Menerawang Masa Depan Prancis dan Inggris setelah Terseok-seok di UEFA Nations League
INDOSPORT.COM - Timnas Prancis dan Inggris secara mengejutkan tampil terseok-seok di ajang UEFA Nations League 2022.
Les Blues yang jadi unggulan di event ini baru saja menelan kekalahan dari Denmark, Senin (26/09/22) dini hari WIB tadi.
Dua gol dari Kasper Dolberg dan Adreas Skov Olsen sudah cukup membungkam anak-anak asuh Didier Deschamps semalam.
Hasil tersebut bahkan membuat Timnas Prancis gagal menginjakkan kaki di semifinal UEFA Nations League.
Pasalnya, mereka tertinggal cukup jauh di peringkat tiga klasemen Grup A1, setelah memiliki selisih tujuh poin dari Denmark (peringkat dua) dan delapan poin dari sang pemuncak, Kroasia.
Meski mengalami hasil buruk saat menghadapi Denmark, Prancis patut bersyukur lantaran Austria kalah dari Kroasia.
Seluruh kekurangan yang dialami Timnas Prancis di UEFA Nations League 2022 ini akan menjadi bahan evaluasi Didier Deschamps dan para stafnya.
Apalagi, sejak awal Les Blues sudah digadang-gadang sebagai favorit karena berstatus juara bertahan. Di sisi lain, mereka juga kampiun Piala Dunia 2018 yang diprediksi akan sangat sulit ditaklukkan.
Setelah kekalahan dari Denmark, bukan hanya pelatih, para pemain Timnas Prancis pun tidak lepas dari sorotan publik.
Bahkan, surat kabar L’Equipe memberi nilai yang sangat buruk terhadap penampilan Olivier Giroud, Ferland Mendy, Eduardo Camavinga, Aurelien Tchouameni, Dayot Upamecano, dan William Saliba.
1. Timnas Inggris Juga Terseok-seok
Tidak berbeda jauh dengan Timnas Prancis, Inggris juga mengalami hasil yang kurang impresif di UEFA Nations League 2022.
Bahkan, situasi mereka jauh lebih mengerikan lantaran berada di posisi buncit klasemen, di grup yang berisi tim-tim besar seperti Italia dan Jerman.
Namun Hungaria-lah yang tampil sebagai ‘raja’ di Grup A3. Satu tiket ke semifinal pun sudah separuh mereka genggam, meski masih harus bertarung sengit dengan Italia untuk memperebutkannya.
Penampilan buruk Timnas Inggris di UEFA Nations League 2022 pun tidak ayal membuat sepak terjang Gareth Southgate sebagai pelatih jadi sorotan.
Bukan hanya itu. Kini publik mulai mencemaskan kesiapan The Three Lions menghadapi ajang yang lebih besar lagi, Piala Dunia 2022.
Namun Gareth Southgate menyadari bahwa kritik dan caci maki merupakan bagian dari pekerjaannya. Selain itu, ia juga tahu apa yang akan terjadi di Qatar nanti akan memengaruhi posisinya di Timnas Inggris.
Menurutnya, pemecatan adalah kemungkinan yang tidak dapat dihindari seorang pelatih, walaupun yang ebrsangkutan masih punya kontrak yang belum berakhir sekali pun.
“Kontrak itu irelevan dalam sepak bola. Manajer punya kontrak tiga, empat, lima tahun. Jika hasilnya tidak baik, Anda harus tahu kalau itu saatnya berpisah jalan,” ucapnya seperti dikutip dari Sky Sports.
Meski gagal total di UEFA Nations League 2022 hingga terdegradasi ke Liga B, Timnas Inggris akan tetap melakoni laga kontra Jerman pada Selasa (27/09/22) dini hari WIB.
Hanya saja, entah sambutan apa yang bakal diterima Gareth Southgate saat nanti muncul di hadapan publik Wembley.
2. Nasib Prancis dan Inggris setelah Ini
Terseok-seoknya Timnas Prancis dan Inggris di UEFA Nations League 2022 pun membuat persaingan di ajang ini mulai melonggar jelang putaran semifinal.
Tidak dapat dipungkiri, bahwa keduanya adalah tim favorit juara dengan nama besar di level timnas. Yang satu kampiun Piala Dunia, sedangkan yang satunya lagi runner-up Euro.
Akan tetapi, apa pun memang terjadi di sepak bola. Lihat saja, baik Les Blues maupun The Three Lions di UEFA Nations League 2022 pernah berada di fase ‘nyaris degradasi’.
Hingga akhirnya, ketakutan tersebut terjadi juga pada Timnas Inggris. Prancis sendiri cukup beruntung lantaran reputasi mereka masih bisa terselamatkan sebagai penghuni peringkat tiga klasemen.
Kehilangan Prancis dan Inggris di semifinal edisi kali ini tentu membuat banyak orang kecewa, meski mereka masih bisa melihat tim-tim besar seperti Belanda yang sudah fix berada di putaran 4 besar.
Di sisi lain, Timnas Inggris kemungkinan besar tidak akan menjadikan UEFA Nations League 2024-2025 mendatang sebagai prioritas.
Dengan berada di Liga B, mereka ‘hanya’ akan melawan musuh semenjana macam Albania, Austria, Montenegro, Wales, dan yang lainnya.
Sementara itu, Prancis yang masih bertahan di Liga A mungkin akan membenahi diri agar tidak lagi dipermalukan di liga sepak bola bangsa-bangsa ini.
Bahkan tidak mungkin, mereka nanti sudah akan ditangani pelatih anyar pengganti Didier Deschamps, yang sudah mengabdi sangat lama sebagai pelatih.
Sejauh ini, bursa calon pelatih anyar Timnas Prancis masih berkutat pada Zinedine Zidane, nama yang paling kuat di daftar.