3 Kualitas Taktik Graham Potter yang Berpotensi Ampuh Perbaiki Kelemahan Chelsea
INDOSPORT. COM - Sejumlah sektor dalam kualitas taktik racikan Graham Potter, diyakini akan ampuh memperbaiki kelamahan yang dimiliki Chelsea.
Usai memecat Thomas Tuchel, Chelsea santer diberitakan mendekati sosok pelatih bernama Graham Potter.
Juru taktik yang kini masih bertugas bersama Brighton tersebut, digadang-gadang akan dipilih menjadi pengganti Tuchel.
Melansir Caught Offside, manajemen Chelsea pun kabarnya telah bergerak menjalin pembicaraan dengan pihak Potter secara langsung.
Tahap negosiasi ini sepertinya berjalan baik, sebab Potter menunjukkan sinyal bersedia pindah ke Stamford Bridge.
Potter sendiri memang mampu menghasilkan kinerja apik di Brighton, khususnya pada awal musim Liga Inggris 2022/23.
Enam pekan kompetisi telah berjalan, Potter berhasil membawa klubnya bercokol di posisi empat klasemen sementara, atau unggul dua tingkat di atas Chelsea.
Andai nantinya benar Potter yang ditunjuk, kemampuan pelatih asal Inggris itu tentu diharapkan dapat membantu Chelsea bangkit dari keterpurukan.
Kebetulan, Potter punya kualitas racikan taktik yang terlihat tepat untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan The Blues.
Lantas, apa saja kualitas taktik racikan Potter yang sekiranya bisa berperan besar membenahi kekurangan Chelsea sekarang?
1. 1. Produktivitas Gol dari Lini Kedua
Chelsea mengalami masalah serius dalam hal produktivitas gol lini serang pada awal musim 2022/23.
Enam pekan pertama kompetisi Liga Inggris musim ini bergulir, The Blues cuma bisa menghasilkan delapan gol saja.
Catatan itu sebenarnya persis seperti torehan yang dimiliki rival mereka sesama anggota The Big Six, Manchester United.
Namun jangan berbagang, sebab Chelsea dan MU kini menjadi yang paling seret gol di antara tim-tim penghuni 10 besar klasemen.
Sejauh ini, pemain paling tajam yang ada di skuat Chelsea ialah sang penyerang anyar, Raheem Sterling, dengan koleksi tiga golnya.
Kualitas taktik Graham Potter sepertinya dapat membantu Chelsea mengatasi permasalahan tersebut.
Bersama Brighton, Potter mampu menciptakan lini tengah yang solid sekaligus canggih dalam urusan mencetak gol.
Kesemua gol Brighton di awal musim 2022/23, dicetak oleh para pemain yang berposisi sebagai gelandang.
Andai nanti melatih Chelsea, Potter berpotensi turut menghadirkan ketajaman dari lini kedua, seperti yang dilakukannya di Brighton.
Sistem demikian tentu sangat bermanfaat ketika lini depan Chelsea yang bertumpu kepada Sterling, sedang dilanda kebuntuan.
Chelsea akan memiliki opsi tambahan untuk menjebol gawang lawan, tak harus selalu mengandalkan penyerang saja.
2. 2. Menjaga Keunggulan Skor
Menurut data dari situs Whoscored, salah satu kelemahan Chelsea terletak pada konsistensi permainan.
The Blues kesulitan menjaga ritme, sehingga ketika sudah unggul skor, tim lawan berpotensi besar melakukan comeback.
Kelemahan ini terlihat dalam kekalahan Chelsea dari Southampton di laga Liga Inggris 2022/23 pekan ke-5.
Sudah unggul satu gol, The Blues malah keok dan dikandaskan Southampton 1-2.
Jika ditunjuk jadi pelatih, Graham Potter sepertinya dapat mengatasi kelemahan Chelsea tersebut.
Masih dari data situs Whoscored, Brighton, tim yang sekarang masih dilatih Potter, punya kekuatan lebih dalam hal menjaga keunggulan skor.
Kekuatan demikian tentu bukan mustahil turut ditularkan Potter andai nanti bertugas menjadi pelatih Chelsea.
3. 3. Pertahanan dalam Situasi Bola Mati
Data situs Whoscored menuliskan bahwa salah satu kelemahan Chelsea terletak pada pertahanan mereka ketika menghadapi situasi bola mati.
Enam pekan Liga Inggris musim 2022/23 bergulir, The Blues sudah menderita empat kali kebobolan yang prosesnya dimulai dari situasi tersebut.
Kelemahan yang demikian sepertinya dapat dibenahi, apabila pengganti Thomas Tuchel nantinya adalah juru taktik Brighton, Graham Potter.
Kiprah Potter pada enam pekan awal Liga Inggris 2022/23, mampu membentuk lini belakang Brighton supaya tangguh menangkal situasi bola mati lawan.
Ya, Brighton sejauh ini cuma sekali merasakan gawangnya dibobol tim lawan menggunakan situasi set piece.