Mimpi Scudetto Pupus, 3 Kesalahan Fatal yang Buat Simone Inzaghi Layak Ditendang Inter Milan
INDOSPORT.COM – Berpotensi pupuskan mimpi scudetto Liga Italia (Serie A) musim ini, intip tiga kesalahan fatal Simone Inzaghi yang buat dirinya layak ditendang Inter Milan.
Sang runner up Liga Italia musim lalu, Inter Milan, kembali alami nasib apes dalam lanjutan pekan ketujuh Serie A pada Minggu (18/09/22) sore WIB lalu.
Bertandang ke markas Udinese, skuat La Beneamata yang sempat unggul lebih dulu malah terkena comeback oleh tuan rumah dan kalah telak 3-1.
Dengan kekalahan ini, Inter Milan pun kian melorot ke urutan tujuh klasemen sementara Liga Italia lewat perolehan 12 poin hasil dari empat kemenangan dan tiga kali seri.
Melansir dari laman Opta, kekalahan ketiga yang diterima Inter Milan dalam tujuh pekan awal musim ini membuat mereka ulangi rekor buruk yang sempat terjadi musim 1994/1995, 1998/1999, 2000/2001, dan 2011/2012.
Dari seluruh musim tersebut, Inter Milan pun gagal akhiri kompetisi di empat besar alias tak mampu amankan jatah lolos ke Liga Champions musim berikutnya.
Berkaca dari kondisi tersebut, jelas para pemain Inter Milan harus segera bangkit dan akhiri tren buruk mereka saat kompetisi Liga Italia kembali bergulir pasca jeda internasional nanti.
Pasca kekalahan kontra Udinese, nama Simone Inzaghi yang menjabat sebagai pelatih kepala Inter Milan sontak jadi sorotan terutama untuk para penggemar Nerazzurri.
Pasalnya, karena taktiknya yang terlihat monoton membuat Inter Milan harus kembali gagal amankan poin di lanjutan Liga Italia musim ini.
Desakan agar sang pelatih dipecat pun semakin keras terdengar, setelah sebelumnya juga sempat muncul tagar Inzaghi Out usai Inter Milan kalah dari Bayern Munchen di Liga Champions.
Meksi belum ada keterangan resmi dari pihak klub, namun sepanjang musim ini ada tiga kesalahan fatal yang dibuat Simone Inzaghi dan membuat namanya memang layak untuk dilepas Inter Milan.
Lantas apa sajakah itu? Berikut INDOSPORT coba merangkum serta mengulas:
1. Rotasi Pemain Terlalu Berani
Kesalahan fatal Simone Inzaghi yang pertama adalah kebijakan rotasi pemain yang terlalu berani, hingga membuat para fans mengecam sejumlah keputusannya jelang pertandingan dimulai.
Salah satu rotasi pemain yang membuat Simone Inzaghi mendapat kecaman adalah memainkan Samir Handanovic sebagai penjaga gawang utama ketimbang Andre Onana.
Meski didatangkan gratis pada musim panas ini, namun Andre Onana berhasil tampil gemilang dalam laga debutnya bersama Inter Milan dan melakukan banyak penyelamatan saat bertemu Bayern Munchen.
Sayangnya, penampilan gemilang Andre Onana yang juga banjir pujian dari fans malah lebih sering dibangku cadangkan Inzaghi, termasuk saat hadap Udinese pada akhir pekan kemarin.
Selain faktor statistik yang lebih mentereng, fakta bahwa Andre Onana jauh lebih mudah dan agresif ketimbang Samir Handanovic jadi alasan utama mengapa fans mengkritik keputusan Inzaghi untuk mencadangkan Onana.
Selain Onana, keputusan Inzaghi untuk terus memainkan Federico Di Marco sebagai bek tengah serta Darmian di winback kiri, juga terus jadi perdebatan.
Pasalnya, di skuat Inter Milan masih punya nama tenar lain yang layak untuk menempati posisi tersebut seperti Allesandro Bastoni serta Robins Gosens.
Skema Permainan yang Monoton
Tak cuma rotasi, skema permainan Inzaghi juga terlihat terlalu monton yang mengandalkan kecepatan sayap saat tim melakukan transisi.
Taktik ini sangat efektif jika tim lawan melakukan pressing ke pertahanan Inter Milan. Namun sisi buruknya, Inter Milan jadi terlihat tidak bergairah untuk menekan dan lebih banyak menunggu.
Padahal jika Inzaghi mau menginstruksikan lini tengahnya untuk bermain satu-dua ketimbang bermain melebar, Inter Milan mungkin bisa menciptakan peluang mencetak gol.
Saat menjuarai Liga Italia musim 20/21 lalu, salah satu kekuatan Inter Milan selain Lukaku di lini serang, adalah trio gelandang yang ditempati Marcelo Brozovic, Nicolo Barella serta Arturo Vidal.
Sayangnya sepanjang musim ini, Nicolo Barella yang sempat jadi sorotan berkat perannya sebagai mezzala, malah kurang dimaksimalkan Inzaghi dan lebih sering memaksakan winback untuk melakukan overlap serta lepaskan umpan silang.
Parahnya lagi, Simone Inzaghi sering memaksa Denzel Dumfries untuk masuk ke kotak penalti dan ikut mencetak gol meski akurasi finishingnya sangat jauh dari kata memuaskan.
2. Suasana Ruang Ganti yang Memanas
Kesalahan fatal terakhir adalah keputusan pergantian pemain yang membuat ruang ganti Inter Milan memanas, terutama saat hadapi Udinese kemarin.
Salah satu pemain yang terlihat cukup emosional adalah Alessandro Bastoni. Bek yang jadi pilihan utama Antonio Conte saat membawa Inter Milan juara tersebut, sangat kesal usai ditarik keluar Inzaghi pada menit ke-30’.
Sang pemain sampai menendang bench cadangan, sebelum akhirnya ditenangkan oleh Robins Gosens.
Jika dilihat, tak cuma Bastoni yang menunjukan sikap emosional, para pemain lain seperti Barella dan Brozovic pun juga ogah-ogahan dalam menjalani taktik Inzaghi di pertandingan kemarin.
Andai hubungan kurang harmonis antara pelatih dan pemain ini terus berlanjut, bukan tak mungkin Inter Milan akan terus alami tren negatif jika masih dipimpin oleh Simone Inzaghi.