Ada Rival di AFF, 3 Negara yang Cocok Jadi Pelabuhan Shin Tae-yong andai Timnas Indonesia Dibekukan FIFA
INDOSPORT.COM - Meski isunya masih simpang siur, namun tragedi Kanjuruhan yang menewaskan ratusan orang tempo hari bisa saja membuat FIFA melakukan pembekuan lagi pada timnas Indonesia.
Sanksi tersebut biasanya berlangsung untuk waktu yang cukup lama dan kemungkinan akan membuat Tim Garuda harus melepas pelatih mereka, Shin Tae-yong.
Pria asal Korea Selatan tersebut kontraknya bersama PSSI hanya tinggal menyisakan kurang lebih satu tahun lagi dan bertahan tanpa ada yang bisa dikerjakan bukan gaya dari Shin Tae-yong.
Namun ia tidak perlu cemas karena dipastikan akan ada banyak tim yang siap menampungnya. Tidak terkecuali timnas negara lain.
Berikut INDOSPORT berikan prediksi negara mana saja yang bisa mempekerjakan Shin Tae-yong apabila kemungkinan terburuk terjadi pada timnas Indonesia.
Sangara Korsel yang pernah ia latih di Piala Dunia 2018 saat ini sedang mesra bersama Paulo Bento jadi tidak akan masuk dalam daftar. Begitu juga negara-negara Eropa yang sepertinya belum umum untuk merekrut manajer asal Asia.
1. Singapura
Setelah ditinggalkan oleh Tatsuma Yoshida yang membawa mereka ke semifinal Piala AFF 2020 lalu, Singapura kembali menunjuk nakhoda asal Jepang sebagai gantinya yakni Takayuki Nishigaya.
Sayangnya performa yang sama dengan pendahulunya belum bisa ditunjukkan oleh Nishigaya usai resmi dikontrak oleh FA Singapura pada Mei 2022 silam.
Dari enam pertandingan yang sudah ia lalui bersama The Lions, hanya ada satu kemenangan yang bisa diperoleh. Singapura juga kalah empat kali.
Dua kekalahan terjadi di kualifikasi putaran ketiga ke Piala Asia 2023 dan menyebabkan Negeri Singa gagal lolos menemani tim-tim ASEAN lain seperti timnas Indonesia, Malaysia, Vietnam, dan Thailand.
1. Cocok Gantikan Park Hang-seo?
Padahal walau kecil Singapura punya banyak pemain bertalenta. Saat ini core skuat mereka ada di trio Fandi bersaudara.
Irfan Fandi yang paling tua adalah bek tengah utama dengan 42 caps. Ikhsan Fandi si anak tengah merupakan bomber dengan potensi besar dan sudah membuktikan punya karier sukses bersama sang kakak di Thailand dengan membela BG Pathum.
Sementara itu Ilhan Fandi yang baru berusia 19 tahun juga berposisi pemain depan sedang diorbitkan untuk menjadi starter reguler dan juga punya bakat oke.
Apabila mau, Singapura bisa memecat saja Takayuki Nishihaya dan berpaling pada Shin Tae-yong yang sudah terbukti sanggup nyaris seorang diri menyulap timnas Indonesia menjadi tim disegani.
2. Vietnam
Satu lagi negara Asia Tenggara yang bisa menjadi pelabuhan Shin Tae-yong selanjutnya. Vietnam bisa menjadi tim yang amat cocok bagi pria 52 tahun itu.
Kenapa? Kebetulan VFF selaku federasi Vietnam belum lagi memperpanjang masa bakti pelatih mereka saat ini yakni Park Hang-seo.
Apabila tidak menemukan kata sepakat, maka Shin Tae-yong bisa menjadi penggantinya.
Kedua pelatih punya kemiripan filosofi yakni sepak bola ofensif yang mengandalkan umpan pendek dari kaki ke kaki.
Ketersedian pemain dengan kualitas tinggi walau kebanyakan hanya bermain di liga lokal seperti Nguyen Hoang Duc, Nguyen Quang Hai, Doan Van Hau dan masih banyak lagi akan sangat memanjakan Shin Tae-yong.
Belum lagi jika menghitung faktor The Golden Star Warriors juga sudah punya pengalaman bersaing di babak akhir kualifikasi Piala Dunia zona Asia.
2. Bangun Rakasasa Tidur di China
Shin Tae-yong tidak akan perlu banyak usaha untuk mempoles Vietnam karena memang sudah berada di jalur yang tepat.
Apabila ia bisa menggiring para pemain mereka untuk lebih berambisi merumput di Eropa layaknya Quang Hai di kasta kedya Liga Prancis bersama Pau FC, maka dijamin bobot Vietnam akan bertambah.
Di timnas Indonesia saja langsung banyak pemain yang mau merantau ke luar negeri di era Shin Tae-yong seperti Asnawi Mangkualam dan Pratama Arhan.
3. China
Jika menangani China, maka Shin Tae-yong akan mendapat tugas membangunkan raksasa tidur seperti halnya bersama timnas Indonesia.
The Dragon adalah salah satu power house di benua kuning nanun sudah lama nihil prestasi. Gelar terakhir yang mereka raih adalah juara Piala EAFF edisi 2010 lalu.
Tidak seperti Korea Selatan dan Jepang, China belum pernah menjadi kampiun Piala Asia dengan runner-up sebagai raihan terbaik. Piala Dunia pun baru sekali mereka ikuti di 2004.
Padahal negeri tirai bambu tidak pernah dianggap minim bakat. Pemain mereka sudah banyak yang menembus level Eropa ataupun elite Asia seperti Wu Lei yang sempat membela Espanyol di Liga Spanyol.
Saat ini adalah saat paling tepat bagi Shin Tae-yong andai benar berpisah dengan timnas Indonesia untuk datang karena China belum punya pelatih kepala tetap.
Saat ini tugas sebagai pemimpin tim dipegang oleh caretaker asal Serbia yakni Aleksandar Jankovic.