Arema FC Terima dan Jalankan Semua Sanksi Komdis PSSI atas Tragedi Kanjuruhan
INDOSPORT.COM - Klub Liga 1, Arema FC, menguatkan komitmen untuk menerima semua sanksi yang dijatuhkan Komite Disiplin (Komdis) PSSI atas tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (01/10/22) lalu.
Organisasi disiplin sepak bola Indonesia itu menetapkan keputusan sangat berat kepada Arema FC perihal terjadinya tragedi Kanjuruhan usai laga Derbi Jatim Liga 1 menjamu Persebaya Surabaya.
Komdis PSSI menjatuhkan tiga sanksi kepada Arema FC secara klub melalui sidang. Pengumuman itu mereka lakukan di Malang, Selasa (04/10/22).
"Kita sebenarnya tidak mempermasalahkan semua sanksi. Kami harus siap dan menerimanya," ujar Manajer Arema FC, Muchammad Ali Rifki, kepada awak media.
"Karena yang terpenting adalah nilai kemanusiaan. Kami fokus pada (penanganan) korban. Karena mencapai ratusan, ini tidak main-main," sambung dia.
Dalam surat pertama, Komdis PSSI melarang Arema FC menggelar semua laga home (11 yang) tersisa di Malang pada Liga 1 musim ini.
Surat itu juga memuat larangan bertanding dengan penonton, serta digelar dengan jarak 250 kilometer dari Malang. Sudah begitu, Arema FC juga harus membayar denda sebesar Rp250 juta.
Sementara dua sanksi lain lebih mengarah kepada individu. Dua figur yang terhukum adalah Abdul Haris (Ketua Panpel Arema FC) dan Suko Sutrisno (Security Officer Arema FC).
Kedua figur tersebut dianggap lalai dan bertanggung jawab atas terjadinya tragedi yang menewaskan 125 orang (berdasarkan laporan Polri) di Stadion Kanjuruhan.
Sehingga, Komdis PSSI mengenakan sanksi bagi keduanya dengan larangan beraktivitas di sepak bola seumur hidup.
1. Tak Akan Banding
Seturut hal itu, Arema FC kembali menguatkan komitmen untuk menerima dan menjalankan semua sanksi yang diterima dari Komdis PSSI.
Pihak klub juga tidak akan melakukan upaya banding, kendati opsi itu masih terbuka dalam meringankan sanksi.
"Sekali lagi, kita harus siap dan menerima semua sanksi dan menjalankannya. (Tragedi) ini tidak main-main karena menelan korban ratusan jiwa," beber Ali Rifki.
Sementara sejak awal, pihak klub lebih mementingkan segala penanganan kepada korban. Yaitu dengan memberikan santunan kepada korban yang meninggal dunia dan memberi pelayanan maksimal untuk yang masih dirawat karena luka-luka.
"Untuk yang meninggal dunia, sebisa mungkin kami datangi untuk takziah. Kami mohon doanya dari masyarakat Indonesia semuanya," pungkas dia.
2. Liga 1 Dihentikan
Sebelumnya Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan telah memastikan perhelatan kompetisi Liga 1 2022-2023 akan dihentikan hingga waktu yang belum ditentukan, Senin (03/10/22).
"Untuk sementara kompetisi Liga 1 2022/2023 kami hentikan hingga waktu yang tidak ditentukan," ucap Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan.
Tak hanya itu, Iriawan juga memberikan hukuman kepada Arema FC dengan hukuman tidak bisa menjadi tuan rumah di sisa kompetisi Liga 1 2022-2023.
"Selain itu tim Arema FC dilarang menjadi tuan rumah selama sisa kompetisi musim ini," kata Mochamad Iriawan.
Untuk menindaklanjuti peristiwa kelam di Stadion Kanjuruhan, tim investigasi mulai bergerak.
"Tentu menjadi evaluasi PSSI agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi. Kami juga langsung membentuk tim investigasi untuk insiden ini. Tim sudah bekerja mulai hari ini," ujar Ketum PSSI, Mochamad Iriawan, dalam menanggapi tragedi Kanjuruhan di laga Arema FC vs Persebaya.