Tragedi Kanjuruhan Telan Banyak Korban Jiwa, Pelatih Persikabo Langsung Lemas
INDOSPORT.COM - Insiden yang terjadi di Stadion Kanjuruhan menjadi duka untuk semua insan sepak bola Indonesia. Tak terkecuali bagi pelatih Persikabo 1973, Djajang Nurdjaman.
Pelatih Persikabo 1973, Djajang Nurdjaman mengaku lemas usai mendengar kabar apa yang terjadi di Stadion Kanjuruhan selepas laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya di pekan ke-11 Liga 1 2022-2023, Sabtu (01/10/22).
Di mana dalam laga yang berlangsung di Stadion Kanjuruhan Malang ini terjadi insiden yang mengerikan selepas laga usai.
Bahkan mirisnya imbas insiden ini banyak jatuhnya korban jiwa sebanyak ratusan suporter yang dipastikan telah meninggal dunia.
Djajang Nurdjaman pun tak kuasa mendengar begitu banyaknya korban jiwa. Pelatih yang kerap disapa Coach Djanur ini pun mengucapkan belasungkawa kepada para korban.
"Terkait kejadian di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Kami dari Persikabo 1973 menyampaikan duka yang mendalam," ucap Djajang Nurdjaman.
"Setelah kabar beredar, kami semua saat makan pagi lemas mendengarnya dengan banyaknya jatuh korban jiwa," jelas Djanur.
Mantan pelatih Persib Bandung ini pun lantas mengajak untuk mendoakan para korban. Ia berharap tidak ada lagi kejadian seperti ini dikemudian hari.
"Mari kita doakan yang wafat semoga mendapatkan tempat yang terbaik di sisi Allah SWT," beber Djanur.
1. Jangan Terulang
Djanur berharap kejadian ini menjadi yang terakhir kalinya. Sebab baginya sepak bola adalah sebuah hiburan yang harus dinikmati oleh seluruh elemen masyarakat.
"Dan tentunya, semoga ini adalah kejadian terakhir dalam sepak bola Indonesia," harap dia.
Sebelumnya Kepolisian Indonesia memastikan jumlah korban tewas tragedi Kanjuruhan Arema vs Persebaya ada 125 orang hingga Minggu malam kemarin.
Sebelumnya disebutkan ada 129 orang tewas, namun data itu direvisi karena ada yang tercatat ganda.
Hal itu dikatakan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo. Sebelum dilakukan pembaruan data, jumlah korban meninggal dunia disebutkan sebanyak 129 orang, namun, setelah proses verifikasi diketahui ada data ganda.
"Terverifikasi jumlahnya dari awal sebelumnya 129 orang, saat ini data terakhir hasil pengecekan jumlahnya 125 karena ada yang tercatat ganda," kata Listyo di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Minggu kemarin.
2. Sanksi FIFA?
Sekjen PSSI, Yunus Nusi berharap insiden kelam yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang, tidak membuat FIFA menjatuhkan hukuman terhadap PSSI, Senin (03/10/22).
Tragedi kelam memang terjadi di kancah sepak bola Indonesia. Khususnya dalam lanjutan pekan ke-11 Liga 1 2022-2023 yang mempertemukan Arema FC menjamu Persebaya Surabaya.
Dalam laga yang berlangsung di Stadion Kanjuruhan Malang ini memang terjadi kericuhan setelah laga berakhir dengan skor 2-3 untuk keunggulan Persebaya Surabaya.
Suporter Arema FC yang tak menerima hasil ini merangsek masuk ke dalam lapangan. Alhasil hal ini menyebabkan gesekan dengan pihak kepolisian.
Mirisnya insiden ini menyebabkan banyaknya jatuh korban jiwa. Ratusan nyawa meninggal dunia atas insiden ini.