Elkan Baggott Akan Ikuti Jejak 3 Pemain Keturunan Indonesia Ini yang Akhirnya Main di Liga Indonesia
INDOSPORT.COM - Elkan Baggott Akan Ikuti Jejak 3 Pemain Keturunan Indonesia di Eropa yang Akhirnya Main di Liga Indonesia atau Liga 1.
Timnas Indonesia saat ini mempunyai salah satu bek muda potensial, yang akan jadi palang pintu andalan dalam beberapa tahun ke depan di diri Elkan Baggott.
Pemuda berusia 19 tahun itu saat ini berkarier di luar negeri tepatnya Liga Inggris memperkuat klub kasta keempat, Gillingham FC.
Elkan Baggott sendiri sudah jadi andalan di Timnas Indonesia, sejak ia memutuskan untuk memilih kewarganegaraan Indonesia ketimbang negara keturunan lainnya yakni Thailand dan Inggris.
Elkan Baggott yang mempunyai darah keturunan Indonesia dari sang ibu, memilih jadi WNI tanpa program naturalisasi karena garis keturunannya jelas dan ia masih bebas memilih negara yang ingin dibelanya, mengingat usianya masih di bawah 20 tahun.
Mimpinya membela timnas Indonesia sudah terwujud. Tapi, Elkan masih memiliki mimpi lain, yakni suatu saat dia mengaku akan bermain untuk klub Indonesia.
Namun pengakuan itu dilanjutkannya bukan dalam waktu dekat, karena ia saat ini tengah fokus membangun karier di Liga Inggris.
"Mungkin suatu saat nanti saya bermain di Indonesia, tapi tidak untuk saat ini," buka Elkan Baggott dalam podcast 433 The Home of Football, Rabu (21/9/22).
"Saya saat ini masih fokus membangun karier saya di Inggris, ya mungkin di akhir karier saya nanti," jelas Elkan Baggott.
Terkait tim mana yang nanti akan dia pilih, Elkan Baggott belum menentukan. Semua tim sepak bola di Indonesia sama-sama bagus.
"Semua tim di sana (Indonesia) bagus dan saya akan profesional," cetus pesepak bola berpostur jangkung dan berparas tampan tersebut.
Tetapi sejauh ini baru dua klub yang ia ketahui yakni Persib Bandung dan Persija Jakarta di Liga 1.
Jika keinginan Elkan Baggott menjadi kenyataan, ia akan mengikuti jejak pemain keturunan sebelumnya yang mulanya berkarier di Eropa tapi akhirnya balik ke Liga Indonesia, negara asalnya. Siapa saja mereka?
1. Irfan Bachdim
Nama Irfan Bachdim mulai terkenal di Indonesia saat tampil cemerlang bersama Timnas Indonesia di Piala AFF 2010 lalu.
Setelah bermain untuk timnas, ia pun meninggalkan Liga Belanda untuk bergabung dengan tim Liga Indonesia, Persema Malang di Liga Primer Indonesia (IPL).
Tiga musim bersama Persema, karier Irfan Bachdim cukup cemerlang. Dia mencatatkan 28 gol dari 51 penampilan di IPL.
Sayangnya, mantan pemain FC Utrech itu meninggalkan kompetisi Indonesia pada 2013 karena konflik di sepak bola Tanah Air.
Ia sempat bergabung dengan klub Liga Thailand, Chonburi FC dan klub Liga Jepang, Ventforet Kofu.
Irfan tampaknya kesulitan beradaptasi dengan permainan Ventforet Kofu. Alhasil, dia lebih banyak menghabiskan waktunya sebagai pemain cadangan.
Gagal di Ventrofet Kofu, Irfan diboyong klub Jepang lainnya, Consadole Sapporo. Lagi-lagi ia gagal membuktikan diri, dan dilepas.
Pada awal 2017 saat Liga Indonesia akan kembali bergulir usai mendapat sanksi, nama Irfan Bachdim banyak dikaitkan dengan klub nasional seperti Arema FC hingga Persib Bandung.
Bahkan, pelatih Arema, Aji Santoso, sempat mengatakan kalau Irfan tinggal selangkah lagi bergabung dengan klub berjuluk Singo Edan tersebut.
Empat hari setelah itu, Bali United menikung Arema. Kabarnya, nilai kontrak yang ditawarkan klub Pulau Dewata itu lebih menggiurkan ketimbang Singo Edan.
Namun seiring waktu, performanya kian menurun dan ia sempat bergabung dengan tim promosi Liga 1, PSS Sleman dan Persis Solo.
2. Stefano Lilipaly
Selanjutnya ada Stefano Lilipaly. Pemain berdarah campuran Belanda-Indonesia ini mempunyai garis keturuna dari sang ayah, Ron Lilipaly yang berasal dari Maluku.
Meski berstatus keturunan, tapi Lilipaly harus melalui jalur program naturalisasi. Ia mendapat kewarganegaraan Indonesia pada Oktober 2011 lalu.
Usai jadi WNI, ia pernah memutuskan untuk berkarier di Liga Indonesia bergabung dengan Persija Jakarta. Sayang, pada tahun 2015, ia memilih hengkang karena konflik sepak bola nasional dan sanksi FIFA.
Pada tahun 2017, Stefano Lilipaly memutuskan kembali ke Liga Indonesia, meninggalkan SC Cambuur, dengan gabung Bali United.
Bersama Serdadu Tridatu, performa cukup konsisten hingga ia jadi pemain langganan Timnas Indonesia di beberapa turnamen terdahulu.
Saat ini, Lilipaly memperkuat Borneo FC dan masih tampil apik. Sayang, kemampuannya belum memikat pelatih Skuad Garuda, Shin Tae-yong.
3. Kim Kurniawan
Selanjutnyada ada pemain keturunan Indonesia yang berkarier di Liga Jerman, Kim Jeffrey Kurniawan. Demi menembus skuad Timnas Indonesia, ia meninggalkan Eropa dan berkarier di Liga Indonesia.
Kim Kurniawan bergabung dengan Persema Malang pada tahun 2014, lalu hengkang ke beberapa klub seperti Pelita Bandung Raya, Persib Bandung hingga saat ini PSS Sleman.
performa apiknya di Liga Indonesia terjadi saat ia memperkuat Persib. Kim jadi gelandang andalan Maung Bandung pada musim 2016 hingga 2018 lalu.
Sayang talenta Kim Kurniawan saat ini belum mampu mewujudkan mimpinya untuk terus bisa membela Timnas Indonesia.
Ia tercatat baru satu kali memperkuat Timnas Indonesia di laga uji coba melawan Myanmar pada 2015 lalu, saat pelatih Benny Dollo.