13.