3 Pemain Bintang yang Massimiliano Allegri Usir Pergi dari Juventus, Jadi Penyesalan Terdalam?
INDOSPORT. COM - Sejak musim lalu menjalani periode kedua melatih Juventus, Massimiliano Allegri sudah mengusir tiga bintang hebat dari timnya.
Keampuhan racikan taktik Massimiliano Allegri belakangan sedang begitu dipertanyakan oleh para pendukung Juventus.
Awal musim 2022/23, pelatih berusia 55 tahun itu gagal memberikan Si Nyonya Tua kualitas permainan yang mengesankan.
Terbukti lewat beberapa pertandingan Juve musim ini yang berujung mengecewakan, baik di pentas domestik, Liga Italia, maupun Liga Champions.
Khusus di Liga Italia 2022/23, Juventus bersama Allegri telah menjalani enam pertandingan, dengan rincian hasil dua menang dan empat kali imbang.
Sedangkan di pentas Liga Champions 2022/23, nasibnya lebih parah, lantaran Juve menderita kekalahan beruntun dalam dua laga fase grup.
Paling baru terjadi pada 14 September 2022 kemarin, ketika Juventus menghadapi Benfica dalam matchday kedua Grup H.
Bermain di kandang sendiri, Juve yang sempat unggul lebih dulu, malah kena comeback dan akhirnya kalah 1-2 dari tim tamu.
Tentu ada banyak faktor yang menyebabkan performa Juve asuan Allegri musim ini kehilangan taringnya sebagai klub besar.
Mungkin salah satu faktornya berasal dari kebijakan Allegri yang dengan tega mengusir pergi pemain-pemain bintang Juventus di masa bursa transfer.
Setidaknya sudah ada tiga nama pemain bintang yang jadi korban perlakukan Allegri tersebut, siapa sajakah mereka?
1. 1. Cristiano Ronaldo
Pemain bintang pertama yang Massimiliano Allegri usir pergi dari Juventus ialah sang juru gedor asal Portugal, Cristiano Ronaldo.
Bursa transfer musim panas 2021, Allegri bersama manajemen Juve mengambil kebijakan menjual Ronaldo ke Manchester United.
Padahal pada musim sebelumnya, performa CR7 masih begitu tajam, menyumbangkan total 29 gol dari 33 laga Liga Italia untuk Si Nyonya Tua.
Tersiar kabar kalau Allegri adalah dalang utama di balik momen kepergian Ronaldo meninggalkan kota Turin.
Sejak Allegri datang kembali menjadi pelatih Juventus pada 28 Mei 2021, ia disebut-sebut berusaha keras mendesak manajemen untuk mendepak Ronaldo.
Bahkan upaya serupa pernah dijalankannya saat masih menjalani periode pertama membesut Juve, tepatnya pada pertengahan musim 2018/2019.
Allegri menilai Ronaldo hanya sebagai beban Juventus, tidak bisa berkontribusi banyak, serta menghambat perkembangan tim.
Setelah kepergian Ronaldo, faktanya Allegri sulit menemukan pemain yang bisa menjadi tumpuan tim soal mencetak gol.
Dusan Vlahovic yang direkrut dari Fiorentina dan digadang-gadang jadi pengganti sepadan Ronaldo, ternyata belum benar-benar memenuhi ekspetasi.
2. Paulo Dybala
Paulo Dybala menjadi pemain bintang kedua yang mendapati perlakuan diusir pergi Massimiliano Allegri dari Juventus.
Bursa transfer musim panas 2022 kemarin, Dybala dibiarkan pergi secara gratis, akibat kontraknya di Juve yang habis tak mendapat perpanjangan.
Padahal ada banyak waktu buat Allegri mendesak manajemen supaya memberikan kontrak baru kepada pemain asal Argentina itu.
Namun semuanya sudah terlanjur, Dybala sudah pergi dan kini gabung dengan tim rival Juventus di Liga Italia, AS Roma.
Musim terakhir Dybala berseragam Juve sebenarnya masih tergolong bagus, meski tak sehebat musim-musim sebelumnya.
Sepanjang musim 2021/22, Dybala mampu mencetak total 15 gol dari 39 laga berbagai ajang yang dijalaninya bersama Juve.
2. 3. Matthijs de Ligt
Kisah Matthijs de Ligt momennya hampir berbarengan dengan Paulo Dybala, karena sama-sama terjadi di bursa transfer musim panas 2022 kemarin.
19 Juli 2022, Massimiliano Allegri menyetujui bek asal Belanda itu untuk pergi meninggalkan Juve dan gabung raksasa Liga Jerman, Bayern Munchen.
Angka penjualan Matthijs de Ligt yang diterima Si Nyonya Tua adalah 67 juta euro, lebih kecil dibanding kala awal mendatangkannya, yakni 85,5 juta euro.
Menjual rugi De Ligt rasanya layak disebut sebagai kesalahan, sebab potensi sang pemain masihlah sangat besar.
De Ligt sejatinya merupakan salah satu bek tengah muda paling hebat di jagat sepak bola Eropa sekarang.
Apalagi, kala kebijakan menjual De Ligt dikeluarkan, Allegri sebenarnya sedang menghadapi situasi krisis bek tengah.
Sebelumnya, Si Nyonya Tua lebih dulu mendapati bek senior andalannya, Giorgio Chiellini, pergi meninggalkan klub.
Dengan kepergian De Ligt, perkara krisis bek tengah yang dialami Juventus jelas saja makin parah situasinya.
Beruntung, Allegri segera bisa mendapatkan pengganti De Ligt dengan memboyong bek tengah baru dari Torino, Bremer, seharga 41 juta euro.
Namun tetap saja, kalau mau dibandingkan secara kualitas keseluruhan di antara kedua pemain, De Ligt masih di atas Bremer.