Kalah 3 Kali dari 7 Pertandingan Pertama Liga Italia, Inter Milan Terancam Gagal Tembus 4 Besar
INDOSPORT.COM – Inter Milan terancam tak bisa masuk empat besar di akhir musim Liga Italia nanti , menyusul kekalahan ketiga dari tujuh pertandingan yang sudah berjalan.
Salah satu penyedia statistik sepak bola ternama, Opta, berkicau soal rekor kekalahan Inter Milan di Liga Italia.
“Ini adalah kali keempat sejak musim 1994/1995 Inter Milan kalah tiga kali dari tujuh pertandingan Liga italia, pada musim 1998/1999, 2000/2001, dan 2011/2012.,” kicau Opta.
“Pada saat itu, Inter Milan tak lolos empat besar dengan kekalahan tiga kali tersebut, sungguh bermasalah,” imbuh Opta.
Tercatat bahwa Inter Milan kini sudah kalah untuk ketiga kalinya dari tujuh pertandingan Liga Italia yang sudah berjalan.
Inter Milan kalah untuk pertama kali dari Lazio pada (27/08/22) dengan skor 3-1 manakala Felipe Anderson, Luis Alberto, dan Pedro Rodriguez mampu menggelontor gawang yang dikawan Samir Handanovic.
Satu gol Inter Milan dicetak penyerang asal Argentina, Lautaro Martinez di menit ke-51 yang hanya mampu jadi hiburan saja.
Kekalahan kedua Inter Milan kemudian terjadi pada (03/09/22) dari AC Milan dalam laga yang bertajuk Derby Della Madonina.
Nerazzurri memang sempat unggul lebih dulu melalui aksi Marcelo Brozovic di menit ke-21 sebelum AC Milan menggila melalui aksi Rafael Leao di menit ke-28 dan Olivier Giroud di menit ke-54.
Rossoneri kemudian menambah derita melalui Rafael Leao di menit ke-54 sebelum Inter kemudian mencetak gol hiburan melalui aksi Edin Dzeko di menit ke-66.
1. Inter Milan Terseok-Seok Saat Diisi Bintang Besar
Tak hanya dua kali kalah, Inter Milan menambah catatannya lagi pada hari Minggu (18/09/22) malam WIB dengan kalah dari Udinese di Stadion Friulli.
Gol Inter Milan kala itu dibuat oleh Nicolo Barella di menit ke-5 sebelum Udinese kemudian membalas melalui aksi gol bunuh diri, Milan Skriniar di menit ke-22.
Derita Inter Milan akhirnya bertambah saat Jaka Bijol mencetak gol di menit ke-84 ditambah dengan gol ketiga yang dikawal oleh Tolgay Arslan di menit menit ketiga tambahan waktu.
Opta menuliskan rekor tiga kali kekalahan Inter Milan ini merupakan yang keempat sejak musim 1994/1995 atau saat masih dilatih oleh Ottavio Bianchi.
Kala itu, Inter Milan yang diisi oeh beberapa pemain legendaris, seperti Gianluca Pagliuca dan Giuseppe Bergomi hanya mampu menduduki peringkat keenam di klasemen akhir usai kalah tiga kali di tujuh pekan pertama Liga Italia.
Rekor selanjutnya terjadi di musim 1998/1999 ketika Inter Milan sudah diisi beberapa bintang dunia, seperti Javier Zanetti, Ronaldo Nazario, dan Roberto Baggio.
Bahkan, musim itu menjadi bencana untuk Inter Milan yang empat kali berganti pelatih, mulai dari Luigi Simoni, Mircea Lucescu, Luciano Castellini, hingga eks Liverpool, Roy Hodgson.
Selepas kalah tiga partai dari tujuh pertandingan, Inter Milan mengakhiri musim Liga Italia dengan duduk di peringkat ke-8 klasemen.
Kegagalan yang sama juga terjadi di musim 2000/2001 manakala Nerazzurri dilatih oleh dua pelatih berbeda, Marcello Lippi dan Marco Tardelli.
Kala itu, Inter Milan juga mengakhiri musim di peringkat ke-5 klasemen Liga Italia, meskipun ada tambahan beberapa bintang, seperti Christian Vieri, Hakan Sukur, dan Robbie Keane.
2. Kekacauan Inter Milan di Era Massimo Moratti
Sebelum musim ini, kekacauan juga menimpa Inter Milan di akhir era Massimo Moratti, tepatnya di musim 2011/2012.
Diperkuat beberapa pemain, seperti Wesley Sneijder, Diego Militto, hingga Ricardo Quaresma, Inter Milan harus tiga kali berganti pelatih, mulai dari Gian Piero Gasperini, Claudio Ranieri, hingga Andrea Stramaccioni
Tiga kali ganti pelatih, Inter Milan yang hanya mengandalkan pemain sisa kejayaan Liga Champions 2009/2010 dipaksa hanya mengakhiri musim di peringkat ke-6 klasemen Liga Italia.
Baca Selengkapnya: Klasemen Liga Italia: Napoli Puncaki Klasemen Usai Kalahkan AC Milan, Juventus dan Inter Terperosok