Kronologi Tragedi Kanjuruhan Pasca Duel Arema FC vs Persebaya di Liga 1: Tewaskan Ratusan Orang
INDOSPORT.COM - Berikut krolonogi tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, pasca pertandingan pekan ke-11 Liga 1 2022-2023 antara Arema FC vs Persebaya Surabaya.
Seperti diketahui, Arema FC baru saja menjamu Persebaya Surabaya dalam lanjutan pekan ke-11 Liga 1 2022-2023 di Stadion Kanjuruhan, Malang pada Sabtu (01/10/22) malam WIB.
Dalam duel tersebut, Arema FC yang bermain di depan puluhan ribu Aremania harus malu karena dibekuk Persebaya Surabaya dengan skor 2-3.
Dalam laga bertajuk derby Jawa Timur ini, Singo Edan sempat tertinggal lebih dulu oleh gol cepat Inilah Biodata Silvio Junior "Juninho" di menit kedelapan.
Kemudian Bajul Ijo mampu menggandakan keunggulan pada menit ke-32. Kali ini gol dicetak oleh pemain belakang bernama Leo Lelis.
Jelang berakhirnya babak pertama, Arema FC akhirnya mampu menyamakan kedudukan lewat brace Abel Camara di menit ke-42 dan 45+1.
Sayang, pasukan Javier Roca kembali lengah di babak kedua. Persebaya Surabaya berhasil kembali unggul di menit ke-51 lewat gol Sho Yamamoto.
Keunggukan dengan skor 3-2 Persebaya Surabaya atas Arema FC bertahan hingga wasit meniupkan peluit akhir babak kedua.
Kekalahan ini lantas membuat banyak pendukung Arema FC yakni Aremania marah besar. Mereka terlibat kerusuhan dengan aparat keamanan hingga menelan ratusan korban jiwa.
Tim redaksi media olahraga INDOSPORT telah mendapatkan rilis resmi dari pihak Kepolisian mengenai kronologi lengkap tragedi Kanjuruhan, pasca Arema FC vs Persebaya di Liga 1. Berikut rangkumannya:
1. Kronologi Lengkap Versi Kapolda Jatim
Pukul 21.58 WIB
Setelah laga Arema FC vs Persebaya seleai, pemain dan official Bajul Ijo langsung meninggalkan lapangan menuju kamar ganti. Mereka sempat dilempari oleh suporter aremania dari atas tribun dengan botol air mineral dan lain lain.
Pukul 22.00 WIB
Saat pemain dan official Arema FC dari lapangan berjalan masuk menuju kamar ganti, suporter tuan rumah turun ke lapangan dan menyerang mereka.
Petugas keamanan melindungi para pemain Singo Edan dan membantu mereka menuju kamar ganti. Selanjutnya suporter aremania yang turun ke lapangan semakin banyak dan menyerang aparat keamanan.
Mereka sempat diperingatkan namun suporter aremania semakin brutal dan terus menyerang aparat keamanan.
Kemudian polisi mengambil tindakan dengan menembakkan gas air mata ke arah suporter yang menyerang. Gas air mata membuat Aremania yang berada di tribune berlari membubarkan diri keluar stadion.
Selanjutnya pihak keamanan masuk ke dalam loby di dalam stadion kanjuruhan dan standby di loby depan pintu VIP.
2. Tewaskan Ratusan Orang
Rombongan pemain dan official Persebaya Surabaya dengan menggunakan rantis dan pengawalan bergerak meninggalkan Stadion Kanjuruhan.
Ada hadangan dari suporter Aremania dengan meletakkan pagar besi pembatas di jalur sebelum pintu keluar stadion kanjuruhan serta melempari kendaraan rombongan dengan paving blok, botol air mineral, batu, kayu dan lain lain.
Pukul 22.30 WIB
Aremania juga merusak dua unit Mobil Patwal Sat Lantas dan membakar satu unit Truk Brimob dan dua unit Mobil di pintu masuk depan Stadion Kanjuruhan.
Selanjutnya aremania yang melakukan penghadangan tersebut dibubarkan oleh aparat keamanan dengan menembakkan gas air mata.
Rombongan tertahan karena jalan masih dihadang oleh pagar besi pembatas pada jalur yang dilalui.
Akibat kejadian tersebut banyak suporter aremania dan aparat keamanan yang mengalami luka-luka.
Suporter aremania yang mengalami luka luka dan sesak nafas dirawat ruang Medis Stadion Kanjuruhan. Karena korban terlalu banyak dan ruang medis tidak bisa menampung, selanjutnya korban di bawa ke Rumah Sakit di wilayah Kepanjen.
Rumas Sakit ini antara lain RS Kanjuruhan, RS Wava Husada, RS Hasta Husada dan RS lainnya. Korban dibawa dengan menggunakan kendaraan ambulance, truk Polres Malang, truk Yon Zipur 5 Kepanjen, truk Kodim dan kendaraan lainnya.
Hingga Minggu (02/10/22) pagi WIB, laporan resmi menyatakan kalau korban meninggal sudah mencapai 127 orang. Kemudian ada 180 orang yang tengah dirawat di sejumlah rumah sakit.