Aksi Suporter Seluruh Indonesia Lakukan Doa Bersama Tragedi Kanjuruhan
INDOSPORT.COM – Suporter sepak bola di seluruh Indonesia melakukan doa bersama usai tragedi yang menewaskan ratusan orang di Stadion Kanjuruhan.
Laga antara Arema FC vs Persebaya Suarabaya pada gelaran Liga 1 pekan ke-11, berakhir tragis. Banyak korban berjatuhan karena peristiwa itu.
Sontak, tragedi Kanjuruhan ini, menjadi sorotan publik nasional. Bahkan turut mendapatkan keprihatinan dari dunia internasional.
Indonesia sendiri terkenal akan budaya gila bola dan solidaritas. Dalam berbagai pertandingan sepak bola, suporter Tanah Air selalu memenuhi tribun4 stadion.
Seperti yang diunggah dalam akun Instagram @folkative, terlihat beberapa suporter bola seluruh Indonesia melakukan doa bersama untuk korban tragedi ini.
Dalam keterangannya, akun @folkative turut membubuhkan caption dalam unggahan instagramnya, jika diterjemahkan bebrbunyi:
“Suporter bola seluruh Indonesia mengirimkan rasa bela sungkawa untuk tragedi yang terjadi beberapa hari lalu. Semoga mereka beristirahat dengan damai,”
Hal ini merupakan bentuk solidaritas dari sesama suporter sepak bola di seluruh Indonesia.
Dalam unggahan video tersebut, terdapat suporter dari daerah Bandung, Yogyakarta, Jakarta, Bali, Samarinda, dll. yang serentark melakukan doa bersama atas tragedi di Stadion Kanjuruhan.
Momen ini tentu menjadi pemersatu, bukan hanya bagi suporter sepak bola, namun bagi seluruh masyarakat Indonesia.
1. Kronologi Peristiwa
Gelaran Liga 1 Indonesia pekan ke-11 antara Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, berakhir dengan kemenangan tim tamu.
Kericuhan terjadi ketika pertandingan usai. Suporter Arema, turun ke lapangan dan berakhir dengan kepanikan suporter lainnya.
Keadaaan semakin parah, ketika aparat keamanan menembakkan gas air mata ke arah tribun penonton.
Kericuhan semakin tak terelakkan. Suporter langsung berhamburan keluar dari stadion dengan panik.
Hal ini menyebabkan terjadinya banyak korban jiwa diantara suporter yang berdesak-desakan keluar stadion.
Keadaan semakin ricuh ketika suporter Arema, Aremania mulai melakukan pembakaran satu unit truk brimob dan dua unit mobil.
Sementara itu, korban terus berjatuhan akibat dari penumpukan penonton di area pintu keluar Stadion Kanjuruhan.
Yang menjadi polemik saat ini adalah penggunaan gas air mata untuk membubarkan masa. Padahal dalam peraturan FIFA jelas tertulis dilarang penggunaannya.
Rilis resmi korban yang meninggal hingga saat ini adalah sebanyak 125 jiwa. Hal ini berbeda dari awal pelaporan yang menuliskan korban berjatuhan sebanyak 180 jiwa.
Hal ini disebabkan oleh penumpukan korban jiwa dan banyaknya korban yang tanpa identitas.
2. Warga Malang Gelar Doa Bersama
Tragedi Kanjuruhan menjadi titik kelam sepak bola nasional. Banyak korban berjatuhaan akibat dari kerusuhan masa.
Beberapa korban jatuh diakibatkan karena sesak nafas, terjepit, bahkan terinjak. Hal ini disebabkan oleh gas air mata yang ditembakkan aparat membuat situasi menjadi tidak karuan.
Warga disekitar Kapanjen, Kabupaten Malang serentak melakukan aksi doa bersama untuk mengenang korban-korban tragedi ini.
Pada pelataran patung singa yang diresmikan saat HUT Arema, mereka memasang syal, spanduk, dan bendera duka dengan puluhan lilin yang dinyalakan.
Baca Selengkapnya: Kenang Korban Kerusuhan, Warga Malang Gelar Doa Bersama di Stadion Kanjuruhan