Dua Gelas Plastik Buat PSS Sleman Kehilangan Rp50 Juta
INDOSPORT.COM - PSS Sleman harus merelakan uang Rp50 juta melayang hanya gara-gara dua buah gelas plastik air mineral dilempar penonton saat laga melawan Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga 1 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Sabtu (27/08/22).
Komite Disiplin (Komdis) PSSI memang sangat ketat membatasi setiap tingkah laku penonton Liga 1 2022/2023. Hal ini sebagai pembelajaran agar Indonesia siap ketika menghadapi event internasional.
Baru-baru ini, PSS Sleman harus merelakan duit Rp50 juta melayang. Hal itu karena penonton yang ada di tribun timur sisi selatan melemparkan dua gelas plastik air mineral ke arah lapangan.
Sanksi itu dijatuhkan Komdis PSSI melalui surat bernomor 038/L1/SK/KD-PSSI/IX/2022. PSS wajib tanggung jawab atas tingkah laku buruk penonton.
Denda dengan nominal lumayan besar ini membuat manajemen PSS Sleman kecewa. Sejak awal kompetisi, manajemen sudah menekankan pentingnya menjaga sikap di stadion.
"Kami tentu sangat menyayangkan kejadian ini terjadi kembali. Sebelumnya kami sudah bilang bahwa hal seperti ini sepatutnya tidak terulang karena akan merugikan tim lawan serta PSS sendiri," terang manajer PSS, Dewanto Rahadmoyo, Selasa (06/09/22) siang.
Ternyata, sanksi yang diterima PSS Sleman ini bukan yang pertama. Dewanto menyebut sanksi yang sama juga pernah diterima PSS dengan dakwaan tingkah laku buruk penonton.
"Jika terjadi ketiga kali, maka Komdis PSSI akan memberikan hukuman yang lebih berat dan berbeda untuk PSS kedepannya," tuturnya.
Dewanto berharap dua sanksi ini menjadi pembelajaran penting bagi suporter PSS, agar kedepan tidak ada lagi sanksi yang merugikan bagi tim Elang Jawa.
"Kami semua mengajak seluruh suporter PSS untuk mematuhi segala peraturan yang ada di stadion. Barang-barang yang tidak boleh dibawa silahkan untuk tidak dibawa dan tidak mengulangi kejadian seperti ini lagi karena akan merugikan," ucapnya.
1. Kecewa Kalah Lagi
Dewanto paham bahwa tindakan itu bisa jadi karena kekecewaan terhadap hasil yang didapat PSS Sleman dalam laga melawan Persebaya. PSS kalah dengan skor 0-1.
Untuk ketiga kalinya, tim besutan Seto Nurdiyantoro kalah di kandang sendiri, setelah sebelumnya takluk dari PSM Makassar 1-2 dan Persib Bandung 0-1.
Namun, kekecewaan itu tak seharusnya disikapi dengan tindakan yang tidak merugikan PSS Sleman.
Bukannya bangkit, PSS Sleman justru harus kehilangan uang yang sejatinya bisa digunakan untuk keperluan lain, mulai menyewa lapangan latihan atau membeli suplemen untuk pemain.
"Saya tahu dan tentu kecewa serta marah sama seperti yang kalian rasakan. Namun jika tindakan selanjutnya dapat merugikan tim maka itu tentu tidak benar. Saya yakin dan percaya seluruh suporter PSS bisa lebih dewasa dan mematuhi peraturan di stadion," jelas Dewanto.
2. Diprediksi Sepi
Namun begitu, sanksi semacam ini kemungkinan tak akan terjadi saat PSS Sleman bertanding melawan Persis Solo, Sabtu (10/09/22) nanti.
Pasalnya, stadion terancam sepi karena Brigata Curva Sud (BCS) sebagai basis suporter terbesar PSS sudah memastikan absen nyetadion selama bulan September.
Sementara dari kubu suporter tamu, baik Pasoepati, Surakartans, Garis Keras hingga Ultras 1923 sudah memastikan tak memberangkatkan anggota ke Sleman.
Hal itu ditambah dengan larangan dari Polda DIY, yang disetujui PT Liga Indonesia Baru (LIB), tentang tidak adanya kuota tiket untuk suporter tim tamu.
"PSS sudah bersurat kepada tim Persis untuk berkoordinasi mengenai hal ini. Kami sangat berharap kepada seluruh pendukung Persis untuk menerima hal ini dan tidak memaksakan untuk datang ke stadion dan menonton dari rumah," jelas Ketua Panpel PSS, Rangga Rudwino.