Cahyo-Farel, Kakak Beradik Korban Tragedi Derby Jatim di Stadion Kanjuruhan
INDOSPORT.COM - Tragedi Kanjuruhan tak pelak menyisakan kisah kelam bagi para korban saat Derby Jatim antara Arema FC vs Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga 1, pada Sabtu (01/10/22) malam lalu.
Dari ratusan korban yang dinyatakan meninggal dunia, terselip nama Achmad Nur Cahyo dan Farel Atyanabi. Mereka adalah sepasang kakak beradik yang hanya terpaut satu tahun saja usianya.
Namun, niat untuk menyaksikan tim idolanya bertanding untuk pertama kali secara langsung di stadion berakhir tragis. Kakak beradik ini bersama-sama menuju surga.
"Mereka berangkat bertiga. Satu temannya selamat karena terpisah," ucap Widi, tetangga korban ketika INDOSPORT.com, berkesempatan mengunjungi rumah duka sekitar 100 meter dari exit tol Pakis Kabupaten Malang, Selasa (04/10/22).
Cahyo yang berusia 14 tahun, dinyatakan meninggal dunia di RSUD Kanjuruhan Kepanjen. Sementara sang adik, Farel teridentifikasi di RS Syaiful Anwar Kota Malang.
Di mata Widi, Cahyo dan Farel memang sangat akrab dengan tetangga sekitarnya. Kakak beradik ini juga seringkali "Njagong" di rumah Widi yang berada tepat di seberang rumah korban.
"Cahyo masih sekolah kelas 3 SMP, sedangkan si Farel kelas 2 SMP. Sekolahnya pun sama, Kalau bermain terus bersama-sama," beber Widi.
1. Menyusul Sang Kakak
Kakak beradik ini memang jarang terlihat pergi dalam waktu yang lama. Lantaran mereka tinggal bersama kakek dan neneknya, setelah kedua orang tuanya tinggal di tempat lain.
"Seingat saya, mereka ini memang gak pernah menonton Arema langsung di stadion. Baru saat derby melawan Persebaya," tambah dia.
Sang nenek juga tak bisa bercerita lebih jauh perihal dua cucu kesayangannya itu. Dia tak kuasa menahan air mata ketika menerima kunjungan manajemen Arema FC dan PSSI malam itu.
Widi pun menambahkan, kepergian Cahyo dan Farel ini membuat kisah keluarga Mbah Kus, nama nenek mereka, begitu tragis.
Lantaran Cahyo dan Farel menuju surga dengan menyusul kakak perempuan mereka yang telah meninggal dunia lebih dulu.
"Kakaknya yang perempuan lebih dulu meninggal dunia kurang dari satu tahun ini, karena ada kecelakaan di jalan," tutur Widi sambil menahan harunya.
2. Ditinggal Sendiri
Padahal, Cahyo, Farel dan kakaknya merupakan tiga cucu yang dimiliki Mbah Kus selama ini. Keberadaan mereka lah yang membuat suasana rumah Mbah Kus begitu terang dihiasi riuh tawa canda anak-anak.
"Tidak menyangka anak-anak ini pergi begitu cepat. Kasihan neneknya, tinggal sendiri lagi di rumah," ujar bapak dengan putra berusia 2 tahun tersebut.