Alibi Jan Oblak soal Performa Buruk Atletico Madrid
INDOSPORT.COM – Kiper Atletico Madrid, Jan Oblak memiliki alibinya sendiri soal performa buruk tim secara kolektif di awal musim 2022/2023 ini.
Atletico Madrid yang menutup musim 2021/2022 lalu di urutan ketiga klasemen Liga Spanyol, masih terseok-seok di awal musim ini.
Mereka kini terhempas hingga posisi ketujuh, dengan hanya mengantongi 10 poin dari enam pertandingan yang sudah dilakoni di Liga Spanyol.
Di Liga Champions 2022/2023, Atletico Madrid juga belum konsisten dengan baru saja dikalahkan oleh Bayer Leverkusen di matchday kedua.
Terakhir, di kancah domestik, mereka baru saja memainkan Derby Madrid menghadapi rival sekota Real Madrid.
Laga Derby Madrid itu, skuat asuhan Diego Simeone harus mengakui kehebatan sang tetangga dengan kekalahan 1-2 di Wanda Metropolitano.
Terlepas dari drama kontroversial terkait derby tersebut, penampilan Atletico memang menjadi sorotan karena dinilai tidak sekuat musim-musim sebelumnya.
Pembelaan pun mulai berdatangan dari pihak Los Rojiblancos, terakhir dari sang kiper, Jan Oblak yang mengakui bahwa timnya inkonsisten di awal musim ini.
Kiper Timnas Slovenia itu mengaku bahwa skuat asuhan Simeone memiliki performa buruk sejauh ini karena ada alasan tertentu.
“Banyak banget cedera yang menghampiri skuat kami, Felipe, Witsel, Jose Gimenez dan masih banyak lagi. Mereka semua berjasa besar untuk bantu barisan pertahanan,” alibi Oblak mengawali konferensi pers, dikutip dari Football Espana.
1. Banyak Cedera, Para Pemain Kehilangan Ritme Permainan
Menurut Oblak, cedera yang menerpa banyak pemain khususnya di barisan pertahanan itulah yang membuat Atletico inkonsisten di awal musim ini.
“Felipe, dia sudah absen hampir lima bulan, namun dia sudah memainkan laga keduanya. Witsel yang sangat membantu di pertahanan, juga mengalami cedera,” jelasnya lagi.
Menurutnya, bukan nama-nama besar cedera alasannya, tapi hal-hal seperti itu yang mengganggu kerja sama tim di setiap pertandingan.
Misalnya seperti kekalahan kontra Real Madrid, Stefan Savic dan Jose Gimenez juga absen yang menurut Oblak sangat mengganggu persiapan tim.
“Jika kamu absen sebulan atau tidak bermain bersama tim, itulah yang terjadi pada Felipe, itu sangat mengganggu. Kita seperti kekurangan ritme permainan yang membuat para pemain tidak bisa bekerja keras secara tim,” katanya.
Lebih lanjut lagi, kiper berusia 29 tahun itu berharap jeda internasional menjadi waktu istirahat yang ideal untuk para pemain.
“Saya harap jeda internasional bisa memberi kami waktu ideal untuk istirahat dan semua pemain kembali dengan sehat. Kami harus kembali bersama karena banyak laga sulit di depan kita,” harapnya.
Kurangnya waktu berlatih bersama rekan-rekan setim, menurut Oblak, memang cukup mengganggu kerja tim di atas lapangan.
Khususnya di lini pertahanan, di mana gawang Oblak rata-rata kebobolan lebih dari satu gol di semua pertandingan yang sudah dilakoni sejauh musim ini.
Setelah jeda internasional, Atletico sudah dinanti oleh laga tandang yang berat, yakni bertamu ke markas Sevilla pada tanggal 01 Oktober mendatang.
2. Joao Felix Akui Bosan di Atletico Madrid, Kode Keras Buat Manchester United?
Pemain klub Liga Spanyol (LaLiga), Atletico Madrid, yakni Joao Felix mengaku sudah bosan berada di Atletico Madrid. Sebuah kejutan untuk Manchester United?
Kabar mengejutkan baru saja datang dari klub raksasa Liga Spanyol, Atletico Madrid. Salah satu pemain mereka, Joao Felix, dikabarkan sudah tidak betah berada di Wanda Metropolitano.
Hal itu dikabarkan langsung oleh Todofichajes, bahkan dalam laporan tersebut Joao Felix juga sudah tidak senang dengan sang pelatih, Diego Simeone.
“Joao Félix tidak senang dengan Atlético de Madrid dan apalagi dengan Diego Pablo Simeone,” tulis Todofichajes dalam laporannya.
Joao Felix menilai penampilannya di Atletico Madrid membuat ia mengalami kemunduran untuk menyiapkan diri tampil di Piala Dunia 2022.
Baca selengkapnya: Joao Felix Akui Bosan di Atletico Madrid, Kode Keras Buat Manchester United?