Media Ternama Inggris Update Tragedi Stadion Kanjuruhan, Korban Tewas Jadi 174 Orang
INDOSPORT.COM – Media Inggris menaruh perhatian pada tragedi Kanjuruhan yang terjadi usai pertandingan Liga 1 antar Arema FC vs Persebaya Surabaya pada hari Sabtu (01/10/22).
Media Inggris, BBC memberitakan setidaknya ada 174 korban meninggal dunia dan 180 orang luka-luka usai pertandingan Liga 1 antara Arema FC vs Persebaya Surabaya pada hari Sabtu (01/01/22).
Seperti dilaporkan oleh media Inggris tersebut, insiden Kanjuruhan terjadi usai kepolisian menembakkan gas airmata kepada fan yang masuk ke dalam lapangan.
Kepanikan kemudian melanda Stadion Kanjuruhan dan banyak orang berusaha menyelamatkan diri dengan berlari menuju pintu keluar stadion.
Padahal, peraturan FIFA sudah menyebut bahwa pertandingan sepak bola tidak boleh dikendalikan dengan gas airmata.
Gas airmata yang digunakan dalam menghalau fan di laga Arema FC vs Persebaya kemudian membuat tensi fan dalam stadion Kanjuruhan meninggi dan menimbulkan kerusuhan.
Laporan pertama menyebut bahwa korban meninggal dunia mencapai 130, tetapi ada peningkatan mencapai 174 jiwa dengan 11 orang ceders serius.
Kondisi ini menyebabkan Presiden Indonesia, Joko Widodo meminta Liga 1 dihentikan untuk sementara hingga ada investigasi lebih lanjut.
“Kondisinya semakin anarkis, ada yang menyerang petugas dan membuat mobil menjadi rusak berat,” ujar Kapolda Jawa Timur, Nico Afinta.
“Kami mencoba menghalaunya, tidak semuanya anarkis, hanya 3000 orang yang masuk ke lapangan,” imbuhnya.
1. Saksi Mata Ungkap Kejadian Tragedi Kanjuruhan
Kebanyakan fan dalam insiden ini berusaha keluar dari satu pitnu stadion dan ada tensi yang meninggi hingga membuat banyak orang kesulitan bernapas.
Melihat kondisi ini, PSSI selaku otoritas sepak bola tertinggi di Indonesia, akan melakukan investigasi untuk mengusut kejadian dalam pertandingan Derby Jawa TImur antara Arema FC vs Persebaya Surabaya.
Namun demikian, Bonek selaku fan Persebaya tidak hadir dalam pertandingan ini karena alasan keamanan.
Bahkan, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD mengunggah bahwa ada 42 ribu orang yang hadir menyaksikan laga ini di atas kapasitas stadion yang hanya menampung 38 ribu penonton.
Presiden Indonesia, Joko Widodo, menyebut bahwa insiden kali ini seharusnya jadi tragedi terakhir dalam sepak bola dan meminta operator Liga 1 menunda pertandingan dan melakukan investigasi.
Salah satu saksi mata kejadian Dipo Maulana bercerita kepada BBC bahwa dalam pertandingan tersebut, para supporter turun ke lapangan untuk melakukan protes.
Tetapi, ada banyak polisi menghadang dan menggunakan anjing dan perisai kemudian berlari mengejar.
2. Tragedi Kanjuruhan dan Tragedi Hillsbrough
Disebutkan bahwa ada 20 tembakan gas airmata melihat kerusuhan di dalam lapangan yang kemudian membuat kondisi di Stadion Kanjuruhan semakin rusuh.
Kondisi ini merupakan salah satu kerusuhan paling mengerikan dalam sepak bola nyaris seimbang dengan apa yang terjadi dalam tragedi Hillsbrough, Sheffield dalam pertandingan Liverpool vs Nottingham Forest.
Hingga kini, masih ditunggu kabar terbaru mengenai tragedi Kanjuruhan selepas pertandingan Arema FC vs Persebaya di Liga 1 Indonesia.
Baca Selengkapnya: Chaos Arema vs Persebaya Jadi Sorotan Internasional, PSSI Terancam Sanksi FIFA?